Senin, 30 Mei 2016

MUSLIM SEJATI: TIADA TAKUT DAN TIADA SEDIH


Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan mereka menggembirakan orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(Ali Imran : 170)

Malam telah pekat. Di sebuah selasar lapang samping Pasir Reungit -Bogor- pada akhir pekan lalu, majelis Lailatul Katibah digelar. Dua ratus dua puluh jiwa dengan wajah lelah berjajar duduk sila di atas bentangan alas terpal. Jiwa-jiwa itu lelah, tapi semoga tidak diliputi ketakutan dan kesedihan. Lelah memang dapat menghantarkan seseorang pada ketakutan dan kesedihan; takut akan masa depan yang belum pasti dan sedih akan kondisi yang dirasakannya kini.

Kamis, 26 Mei 2016

[Pelajaran VIII] TAPI INI DI LUAR KUASA KITA


“Ayo…! Ayo…!” Seru Asaduddin Syirkuh yang berjalan cepat menyusuri lorong benteng Tikrit. “Matahari sebentar lagi terbenam. Kita akan keluar seiring terbenamnya matahari. Kita tidak akan menunggu siapapun setelahnya,” pesannya kepada semua penduduk benteng yang ia papasi.

“Kenapa Najmuddin terlambat?” hadang salah satu saudaranya.

Rabu, 25 Mei 2016

(Kajian Hadits) TIADA BERAGAMA TANPA ISTIQOMAH

sumber: dainusantara.com

عَنْ أَبِي عَمْرو -وَقِيْلَ: أَبِي عَمْرَةَ- سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ: "يَا رَسُوْلَ اللهِ، قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً، لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ." قَالَ: "قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ."

Dari Abu Amru -ada juga yang mengatakan- Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahu ‘anhu dia berkata, saya berkata: “Wahai Rasulullah, katakan kepada saya tentang Islam, sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu.” Beliau bersabda: “Katakanlah, saya beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah!”

Senin, 23 Mei 2016

PERUBAHAN SEPERTI APA YANG SEHARUSNYA KITA LAKUKAN?

sumber: kompasiana.com

Konsep Islam adalah konsepsi utuh mengenai alam dan kehidupan. Itulah prinsip mendasar yang harus selalu kita camkan. Bahwa Islam sebagai satu-satunya konsepsi, tidak membutuhkan perpaduan konsepsi lainnya. Sebab mulanya dari Sang Pencipta alam raya, Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya. Maka tanpa topangan apapun, Islam mampu menjadi sistem yang otomatis menyatu dengan fitrah alam dan bekerja dengan segala mekanisme keseimbangan alam.

Maka, menghadirkan Islam ke tengah-tengah kehidupan kita, hanyalah mengembalikan sesuatu yang sesungguhnya telah selaras dengan kehidupan ini. Oleh karena itu, pada akhirnya alasan kita dalam mendakwahkan Islam kepada khalayak adalah karena kita mencintai mereka. Kita menghendaki yang terbaik bagi mereka, betapapun mereka menyakiti kita. Sekali lagi, inilah prinsip dasar yang harus terus dicamkan dalam diri.

Kamis, 12 Mei 2016

(Kajian Hadits) KEJUJURAN IMAN AKAN MEMUDAHKAN KITA BERAGAMA

sumber: coachluthfi.wordpress.com

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: "أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟" قَالَ: "نَعَمْ."

Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiyallahu ‘anhuma: bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: “Bagaimana pendapat Engkau, jika aku melaksanakan shalat wajib dan berpuasa Ramadhan dan aku menghalalkan yang halal dan aku mengharamkan yang haram, dan aku tidak tambah sedikitpun atasnya, apakah aku akan masuk surga?” Beliau bersabda: “Ya.”

Selasa, 10 Mei 2016

OBROLAN CINTA MUDA-MUDI YANG INGIN MENIKAH

sumber: ummi-online.com

Sebagai prolog singkat, saya ingin memulai dari hal mendasar tentang falsafah pernikahan. Sebab bila terkait tips, maka itu sangat tergatung pada situasi dan kondisi. Tetapi ada yang lebih penting dari perkara teknis, yaitu perkara falsafah yang mendasarinya. Sebab sangat mungkin apa yang dilakukan seorang beriman dengan seorang yang tidak beriman itu tampak sama, namun sesungguhnya falsafah yang mendasarinya berbeda. Sayangnya terkait falsafah ini seringkali kita abaikan, sehingga kita mungkin terjebak pada tafsir filosofi yang tidak lahir dari prinsip keyakinan kita.

Maka saya ingin memulai dari saat pernikahan telah berlangsung. Sebab itu yang menjadi tujuan semua proses bertemu jodoh, namun itu pula yang menjadi awal tantangan dalam kehidupan kita.

Selasa, 03 Mei 2016

MENGELOLA KEINGINAN DIRI


"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul dan tidak (pula) seorang Nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu. Dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."

"Dia (Allah) ingin menjadikan godaan yang ditimbulkan setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit dan orang yang berhati keras. Dan orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam permusuhan yang jauh."

"Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (al Quran) itu benar dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus."

[al Hajj : 52-54]