Jum’at, 19 Agustus 2016 – Tim Touring JPRMI berkeliling Lampung di
hari kedua perjalanan ‘Jelajah Masjid Sumatera’. Problem mendasar di hari kedua
ini adalah baterai handphone yang semakin krisis. Tentu perjalanan tidak
bisa dilanjutkan bila handphone tidak aktif. Karena perjalanan ini dalam
rangka menandai lokasi masjid-masjid di Sumatera untuk aplikasi android AyokeMasjid,
maka hajat terhadap handphone menjadi kebutuhan pokok.
Sebenarnya sejak perjalanan malam hari saat berangkat melalui
jalanan BSD (Tangerang) yang berlubang dan bergelombang, Tim Touring telah
merasakan masalah pada lighter charger di motor, yang bila tergoncang sedikit membuatnya
tidak merekat ke sambungan handphone. Sehingga berkali-kali handphone
tidak terisi dayanya. Tapi karena berangkatnya sudah larut malam, maka Tim pun melanjutkan
saja perjalanan. Sesampainya di Lampung, Tim juga langsung disambut hujan
lebat. Sehingga belum sempat memperbaiki ataupun mengganti lighter charger
tersebut.
Barulah di hari kedua kondisi semakin terasa darurat. Maka
Tim Touring JPRMI pun memfokuskan diri mencari solusi atas permasalahan lighter
charger. Berkutatlah dari bengkel assesoris motor ke bengkel lainnya di
Lampung Tengah, namun tidak jua mendapatkan gantinya. Bahkan semakin banyak yang
menginformasikan bahwa lighter charger masih jarang di Lampung.
Akan tetapi, meski tak mendapatkan lighter charger,
Tim Touring JPRMI justru mendapati masjid bernama Istiqlal. Menarik! Namanya
mirip dengan nama masjid terbesar di Asia Tenggara yang ada di Jakarta. Dan ternyata,
Masjid Istiqlal di Lampung Tengah ini memang bukan sembarang masjid. Meskipun
bukan Masjid Agung daerah, namun bangunannya paling besar daripada masjid-masjid
lainnya yang ada di Lampung Tengah.
Masjid yang terletak di desa Bandar Jaya ini awalnya berkubah
kecil dari seng yang sudah karatan. Namun belakangan direnovasi menjadi tampak
sangat megah dengan kubah besar berwarna hijau dipadu garis-garis putih
silang-menyilang. Kabarnya, kubah megah itu memang memiliki konstruksi yang
tidak sederhana, sebab ada empat lapisan yang membentuknya. Lapisan pertama
dengan pipa air galvanized setebal 1,6 mm sebagai rangka dan tiang
penyangga. Lapisan kedua berupa galvalum kedap air dengan tebal 0,4 mm sebagai
lapisan rangka pipa tersebut. Lapisan ketiga kembali dengan rangka pipa hollow
galvanized (pipa kotak) setebal 1,6 mm. Lapisan keempat merupakan penutup ornamen
luar yang berwarna dengan menggunakan plat galvalum setebal 0,5 mm.
Pada awal bulan Agustus 2016 ini, Bupati Lampung Tengah Dr.
Ir. Mustafa justru menyatakan bahwa masjid yang kini memiliki kubah berdiameter
27 meter itu akan dijadikan ikon bagi kabupaten Lampung Tengah. Untuk rencana itu,
Bupati akan mencanangkan pada tahun 2017 proses pemugarannya dengan desain
laiknya Maroko Lampung Tengah.
Tim Touring JPRMI sendiri tidak berlama-lama di Masjid
Istiqlal, karena target mendapatkan pengganti lighter charger belum juga
didapatkan. Maka perburuan ke setiap kios assesoris motor kembali dilakukan. Karena
hari itu adalah hari Jum’at, akhirnya Tim Touring pun menghentikan pencarian
dan berhenti sejenak di masjid Nurul Iman untuk menunaikan shalat Jum’at.
Alhamdulillah rehat shalat cukup mampu melepaskan segala
lelah di sekujur persendian. Setelah selesai shalat Jum’at dan jamaah telah
bubar, Tim Touring JPRMI kembali memeriksa lighter charger. Dicoba membongkarnya,
ternyata tidak bisa. Akhirnya dengan segala kepasrahan dan tawakkal kepada
Allah, Tim Touring JPRMI pun lanjut ke arah Kotabumi, ibukota kabupaten Lampung
Utara.
Di batas
kabupaten inilah, Tim Touring JPRMI disambut sebuah gerbang yang baru
direnovasi setahun lalu. Pada bagian atas gerbang itu, terukir khot Arab
bertuliskan kalimat syahadat, yang artinya Tiada Tuhan Selain Allah dan
Muhammad adalah Utusan Allah. Allah Maha Besar, tempat bersandar dan meminta.
Maka kegundahan akan tiadanya lighter charger bagi handphone Tim
segera pupus dengan penegasan kalimat Tauhid itu.
Sore hari kedua
itu, Allah azza wa jalla kembali menghadirkan kebesarannya dengan
suguhan angin kencang dan
hujan deras, sesaat setelah Tim Touring JPRMI melalui desa Karang Agung. Syukurnya,
tidak jauh dari posisi Tim Touring JPRMI saat itu terdapat Masjid al Ikhlas,
Tanjung Ratu. Ke masjid itulah Tim pun menepi dan meneduh dari cuaca yang
mendadak berubah. Maha Besar Allah atas segala
ciptaan-Nya.
__________
Tim Humas JPRMI, 22 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar