Senin, 15 Juni 2015

JALAN HIDUP

Murree _ Winter, 2012


Jalan hidup ini panjang, licin, dan menyilaukan
Namun terkadang ia mendadak buntu
Dan menghempaskan kita pada bongkahan salju
Yang keras, dingin mematikan

Begitulah,
Jalan hidup ini memang putih
Tapi menyilaukan
Dan mematikan

Namun kita jangan pedih
Bergandenganlah pada rekan di sebelah
Itu menguatkan dan mampu pecahkan bongkah
Yakinlah!!!


IRFAN AZIZI, (21/12/2012)

Retak Kesyahduan di Detak Perpisahan

Daewoo Station, Rawalpindi


Sampai jumpa kembali, kawan!
Bila ada yang mengairi matamu
atau merembesi sanubarimu,
maka itu adalah kejernihan jiwa
di persada alam karya
dalam naungan penghambaan.

IRFAN AZIZI, (1/12/2012)

Risalah Ash Shaf

www.online-instagram.com


1# Semangat hari Ahad sobat!!! Seiring semangat ketauhidan Ahad. Kita menjadi unsur pemersatu. Yang mengemban risalah Ash Shaf.

TANGISAN JIWA DI UJUNG TAPAK


IRFAN AZIZI, (2/12/2012) _ Aku tergelitik untuk melucuti satu-persatu perasaan jiwa. Saat pada jam-jam penghujung November 2012 aku menyaksikan tangisan seorang kawan. Ia lelaki, dan menangis. Tak mengapa. Bukan ia seorang, aku jumpai lainnya jua seperti itu di waktu-waktu yang lalu. Di momen-momen perpisahan, di momen-momen ujung seutas garis sejarah dari bentangan kehidupan. Demikian pula terkadang denganku. Bagi manusia, bersyahdulah dengan tangisan guna kesyukuran. Sebab tangisan adalah anugerah jiwa yang menyejukkan dan membersihkan. Ia bisa mengair di pelupuk mata, ia bisa pula sekadar merembesi di lubuk sanubari.

KELOMPOK NUSHOIRIYAH MENURUT IBNU TAIMIYAH

Cover Buku Rezim Nushairiyah

IRFAN AZIZI, (16/6/2015) _ “Mereka adalah kaum yang menamakan dirinya dengan Nushoiriyah. Mereka adalah bagian dari kelompok aliran Kebatinan Qhoromithoh (salah satu golongan dari Syi’ah). Lebih kafir dari Yahudi dan Nashrani, bahkan lebih kafir dari kaum Musyrikin. Mereka lebih berbahaya daripada kaum kafir yang memerangi, seperti Tatar, Frank dan selainnya. Mereka selalu bersama dengan setiap musuh-musuh kaum Muslimin. Maka mereka bersama Nashrani memusuhi kaum Muslimin. Dan salah satu pukulan telak bagi mereka adalah saat kemenangan kaum Muslimin atas Tatar. Kemudian saat Tatar memasuki negeri-negeri Islam serta membunuh Khalifah Baghdad dan selainnya dari Raja-Raja Muslim, tidak lain dengan pertolongan dan dukungan mereka.”

SIAPAKAH KELOMPOK DURUZ?


IRFAN AZIZI, (15/6/2015) _ Duruz adalah sekte kebatinan yang tumbuh di Mesir pada permulaan abad ke-4, yang kemudian berpindah ke Syam. Nama Duruz dinisbatkan kepada salah satu pendirinya yaitu Muhammad bin Ismail ad Darzi. Kelompok ini men-tuhan-kan al Hakim bi Amrillah, satu dari Khalifah Fathimiyah.

Jumat, 12 Juni 2015

Anugerah Tuhan untuk Indonesia itu, Kini Sumbangkan Anugerah Barunya

IRFAN AZIZI, (12/8/2009) _ Dua belas tahun terlewati. Rentang perjalanan yang penuh cinta dan luka, namun ternyata luka itupun cinta. Ya, luka itu cinta. Ia menumbuhkan kebersamaan, heroik, dan motivasi. Akan mendedah kenangan menjadi perencanaan. Maka laku kan menentukan arah, menuju cita dan obsesi.


Dua belas tahun itu menjadi episode indah. Dengan manuskrip naskah yang tergelar bagi alas peradaban ini. Dan sang aktor pun bertumbuhan serta terus bergulir. Dunia literasi itu menjadi untaian yang tak putus, penulis-penerbit-pembaca-penulis. Sungguh indah 12 tahun itu...

INNALILLAHI… ANAKKU DIBAWA KABUR FLASHDISK!


IRFAN AZIZI, (7/12/2010) _ Aku terpukul. Seakan lebam dalam benakku tak pula hadirkan jumput belas kasih sang masa padaku. Seharian ini, aku terdera dengan panik dan pilu. Awal tahun baru yang tidak indah, resahku.
            Menjalani hari pertama di tahun 1432 H dengan nuansa jiwa seperti ini sungguh tak nyaman. Aku linglung. Aku lunglai. Ah, memang semua kepunyaan Allah dan pasti kan kembali kepada-Nya. Tapi…

Qur’an Itu Berbicara Kepada Kita


IRFAN AZIZI, (7/10/2011) _ Apa yang kita pikirkan tentang Al Qur’an? Sebuah firman Allah subhanallahu wa ta’ala, yang dimu’jizatkan kepada Rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad shalallahu ’alaihi wasalam. Sebuah kitab suci yang perwujudannya akan tetap terjaga hingga hari kiamat atas jaminan langsung Tuhan Semesta Alam Rabbul Izzati. Maka, keangkuhan yang kosonglah ketika seorang hamba lemah menantang akan membuat pertandingan kosa kata dengan al Qur’an. Sebab.. Sungguh begitu indahnya untaian katanya. Sungguh begitu padatnya pesan yang terkandung. Sungguh begitu sederhananya cara penyampaiannya sehingga mudah dipahami. Sehingga, memang struktur kosakata-kosakata dalam al Qur’an itu bukan tandingan bagi setiap hamba Allah yang pada hakikatnya lemah dan tak berdaya.

Surat untukmu Guru Peradaban


Teruntuk kekasihku, teladanku, dan inspiratorku,
Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasalam


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Baginda Besar yang terkasih,
Sebelum aku sampaikan untaian demi untaian kalimat dalam surat ini, tak elok kiranya bila aku tiada mengawalinya dengan bershalawat kepadamu. Shalawat yang Allah serukan kepadamu. Shalawat yang juga terlantun oleh para Malaikat-Nya. Shalawat yang dengannya engkau akui kami sebagai orang-orang yang tidak bakhil. Ah, pengibaratanmu tentang sosok yang bakhil itu begitu indah. Dalam, tajam, dan penuh makna. Bagaimana tidak bakhil, jika untuk kerahmatan kami sendiri di padang Hisab nanti, kami tak jua mau bershalawat kepadamu.

Rabu, 10 Juni 2015

Cinta dalam Keterbatasan

Hari telah mengakhiri usianya
Saat temaram memekatkanku
Sunyipun mulai memaksa kuterlelap

Be – Te – We

Bak liuk yang meliku
Bak terjal yang menjejal
Dan pedih bersuara sendu

Tapi panorama tetap merona
Tapi nafas tetaplah lepas
Dan cita masih dihias cinta

Walau lahar menggelegar
Walau gledek menggelegak
Dan sederet walau yang makin sengau

Tuliskan Saja, dan Berjiwalah Pekerja dengan Kerangka Narasimu agar Efektif dan Efisien


IRFAN AZIZI, (25/2/2012) _ Kita sering keluhkan tikai, pikuk, dan rancah. Pada bangunan persaudaraan yang merapuh, gemeretak serta berderit setiap saat. Sebab ulah penghuninya yang serakah dan gegabah.

Tapi benarkah serakah dan gegabah tampil dengan kesadaran penghuninya. Atau ia alami membaur dalam pribadi dari tumpukan pupuk sosial dan pengalaman. Yang karenanya tanpa disadari, dan tanpa diakui sebuah masalah.

Walau mungkin ada yang tampil dengan kesadaran penuh pembawaan. Yang karenanya memang dimunculkan untuk niatan yang kurang indah. Menjetikkan bara api, biar rumah ukhuwah menjadi membara.