Senin, 11 Juni 2018

KENAPA IKAN DISEBUT NUUN DALAM KISAH NABI YUNUS?



Seorang teman bertanya, "Kenapa ikan disebut Nuun dalam kisah Nabi Yunus?"

Begini... Dalam kisah Nabi Yunus tidak disebut Nuun. Tetap disebut Huut الحوت seperti dicantumkan dalam Surat al Qolam. Huut adalah salah satu jenis ikan (samak) yaitu Paus.


Adapun Dzun Nuun ذو النون (bukan cuma Nuun) adalah julukan bagi Nabi Yunus. Sebagian berpendapat bahwa al huut (paus) juga dikenal dengan sebutan nuun.

Tapi bila dicermati di Surat Al Anbiya ayat 88, di situ ada kata nunji (ننجي) yang hanya ditulis nuji (نجي) tapi tetap dibaca nunji.

Maka ulama tafsir bertanya, "Kenapa dihilangkan huruf nun di saat sedang membahas Dzun Nuun?"

Dan kalau kita buka Surat Al Qolam yang juga memuat kisah Nabi Yunus, ternyata pembuka suratnya adalah huruf Nuun. Lalu menjelang akhir Surat yaitu ayat 48 disebutkan shahibil huut (صاحب الحوت). Jadi ini surat dimulai dengan huruf Nuun namun di sini Nabi Yunus tak lagi disebut Dzun Nuun melainkan Shahibil Huut.

Dari sini kemudian disimpulkan bahwa Nuun itu sekadar huruf, yang tidak mengartikan dengan Huut (ikan paus). Karena di surat al Anbiya dihapus Nun sebagai huruf dan di Surat al Qolam ditambah Nun sebagai huruf.

Nah, tapi kenapa disebut Dzun Nuun?

Kita bisa cermati kitab-kitab sebelumnya. Dalam perjanjian lama ada lembaran yang bernama Yuna (يونا), itu berkisah tentang Nabi Yunus dalam bahasa Ibrani.

Di dalam Taurat yang diterjemahkan dalam bahasa Arab juga ada kisah serupa, dalam lembaran Yunan (يونان). Kalau dalam Islam disebutnya Nabi Yunus.

Jadi Yuna sebutan di Yahudi, Yunan sebutan di Nashrani dan Yunus sebutan di Islam.

Tapi kalau kita lihat peta geografi, Yunan itu juga nama sebuah negeri di eropa dekat laut tengah. Dinamakan itu karena pernah ada orang shalih bernama Yunan di negeri itu. Inilah negeri Yunani.

Menariknya, di dekat negeri Yunan ada laut yang bernama Yuniyus (يونيوس). Nama laut ini dekat dengan nama Yunus.

Selanjutnya, kalau dalam bahasa di negeri itu yaitu bahasa Yunani, huruf siin س itu tanda bagi laki-laki. Maka kita dapati nama laki-laki Yunani ujungnya selalu sin atau S. Contohnya Aristoteles.

Maka kalau tadi kita ingat di zaman Yahudi namanya adalah Yuna, artinya dalam bahasa Yunani disebut Yunas (يوناس) karena ditambah S atau sin di akhirnya sebagai tanda laki-laki. Lalu dalam bahasa Arab biasa menghilangkan Alif atau Ya' atau Waw untuk kemudahan pelafalan. Jadilah Yunus (يونس), hilang alifnya.

Dan kita juga akhirnya paham, kalau nama Yunan di masa Nashrani itu aslinya Yuna, bila nun dihilangkan. Ditambah nun sebagai seruan.

Begitu pula ditambah siin sebagai laki-laki. Jadilah Yunas (يونس). Itu asalnya.

Nah, Yunus sendiri asalnya terdiri dari yu dan na (يونا). Yu dalam bahasa nenek moyang artinya dzu (ذو) yaitu yang memiliki.

Maka Yuna itu di pelafalan nenek moyang itu disebut dzuna (ذونا). Begitu pula Yunan (يونان) dalam pelafalan nenek moyang disebut dzu nan (ذونان), lalu agar mudah dilafalkan jadilah dzun Nuun (ذوالنون).

Maka dengan demikian, Dzun Nuun adalah arti atau lafal lain dari Yunus.


Telaah dari Noon Centre for Quran Researches and Studies


Tidak ada komentar: