Selasa, 01 Mei 2018

MEREKA YANG 'SAKIT', TAPI KITA YANG DITUDUH 'SAKIT'


Lihat saja, begitu kita mau mengambil ghanimah-ghanimah, mereka pun hendak ikut. Padahal sebelum harta-harta itu statusnya belum ghanimah, dan umat masih harus menghadapi kafir Quraisy, mereka enggan ikut.


Lihat saja ujaran mereka yang diabadikan di surat Al Fath ayat 15, "Biarkanlah kami mengikuti kamu."

Apa?
Nggak salah?
Kemarin ke mana saja?
Mau mengelabui Allah?

Maka, Rasulullah pun diperintahkan menjawabnya begini saja, "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula."

Ya. Allah subhanahu wata'ala telah tetapkan buat mereka, bahwa antara mulut dan hatinya berbeda. Dan Allah putuskan untuk memberi catatan pada mereka.

Kini, mereka ingin mengubah ketetapan Allah itu? Padahal telah tegas dinyatakan kepada mereka di ayat ke-14, bahwa Allah subhanahu wata'ala yang memiliki kerajaan langit dan bumi. Allah berhak mengampuni siapa saja. Allah berhak pula mengazab siapa saja. Sebab Allah Maha teliti dengan apa yang mereka kerjakan.

Lalu, apa jawab mereka?

"Sebenarnya kamu dengki kepada kami."

Begitulah mereka membalikkan tuduhan. Padahal yang buat perkara pada mulanya adalah mereka. Tak mau turut ke Hudaibiyah. Lalu ditetapkan keputusan bagi mereka. Dan konsekuensinya pun tak boleh ikut ambil ghanimah.

Dilarang begitu, mereka justru menuduh kita dengki. Padahal siapa yang dengki dan cari perkara?

Lucu. Tapi begitulah sisi-sisi kehidupan. Kisah itu diabadikan dalam al Qur'an. Mungkin saja akan berulang. Pada hari-hari kita saat ini dan akan datang.

Ya Allah, tetapkanlah hati kami pada komitmen-komitmen kami. Teguhkanlah kami dalam menerima segala konsekuensi. Bimbinglah kami agar tetap bersama Rasul-Mu dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya.


Jakarta, 10 April 2018

Tidak ada komentar: