Hidup ini bukanlah sendirian
Semua himpunan kejayaan
Hendaklah terus kita
wariskan
Tuk generasi hadapan
Ini adalah
bait kedua yang meringkas pesan dalam novel ECONOM 3 (Menjelajahi Praktek Wakaf
di Turki). Bait kedua ini bersama bait-bait puisi Wakaf Kita insyaAllah juga
akan kami hadirkan dalam sebuah kemasan musik Melayu Modern. So, pesan segera
bukunya dan nantikan nasyidnya! Cukup kirimkan nama lengkap ke nomor
085775478018.
Pesan yang
terkandung dalam bait kedua ini, tidak kalah padatnya dengan pesan yang
terkandung dalam bait pertama. Bila pada bait pertama mengingatkan ulang pada
kita semua bahwa hidup ini bukan milik seorang, maka pada bait kedua
mengingatkan ulang pada kita semua bahwa hidup ini bukanlah sendirian. Bila
pada bait pertama mengulas tentang tata kepemilikan, maka pada bait kedua
mengulas tentang tata kehidupan.
Hidup ini
bukanlah sendirian! Begitulah pengingat yang hendak kita lantangkan.
Bahwa
problem kehidupan modern ini adalah pada rasa kesendirian. Hidup yang semakin
kompleks ini akhirnya mengantarkan kita pada kesendirian. Entah karena ingin
menyepi, entah memang sudah hilang peduli.
Maka kita
perlu membangun kesadaran ulang, bahwa hidup ini bukanlah sendirian. Terpenting
lagi adalah kesadaran bahwa zaman dalam kehidupan ini bukanlah zaman kita
sendiri. Sebab ada banyak zaman yang menanti dari lintas generasi selanjutnya.
Bahwa usia kita sendiri tidak seberapanya usia hidup dunia seluruhnya. Itu yang
perlu dicamkan!
Dengan
kesadaran demikian, maka kesadaran selanjutnya yang perlu dibangun adalah
terkait urgensi pewarisan. Bahwa sepanjang masa kehidupan diri-sendiri sesungguhnya telah
kita gunakan untuk menghimpunan kejayaan. Bahwa ada banyak kejayaan demi
kejayaan yang telah kita himpun. Semuanya telah kita miliki sekarang, namun
jangan lupa untuk kita wariskan. Sebab kita yang memiliki, tak selamanya akan
bersama dengan hal yang dimiliki. Kematian itulah yang akan memisahkan.
Tetapi
berpikir tentang pewarisan, hendaknya tak sekadar meninggalkan warisan ke
generasi setelahnya. Ingat, ada banyak lintas generasi selanjutnya. Pun banyak
khilaf kepemilikan di setiap generasinya yang membuat warisan tak lagi langgeng
terwarisi dari zaman ke zaman secara terus-menerus.
Maka, lebih
penting dari sekadar meninggalkan warisan adalah mengusahakannya agar dapat
terus terwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Mekanisme yang telah
disediakan oleh syariat Islam adalah Wakaf. Wakaf itulah yang menjaga warisan
sehingga dapat terus terwariskan.
Kepada
siapa? Generasi hadapan. Yaitu generasi yang akan datang. Baik yang tepat
setelah kita, maupun yang setelahnya setelah kita. Inilah spirit yang hendak
digelorakan dari Novel ECONOM 3 (Menyelami Praktek Wakaf di Turki). Pesan
segera!
1 komentar:
Mantap kang
Posting Komentar