Setiap janji kita, hakikatnya pada diri sendiri. Sebab ditepati
maupun diingkari, dampaknya bagi diri sendiri.
Seperti janji para sahabat kepada Rasulullah, sesungguhnya bukan
kepada Rasulullah, melainkan kepada Allah Ta'ala. Itulah yang ditegaskan di
ayat ke-10 surat Al Fath. Namun, apa perlunya Allah dengan janji kita?
Maka akhirnya, tetap saja janji itu kepada diri sendiri.
Untung-ruginya bagi diri sendiri.
Makanya diingatkan kepada mereka yang berjanji setia kepada
Rasulullah saat Hudaibiyah, bahwa mereka tak akan lari meninggalkan Rasulullah
menghadapi musuh. Kalaupun mereka mengingkari janjinya, katakanlah mereka
selamat dari peliknya menghadapi musuh, apakah kemudian akan selamat di
akhirat?
Bukankah janji mereka kepada Rasulullah hakikatnya kepada Allah,
dan janji kita kepada Allah hakikatnya kepada diri sendiri. Ingin seperti apa
nasib kita di akhirat kelak?
Ya Allah, bimbinglah kami menepati janji-janji kami dalam
memperjuangkan agama-Mu, dalam taat kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu.
Jakarta, 9 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar