Ini adalah kitab Shirah (sejarah kehidupan) Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasalam yang merupakan hasil dari Sayembara Penulisan Shirah an
Nabawiyah. Sayembara ini diselenggarakan berdasarkan hasil keputusan Muktamar
Islami Pertama untuk Shirah an Nabawiyah yang diselenggarakan di Pakistan
pada tahun 1396 H / 1976 M. Saat mengumumkan Sayembara ini, panitia menyediakan
hadiah sebesar 150 ribu Real Saudi, atau setara dengan Rp 553.401.037 (untuk
kurs saat ini). Hadiah ini akan dibagikan kepada 5 besar pemenang Sayembara.
Sebagai pemenang pertama dalam Sayembara yang diselenggarakan selama
10 bulan tersebut (dari Rabi’ul Tsani 1396 H sampai Muharram 1397 H), maka
kitab ini memiliki beberapa keunggulan sebagaimana yang menjadi kategori dalam
penilaiannya. Sebab, karya ini telah unggul dari 171 naskah yang terkumpul di
panitia. Hebatnya, pemenang pertama ini bukan berasal dari negara Arab,
melainkan dari negara Asia tepatnya dari India. Beliau adalah seorang Syeikh
dari Universitas Salafiyah yang bernama Shofiyurrahman al Mubarakfury.
Beliau memang tidak sendirian berasal dari India, karena pemenang
kedua juga berasal dari negara yang sama, tepatnya dari kota New Delhi. Yaitu
Dr. Majid Ali Khan, ustadz di Universitas Millia Al Islamiyah – New Delhi.
Sementara pemenang ketiga adalah Presiden Kampus International Islamic
University Islamabad – Pakistan, yaitu Dr. Nashir Ahmad Nashir.
Adapun peraih peringkat keempat berasal dari Mesir, yaitu Profesor
Hamid Mahmud Manshur. Justru yang berasal dari kota Nabi (Madinah al Munawwarah)
berada di urutan kelima, yaitu Profesor Abdussalam Hasyim Hafidh.
Syeikh Shofiyurrahman al Mubarakfury telah berusaha memenuhi kriteria
penulisan yang disyaratkan oleh panitia. Sehingga kajiannya dinilai sebagai
kajian yang terbaik dalam Sayembara ini, dan beliau diberikan penghargaan
senilai 50 ribu Real atau bila berdasar kurs sekarang setara dengan Rp 184.467.012.
Maka, setidaknya ada 3 keunggulan yang ditawarkan dalam kitab ini:
Pertama; kajian dalam kitab ini merupakan pembahasan yang lengkap berdasarkan
urutan peristiwa dari sejarah hidup Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam.
Kedua; kitab ini merupakan sebuah kajian yang baik secara utuh dan
belum pernah ada yang diterbitkan sebelumnya.
Ketiga; bahwa dalam kajian ini penulis menyebutkan referensi-referensi
untuk memenuhi standar penulisan sebuah karya ilmiah.
Syeikh Shofiyurrahman al Mubarakfury bercerita bagaimana ia menyusun kajian
ini, bahwa sebelumnya ia telah menetapkan agar kajian ini memiliki batasan
pertengahan, tidak terlalu panjang bertele-tele, dan tidak terlalu banyak
istilah bahasa yang sulit dipahami. Sehingga dapat menghasilkan kajian yang ringkas
dan padat, namun tetap lengkap memuat seluruh peristiwa kehidupan Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam berdasarkan urutan kejadiannya. Tentu dengannya kita
bersyukur, dapat menikmati kajian shirah yang memudahkan kita dalam melihat
semua sisi keteladanan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga,
ini memudahkan kita untuk mempelajari Shirah dan mengajarkannya ke beragam
tingkatan usia.
Satu hal lagi yang unik dari Sayembara ini adalah dari sisi naskah-naskah
yang terkumpul. Bahwa dari 171 naskah, hanya 84 naskah berbahasa Arab.
Sementara 64 naskah berbahasa Urdu dan 21 naskah berbahasa Inggris. Tidak hanya
itu, yang lebih menakjubkan adanya satu naskah berbahasa Perancis dan satu
naskah berbahasa Hausa yang berasal dari sebuah daerah di Afrika. Ini
menjelaskan bahwa, para pemerhati Sejarah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi
wasallam bukan hanya orang Arab, bahkan ada juga dari orang Eropa dan Afrika.
Lebih dari itu, dari sekian banyak ulamanya justru dari bangsa di Asia Selatan.
Wallahu a’lam.
Cijantung, 13 Januari 2016
sebuah bincang petang
Muhammad Irfan Abdul Aziz
bersama Ariful Fikri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar