MEMBACA SEJARAH DI PUNCAK TAMING SARI TOWER

Taming Sari Tower membawa kami berputar pada ketinggian 80 meter, guna menyeksamai kota sejarah Melaka. Proyek UNESCO yang dimulai penataannya tahun 2009 dan puncaknya 2019 ini.



Berada di Taming Sari mengingatkan kita pada jejak Majapahit. Itulah nama salah satu hulubalang Majapahit yang tangguh dengan keris khasnya. Keris itu yang kemudian dinisbatkan sesuai nama empunya, yaitu Taming Sari.

Kelak keris itu ditukar oleh Hang Tuah. Dengannya, Hang Tuah berhasil membunuh Taming Sari. Selanjutnya keris itu menjadi hadiah bagi Hang Tuah. Keris Taming Sari pun melekat pada legenda Hang Tuah, bahkan menjadi senjata ampuh untuk mengalahkan Hang Jebat (besannya, ayah Hang Nadim). Kini masyarakat Melaka mengenang keris Taming Sari sebagai keris khas Melayu.

Di puncak Taming Sari kita bisa melihat peninggalan-peninggalan Portugis. Ya, Portugis pernah menduduki Melaka selama 2 abad. Peninggalan-peninggalan itulah yang kemudian diabadikan oleh UNESCO. Tapi jangan pula abaikan jejak-jejak Islam yang ada di sekitarnya.

Nah, salah satu peninggalan kesan Portugis adalah bukit Sanjuang. Nama ini sebenarnya ejaan Melayu bagi sebutan Saints John. Itulah pendeta yang juga komandan perang, yang menjadi simbol ekspansi Vatikan selama beberapa masa di abad pertengahan.

Kalau kita buka kembali lembaran sejarah, maka kita juga bisa menjumpai Bajak Laut St. John dari Malta. Atau akrabnya disebut Knight of Rhodes. Itu salah satu dari angkatan laut yang tergabung dalam aliansi bentukan Paus Paulus III, bersama angkatan laut Republik Venesia, Spanyol, Republik Genoa, dan angkatan laut Kepausan sendiri. Nanti aliansi inilah yang hancur dalam perang Preveza di Laut Lonia (barat laut Yunani) pada 28 September 1538 M. Siapa yang mengalahkan? Yaitu angkatan laut Kekhilafahan Utsmani di bawah komandan 'Aruj pada masa Sultan Selim I.

Jadi kalau nanti kita mengenal Hang Nadim sebagai gerilyawan laut Melayu, dalam khazanah Utsmani juga ada gerilyawan laut bernama 'Aruj. Seorang Muslim Barat, karena asalnya dari Albania. Tepatnya paduan darah Albania (ayah) dan Andalusia (ibu). Kalau Hang Nadim bergerilya untuk merebut kembali Melaka (meskipun belum berhasil), sedangkan 'Aruj bergerilya untuk menyelamatkan puluhan ribu Muslim Andalusia yang ditawan dan dipaksa murtad. Oleh karenanya, nama 'Aruj bagi Muslim Andalusia (Spanyol) adalah nama yang istimewa. Sebagai penghormatan, mereka memanggilnya Baba 'Aruj artinya Bapak 'Aruj. Tapi logat mereka menjadi Baba Arrouts. Inilah yang diplesetkan oleh orang Itali dengan sebutan Barba Rossa, artinya lelaki berjenggot merah. Penggambaran itulah yang tampil dalam film Bajak Laut.

Dalam kisah kepahlawanan 'Aruj, ada 3 saudaranya yang menyertai. Yaitu Ishaq, Ilyas dan Khusruf. Tapi nanti yang fenomenal adalah 'Aruj dan Khusruf. Bila 'Aruj disebut Baba 'Aruj, Khusruf diganti sebutannya oleh orang Andalusia dengan Khairuddin. Artinya kebaikan bagi agama. Karena Khusruf yang menggenapkan usaha saudaranya 'Aruj dalam menyelamatkan Muslim Andalusia.

Jadi 'Aruj dan Khusruf adalah seorang penyelamat. Bahkan juga bagi non Muslim. Karena selain Muslim Andalusia yang diselamatkan, ada Yahudi juga yang diselamatkan. Namun karena ketangguhannya di laut yang sangat menakutkan bagi angkatan-angkatan laut Vatikan, maka digambarkan dengan profil menyeramkan. Bermata satu, berkaki pincang, dan satu tangan terpotong.

Oke, kita kembali ke Melaka. Jadi pada masa-masa Portugis masuk Melaka, itu pula masa-masa Utsmani mengembangkan angkatan lautnya hingga digdaya di Laut Tengah. Bahkan nanti ada masanya di mana Amerika Serikat dengan presiden pertamanya (George Washington) pernah punya satu-satunya perjanjian yang ditulis dengan bahasa selain bahasa Inggris, untuk membayar jizyah perairan kepada Kesultanan Utsmani.

Di Melaka, yang dihadapi Portugis adalah pasukan Aceh dan Bugis. Bahkan nanti akhirnya terusir oleh pasukan Aceh, setelah Sultan Mahmudsyah (Melaka) wafat di Kampar - Riau. Baru kemudian Belanda masuk tahun 1760 dan membangun pertahanan di bukit Sanjuang (St. John). Sejarah Belanda di tanah Melaka tidak lama, hanya 64 tahun. Lalu diganti oleh Inggris karena Belanda didorong ke selatan hingga berbagi wilayah jajahan berbasis kontrak Traktat London antara Britannia dan Belanda.