Kali ini mereka
namakan petir abu-abu
Sungguh ini menjadi
penggenap tiga yang lalu
Wujud keputus-asaan
yang kan berujung kelabu
Seperti sebelumnya
mereka pun menjadi abu
Tidak ingatkah mereka
pada 2009 yang membeda?
Hingga mereka terpaksa
akui Gaza berbeda
Tidak ingatkah mereka
pada 2012 yang memburu?
Hingga mereka terpaksa
terbirit oleh rudal yang menyerbu
Tidak ingatkan mereka
pada 2014 yang menggerogoti?
Hingga akhirnya mereka
tersadar peluru panas telah menghampiri
Pada tubuh
tentara-tentaranya yang bergetar
Melucuti
senjata-senjatanya yang digenggam
Mempermalukan
kekuatannya yang canggih
Tanpa tahu asal
datangnya peluru nan pedih
Memecahi kepala
pengendara tank baja
Melumpuhi bahu penjaga
batas tembok bata
Melompatlah misil
antar gedung tanpa terbaca
Tidak ingatkah mereka?
Saat pesawatnya gempur
kampung zaitun
Tepat tengah malam
tadi dengan beruntun
Itu akan mengulang
tiga kekalahan lalu
Atau inikah keputusan
Dari keputus-asaan
Pada ambisi sebagian
Bertopeng kuil
sulaiman
Al Quds tetap ibukota
Palestina
Gaza tetap akan bicara
Dengan bahasa yang
sama
Seperti pilihan bahasa
mereka
Irfan Azizi
Jakarta, 30 Mei 2018 /
14 Ramadhan 1439
Tidak ada komentar:
Posting Komentar