Hari
ini, 479 tahun silam. Sejarah kita mencatat perang laut terbesar, yaitu Perang
Preveza di laut Lonia yang berada pada arah Barat Laut Yunani. Tepat pada
tanggal 28 September 1538 M atau 4 Jumadal Ula 945 H. Hanya 5 jam dengan
kekuatan yang tidak berimbang, namun berhasil dimenangkan oleh Angkatan Laut
Islam yang kekuatannya jauh lebih sedikit dari aliansi Katolik lawannya.
Angkatan
Laut Islam saat itu sebenarnya telah menjadi pasukan laut terbesar di dunia.
Tapi harus berhadapan dengan pasukan gabungan. Aliansi ini dibentuk oleh Paus
Paulus III di Roma, karena telah mendengar munculnya angkatan laut Islam dengan
kemenangan-kemenangannya sehingga berniat menghancurkannya. Maka Vatikan pun
membentuk aliansi Angkatan Laut yang terdiri dari Republik Venesia, Spanyol,
Republik Genoa, Angkatan Laut Kepausan, dan Bajak Laut St John (Malta).
Aliansi
ini terdiri dari 302 kapal (112 galai -kapal berlayar dan berdayung-, 50
galiung -kapal besar berlayar-, 140 barque -kapal berlayar banyak) dengan 60
ribu pasukan. Komandannya adalah Andrea Doria, panglima angkatan laut terkenal
saat itu. Sementara Angkatan Laut Utsmani hanya terdiri dari 122 kapal (galai dan
galiot -berlayar kecil tanpa dayung-) dengan 12 ribu pasukan. Hanya
seperlimanya. Komandannya adalah Khairuddin Barbarossa, inilah komandan yang
dikabarkan selalu menang hingga ditakutkan oleh Paus Paulus III.
Dan
akhirnya, aliansi yang tadinya menarget akan menghabisi angkatan laut Islam di
laut Mediterania itu justru kalah. Bahkan Andrea Doria sang komandannya pun
kabur hanya setelah 5 jam bertempur.
Pasukannya
bercerai-berai. Sebanyak 13 kapal mereka berhasil dihancurkan; 10 kapal
ditenggelamkan dan 3 kapal dibakar. Tidak hanya itu, pasukan laut Utsmani juga
berhasil merebut 36 kapal dan menawan 3.000 pasukan aliansi katolik.
Setelah
perang besar di laut inilah, angkatan laut Islam semakin disegani. Pasukan laut
Utsmani menjadi penguasa Mediterania. Menjadi kekuatan laut yang mampu
menjangkau wilayah manapun.
Hingga
negara-negara Eropa pun membayar Jizyah dan pajak bila melewati laut
Mediterania. Di antaranya adalah Inggris, Prancis, Belanda, Denmark, Sicilia
dan Sardinia.
Bahkan
Amerika Serikat pun demikian. Gorge Washington selaku Presiden pertamanya, juga
membayar jizyah sebagai perjanjian damai dengan Kesultanan Utsmani. Dan inilah
satu-satunya perjanjian Amerika Serikat yang ditulis dengan selain bahasa
Inggris, dan pula ditandatangani oleh Amerika Serikat. Perjanjian ini berlaku
lebih dari 2 abad kemudian.
Inilah
hari yang insyaAllah akan hadir lagi. Inilah sejarah yang insyaAllah akan
kembali. Kita mengakui kehebatannya seperti Paus Paulus III pun mengakui
kehebatannya.
Jangan
biarkan diri menjadi generasi yang kehilangan kepribadian lalu mengutuki
umatnya hanya karena tidak membaca sejarah umat ini kecuali hal-hal yang
memilukan. Jangan mau dipaksa malu, akibat ketidak-tahuan kita akan sejarah
sendiri. Ingatlah! Masa depan adalah milik umat Islam. Persoalannya, apakah
kita termasuk bagian dari umat Islam dengan segala karakter kepribadian yang
semestinya?
Irfan
Azizi
Sahira,
28 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar