Kamis, 25 Agustus 2016 - Touring
JPRMI akhirnya sampai di kota Padang, Sumatera Barat, setelah melalui
perjalanan sepanjang 1780 KM selama sepekan. Kota ini terkenal sebagai pintu
gerbang bagian barat dari wilayah Indonesia, yang berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia. Kota yang mayoritasnya berpenduduk Muslim, yang dipersaudarakan dengan
kota Beit Lahia di Palestina.
Kota ini memang menarik, karena kentalnya tradisi yang
terus dilestarikannya. Bahkan di era modernisasi zaman sekarang. Misalnya saja
Masjid Raya Sumatera Barat yang terletak di kota ini. Masjid terbesar di
Sumatera Barat itu meskipun baru dibangun di penghujung 2007, tetap berusaha
menggunakan tradisi atap gonjong sebagaimana bangunan tradisional masyarakat
Minangkabau.
Tapi kalau kita ingin lebih jauh menyelami sejarah
Islam di kota ini, maka tengoklah masjid tertuanya. Yaitu Masjid Raya Ganting,
yang dibangun pada awal abad 19. Letaknya di kelurahan Ganting, kecamatan
Padang Timur, kota Padang. Di masjid itulah, ayah profesor HAMKA yaitu Haji
Abdul Karim Amrullah mendirikan sekolah Thawalib pada tahun 1921. Dari sekolah
itulah lahir beragam pejuang Islam dan tokoh umat nusantara, termasuk para
alumninya yang merintis Persatuan Muslim Indonesia (Permi) hingga menjadi
Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia).
Pada tahun 1932, areal masjid ini juga digunakan
sebagai tempat Jambore Nasional pertama Hizbul Wathan, kepanduannya
Muhammadiyah. Soekarno sendiri pernah diungsikan ke masjid ini dan menyampaikan
ceramahnya, ketika lepas dari tawanan Belanda karena pasukan Jepang telah
mengambil alih wilayah pendudukan Belanda. Singkatnya, masjid tertua yang ada
di Sumatera Barat ini sejak awalnya adalah pusat perlawanan umat terhadap
penjajahan.
Maka, bersyukur JPRMI bisa mengunjungi kota ini
sebagai salah satu rangkaian Tour ‘Jelajah Masjid Sumatera’-nya. Selama sepekan
perjalanan ini, Touring JPRMI telah melintasi 4 provinsi dengan 25 kotanya.
Dari wilayah ke wilayah yang terlintasi itu, sebanyak 591 masjid yang telah
terdata. Ditambah lagi 26 polsek dan 80 SPBU.
Berdasarkan rencana Touring JPRMI kali ini, maka
perjalanan sepekan ini terhitung baru melintasi 25% rute seluruhnya. Artinya,
jumlah masjid yang akan terdata di seluruh wilayah sumatera bisa mencapai 2000
masjid atau empat kali lipatnya.
__________
Tim Humas JPRMI, 5 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar