Minggu, 20 Desember 2015

MIE AYAM BALOI PERSERO

Counter layanan Mie Ayam. (dok pribadi) 

Sebuah warung sederhana pinggir jalan, dengan bangunan peneduh bercat biru muda layaknya pos ojek. Meski ala kadar-nya, warung ini selalu ramai pengunjung. Tiap hari, tiap jam, bahkan tiap menitan. Berkapasitas 35 orang, dengan kelengkapan 4 meja dan bangku panjang di dua sisi setiap mejanya. Hebatnya, yang memenuhi warung ini tidak hanya rombongan keluarga atau rombongan karyawan, melainkan juga para anak sekolahan dan kuliahan.


Hari-harinya tidak buka full. Hanya buka dua sesi; pertama jam 05.00 sampai jam 12.00, dan kedua jam 15.30 sampai 20.30 WIB. Menurut salah satu karyawannya, capek kalau buka full. Memang tampak jelas bagaimana kewalahannya 4 karyawan yang mondar-mandir melayani pembeli.

Dari kostum kaos merah yang dikenakan oleh para pelayan, dapat dikenali asal daerahnya. Pati. Ya, seperti tulisan di punggung kaos; Sedulur Pati. Lalu membaris di bawahnya keterangan: Kumpulan Anak Asli Pati.

Bila ke Batam, mungkin bisa menghampirinya. Letaknya sejalur dengan Polsek Lubuk Baja. Lewati saja Polsek, namun perlahan. Sebab bila terlewat, sulit balik karena jalannya satu arah.

Harganya normal seperti warung kebanyakan. Lezat atau tidaknya mungkin relatif. Tapi pastinya, warung ini di antara sekian sejarah peraduan anak rantau di Batam. Sudah beroperasi sejak tahun 1993.

Niatkan saja untuk menelusuri sejarah. InsyaAllah itu bagian penambah kearifan diri. Selamat berakhir pekan!


Hang Nadim Int'l Airport, 20 Desember 2015
Irfan Azizi

Tidak ada komentar: