Hadir di bulan kemerdekaan (Agustus 2016), memampang foto
narasumber rubrik wawancara yang tak asing lagi yaitu Dr. Eggi Sudjana, S.H.,
M.Si. Pernyataan beraninya menjadi judul besar edisi kali ini, “Tak Berani
Jadikan Ahok Tersangka, BUBARKAN SAJA KPK”. Bahasan tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) memang menjadi Suara Utama bagi Suara Islam kali
ini, yang kemudian dikerucutkan menjadi tiga opsi: KPK Semakin Lemah,
Kehilangan Nyali, atau ‘Masuk Angin’?
Sementara Kolom kali ini menghadirkan ulasan tentang “Proklamasi
yang Berpacu dengan Waktu” sebagai bentuk refleksi 71 tahun Indonesia merdeka.
Selain juga menghadirkan bahasan “Etika Santri Memilih Pemimpin”, merespon gejala gagapnya para santri menyaksikan hilir
mudiknya sosialisasi pemimpin non Muslim.
Sebagai Laporan Khusus edisi ini, Suara Islam melaporkan tentang
Kudeta Turki laiknya simbol pertarungan Islam dan Barat. Sedangkan laporan
nasionalnya berupa reportase kegiatan Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan
Dai Asia Tenggara ke 2 di Sentul (Bogor). Sebuah hajatan ulama Asia Tenggara
yang mengusung jargon Islam Wasathiyah (Islam Moderat), guna menghadapi
pemikiran ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Hal itu sekaligus menjadi ajang
sosialisasi ketahanan nasional, sebab sebagaimana yang dinyatakan oleh KH.
Muhyidin Junaidi, M.A. bahwasannya ektrimisme itu merupakan konspirasi pihak
luar. Sehingga selaras dilanjutkan dengan bahasan Vaksin Palsu sebagai cermin
kebobrokan mafia kesehatan dan bahasan tentang Buruh Cina sebagai bahaya bagi
Indonesia.
Kita juga bisa menikmati profil KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i yang
sedang berada di tengah-tengah Kudeta Turki. Selain ada pelajaran menarik dari
seorang muallaf bernama Yusuf Estes, seorang musisi yang semula juga seorang
pendeta.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar