Selasa, 02 Agustus 2016

TABLOID SUARA ISLAM EDISI 219 (AGUSTUS 2016)


Hadir di bulan kemerdekaan (Agustus 2016), memampang foto narasumber rubrik wawancara yang tak asing lagi yaitu Dr. Eggi Sudjana, S.H., M.Si. Pernyataan beraninya menjadi judul besar edisi kali ini, “Tak Berani Jadikan Ahok Tersangka, BUBARKAN SAJA KPK”. Bahasan tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang menjadi Suara Utama bagi Suara Islam kali ini, yang kemudian dikerucutkan menjadi tiga opsi: KPK Semakin Lemah, Kehilangan Nyali, atau ‘Masuk Angin’?


Sementara Kolom kali ini menghadirkan ulasan tentang “Proklamasi yang Berpacu dengan Waktu” sebagai bentuk refleksi 71 tahun Indonesia merdeka. Selain juga menghadirkan bahasan “Etika Santri Memilih Pemimpin”, merespon  gejala gagapnya para santri menyaksikan hilir mudiknya sosialisasi pemimpin non Muslim.

Sebagai Laporan Khusus edisi ini, Suara Islam melaporkan tentang Kudeta Turki laiknya simbol pertarungan Islam dan Barat. Sedangkan laporan nasionalnya berupa reportase kegiatan Pertemuan Ilmiah Internasional Ulama dan Dai Asia Tenggara ke 2 di Sentul (Bogor). Sebuah hajatan ulama Asia Tenggara yang mengusung jargon Islam Wasathiyah (Islam Moderat), guna menghadapi pemikiran ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Hal itu sekaligus menjadi ajang sosialisasi ketahanan nasional, sebab sebagaimana yang dinyatakan oleh KH. Muhyidin Junaidi, M.A. bahwasannya ektrimisme itu merupakan konspirasi pihak luar. Sehingga selaras dilanjutkan dengan bahasan Vaksin Palsu sebagai cermin kebobrokan mafia kesehatan dan bahasan tentang Buruh Cina sebagai bahaya bagi Indonesia.


Kita juga bisa menikmati profil KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’i yang sedang berada di tengah-tengah Kudeta Turki. Selain ada pelajaran menarik dari seorang muallaf bernama Yusuf Estes, seorang musisi yang semula juga seorang pendeta.[]

Tidak ada komentar: