Minggu, 16 Agustus 2020

8 Poin Memahami Bendera Merah Putih

 

  • Bendera Indonesia disebut Sang Merah Putih atau Sang Dwiwarna


  • Warna ini meskipun banyak digunakan di berbagai kerajaan, namun yang juga perlu diketahui sebagaimana disampaikan Profesor Ahmad Mansur Suryanegara bahwa semua pejuang Muslim di Nusantara menggunakan panji-panji merah dan putih dalam melakukan perlawanan.


  • Ada suatu hadits Rasulullah tentang warna merah putih:

عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: إِنَّ اللهَ زَوَى لِي الأَرْضَ، فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا، وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا، وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ

Dari Tsauban, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: "Allah menunjukkan kepadaku dunia. Allah menunjukkan pula timur dan barat. Allah menganugerahkan dua perbendaharaan kepadaku: Merah Putih."


  • Ulama sejak lama memperkenalkan dua warna ini dalam tradisi di Nusantara, sebagaimana disebutkan dalam buku Api Sejarah. Ada tiga tradisi pengenalan merah putih, yaitu:


Pertama, setiap awal pembicaraan atau pengantar buku, sering diucapkan atau dituliskan istilah Sekapur Sirih dan Seulas Pinang. Bukankah kapur dengan sirih akan melahirkan warna merah? Lalu, apabila buah pinang diiris atau dibelah, akan terlihat di dalamnya berwarna putih?

Kedua, budaya menyambut kelahiran dan pemberian nama bayi serta Tahun Baru Islam senantiasa dirayakan dengan menyajikan bubur merah putih.

Ketiga, pada saat membangun rumah, di susunan atas dikibarkan Sang Merah Putih. Setiap hari Jum’at, mimbar Jum’at di Masjid Agung atau Masjid Raya dihiasi dengan bendera merah putih.

  • Warna Merah dan Putih memang telah melekat dengan ulama dan tradisi di Nusantara, lalu dikuatkan penggunaannya sebagai bendera negara dengan mimpi seorang Habib Idrus bin Salim Al Jufri yang menerima pesan dari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, agar bendera merah putih menjadi bendera Indonesia ketika merdeka nanti.


  • Pesan tersebut disampaikan kepada Hadratusyeikh KH. Hasyim Asy’ari (kakak kelasnya yang juga pendiri NU), lalu diutarakan pada Muktamar NU tahun 1937.


  • Habib Idrus bin Salim Al Jufri ini di Indonesia Timur khususnya di Palu, Sulawesi Tengah, populer dengan sebutan Guru Tua. Karena merintis Yayasan Pendidikan Al Khairat dari tingkat kanak-kanak hingga sekolah tinggi, dan kini namanya menjadi nama Bandara di Palu.


  • Salah satu keturunannya yaitu cucunya yang ada saat ini adalah Dr. Salim Segaf Al Jufri (Menteri Sosial RI periode 2009 - 2014)

Tidak ada komentar: