"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul dan tidak (pula) seorang Nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu. Dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
"Dia (Allah) ingin menjadikan godaan yang ditimbulkan setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras. Dan orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam permusuhan yang jauh."
"Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (al Quran) itu benar dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus."
[al Hajj : 52-54]
Di antara ujian besar bagi kita adalah pada perkara keinginan. Berapa banyak yang luruh dalam perjalanan dakwah karena keinginan yang tak terpenuhi. Berapa banyak pula yang luruh dalam perjalanan dakwah karena keinginan yang memiliki peluang terpenuhi tanpa mawas dari mana pintu peluangnya. Mengelola keinginan diri memang seni kepribadian yang perlu latihan kecakapan berkesinambungan, terutama di era digital yang seakan keinginan memang diberikan ruang untuk dipajang di etalase-etalasenya.
Tapi lebih jauh lagi yang perlu dipahami selalu, bahwa musuh utama kita adalah syaitan. Maka sesungguhnya pada wilayah keinginan inilah, syaitan juga menjalankan agenda-agenda pelumpuhan bagi seorang mu'min. "Memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginan" itulah agendanya. Maka berapa banyak yang salah berkonsultasi atas keinginan diri yang akhirnya justru menjauhkan diri dari arena dakwah ataupun tanpa sadar mengarahkan diri pada titik rawan melumpuhkan sesama mu'min. Sebab langkah syaitan tak selalu di belakang tapak seorang yang tampak nyata durhaka, terkadang langkahnya pun menyusup di sela tapak seorang yang tampil sebagai figur agama nan tampak bijaksana. Sebab godaan tidak selalu tampil dalam misi permusuhan, tapi sebagiannya juga tampil dalam misi kedamaian. Tapi, tujuannya tetap satu yaitu melemahkan bangunan berjamaah.
Pada akhirnya memang hanya kepada-Nya kita memohon, akan teguhnya ikatan sesama kita. Karena hanya Allah yang kuasa menyatukan kita dalam cinta kepada-Nya, dalam ketaatan kepada-Nya, dalam dakwah kepada-Nya, dalam janji setia menolong syariat-Nya. Bahkan Allah pula yang kehendaki godaan-godaan syaitan pada keinginan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras.
Yaa Rabb... Maka teguhkanlah ikatan hati-hati kami, kekalkanlah cinta pada hati-hati kami, tunjukilah jalan bagi hati-hati kami, penuhilah cahaya-Mu pada hati-hati kami, lapangkanlah hati-hati kami dengan keimanan kepada-Mu dan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah hati-hati kami dengan makrifat kepada-Mu, serta matikanlah dalam kesyahidan di jalan-Mu.
Kelapa Dua - 3 Mei 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar