Kamis, 10 Desember 2015

EPISODE SEORANG ISTRI DAN MADUNYA DI TANAH MELAYU

Perigi Puteri Kerajaan Melayu Riau
(dokumen pribadi)

Siti Rahmah sempurna bicara
Rafiah dibuat seperti saudara
Serta dengan bela pelihara
Sedikit tak mau nama cedera


Pitutur itu milik Raja Ali Haji, pujangga fenomenal tanah Melayu. Beliau ingin mengisahkan tentang akhlak seorang istri dengan madunya. Adalah Siti Rahmah, istri pertama seorang Sultan di negeri Melayu yang bernama Sultan Abdul Muluk. Adapun Rafiah merupakan istri kedua Sang Sultan.

Bagaimana perihidup kedua istri itu? Begitulah kiranya maksud penggambaran bait ke-523 dalam "Syair Abdul Muluk"-nya.

Sang Istri pertama, Siti Rahmah adalah seorang yang sungguh memiliki keadaban pribadi. Bahkan disimbolkan oleh Raja Ali Haji dengan istilah 'sempurna bicara'.

Sungguh sebuah simbol yang luhung. Di saat bicara hampir-hampir menjadi titik 'nista' kaum hawa. Tentu menjadi teramat unik dan apik, mendapati seorang istri yang 'sempurna bicara'. Begitulah Siti Rahmah, istri pertama Sultan Abdul Muluk.

Bahkan, 'sempurna bicara' itu tergambar saat ia mesti menyambut madu-nya, istri kedua Sultan Abdul Muluk yang bernama Rafiah. Hingga Rafiah pun seakan bagi Siti Rahmah laiknya saudara sendiri. 

Begitulah 'sempurna bicara' menjadikan sosok Siti Rahmah mampu mengelola perasaannya sendiri dan mengelola Sumber Daya di sekitarnya. Ia sadar bahwa seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya, maka peran kepemimpinan yang sungguh bertanggungjawab dalam mengelola segala sumber daya benar-benar ia usahakan.

Maka, berperanlah Siti Rahmah bak Bela Pelihara. Ia bimbing Rafiah, ia tumbuhkan segala potensinya dan ia benahi segala kekurangannya. Hingga kelak, Rafiah menjelma penjaga nama baik keluarga mereka.

Begitulah yang dilakukan oleh Siti Rahmah, sungguh semata demi tak 'cedera nama'. Siapapun itu. Baik nama dirinya, nama madunya, nama suaminya, bahkan lebih besar lagi adalah nama keluarganya.

Sungguh tak mudah meretas 'sempurna bicara' dalam diri kita. Sehingga kita menjadi sebaik-baik Bela Pelihara. Bagi semua, hingga bersaudara.

Namun sesulit apapun itu, banyak yang telah mendidik dirinya menjadi pribadi yang 'sempurna bicara' dan melatih diri menjadi sebenar 'bela pelihara'.


Batam, 10 Desember 2015

Muhammad Irfan Abdul Aziz

Tidak ada komentar: