Kamis, 01 Oktober 2015

MUHAMMADIYAH DAN VISI 5 TAHUN MENDATANG


Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar yang dihelat pada 18-22 Syawal 1436 H lalu,  telah menghasilkan enam program umum bagi persyarikatan untuk lima tahun mendatang. Di mana program-program periode ini dalam persyarikatan Muhammadiyah akan mengacu pada enam cakupan berikut:

Pertama; Konsolidasi Ideologis
Kata kuncinya ada pada prinsip-prinsip, idealisme, dan konsep-konsep dasar gerakan. Bahwa 106 tahun Muhammadiyah telah melahirkan beragam internalisasi nilai-nilai hasil dari eksperimentasi agenda-agenda dakwah di tengah masyarakat. Hal itu tentu merupakan warisan berharga, guna menghadapi setiap siklus problema kehidupan yang berulang. Sehingga generasi kini yang mewarisi, tak harus memulai menyusun konseptual dari awal lagi. Namun apa yang telah terwarisi itu juga membutuhkan pengembangan sebagaimana berkembangnya zaman. Maka, perlu ada program-program khusus guna mengembangkan warisan ideologi itu dan mensolidkannya dalam jiwa segenap warga persyarikatan.

Kedua; Konsolidasi Kelembagaan
Kata kuncinya ada pada kualitas kelembagaan dan tata kelola organisasi. Sebagaimana sejarah telah mencatat dan zaman menyaksikan, bahwa sejak berdirinya persyarikatan ini telah melahirkan beragam amal-amal usaha di segenap sektor. Pendidikan, kesehatan, informasi, sosial, teknologi, kekaryaan, seni, ekonomi, dan sebagainya. Tentu sekian lama bertumbuh, kelembagaan-kelembagaan itu perlu terus meningkatkan kualitas pengelolaannya. Termasuk dalam hal koordinasi dengan pimpinan persyarikatan di masing-masing tingkatannya.

Ketiga; Peningkatan Kualitas Kepemimpinan 
Kata kuncinya ada pada kualitas, kapasitas, kinerja dan akuntabilitas pimpinan. Semakin berkembang persyarikatan, bahkan saat ini telah masuk di abad kedua, maka pola kinerja Pimpinan semakin perlu ditingkatkan guna menyeimbangi kebutuhan zaman. Agar rangka organisasi yang besar ini punya daya di setiap sendinya. Agar besarnya disertai keberdayaan sumbangsihnya. 

Keempat; Pemberdayaan Keluarga dan Komunitas 
Kata kuncinya ada pada kualitas kehidupan keluarga yang menopang kehidupan komunitas masyarakat. Bahwa manusia semakin berkembang, tidak hanya berhimpun dalam keluarga, namun juga dalam komunitas-komunitas yang lebih luas. Namun bagaimanapun, guna efektivitas penataan komunitas-komunitas masyarakat, maka perlu pengelolaan yang apik pada keluarga. Karena komunitas-komunitas dibentuk oleh individu yang lahir dari keluarga. Dan bila Muhammadiyah mencitakan Indonesia berkemajuan, maka langkah awal adalah memajukan keluarga dan komunitas yang merupakan unsur-unsur pembentuk negeri ini. 

Kelima; Partisipasi Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
Kata kuncinya ada pada peran strategis Muhammadiyah. Tentu komunikasi bernegara pasca Reformasi sangat dinamis dibandingkan pada masa-masa pra Kemerdekaan, Orde Lama, dan Orde Baru. Bila dahulu komunikasi cenderung dalam tema-tema umum dan besar keumatan saja, kini dibutuhkan keterlibatan di semua segmen kehidupan berbangsa. Termasuk dalam kehidupan kemanusiaan internasional yang tak berbatas. 

Keenam; Pengembangan Kemitraan
Kata kuncinya ada pada kualitas dan intensitas hubungan kelembagaan. Tentu jalinan kemitraan yang telah berjalan sekian masa perlu peningkatan kualitas. Dan di antara langkah meningkatkan kualitas kemitraan yaitu dengan meningkatkan intensitas hubungan. Maka perlu konsen tersendiri dalam mengelola program-program kemitraan.


Jakarta, 1 Oktober 2015
M Irfan Abdul Aziz
PCIM Pakistan

Tidak ada komentar: