Rabu, 04 Oktober 2017

CATATAN PERANG LAUT TERBESAR OLEH ANGKATAN LAUT MUSLIM




Hari ini, 479 tahun silam. Sejarah kita mencatat perang laut terbesar, yaitu Perang Preveza di laut Lonia yang berada pada arah Barat Laut Yunani. Tepat pada tanggal 28 September 1538 M atau 4 Jumadal Ula 945 H. Hanya 5 jam dengan kekuatan yang tidak berimbang, namun berhasil dimenangkan oleh Angkatan Laut Islam yang kekuatannya jauh lebih sedikit dari aliansi Katolik lawannya.


Angkatan Laut Islam saat itu sebenarnya telah menjadi pasukan laut terbesar di dunia. Tapi harus berhadapan dengan pasukan gabungan. Aliansi ini dibentuk oleh Paus Paulus III di Roma, karena telah mendengar munculnya angkatan laut Islam dengan kemenangan-kemenangannya sehingga berniat menghancurkannya. Maka Vatikan pun membentuk aliansi Angkatan Laut yang terdiri dari Republik Venesia, Spanyol, Republik Genoa, Angkatan Laut Kepausan, dan Bajak Laut St John (Malta).

Aliansi ini terdiri dari 302 kapal (112 galai -kapal berlayar dan berdayung-, 50 galiung -kapal besar berlayar-, 140 barque -kapal berlayar banyak) dengan 60 ribu pasukan. Komandannya adalah Andrea Doria, panglima angkatan laut terkenal saat itu. Sementara Angkatan Laut Utsmani hanya terdiri dari 122 kapal (galai dan galiot -berlayar kecil tanpa dayung-) dengan 12 ribu pasukan. Hanya seperlimanya. Komandannya adalah Khairuddin Barbarossa, inilah komandan yang dikabarkan selalu menang hingga ditakutkan oleh Paus Paulus III.

Dan akhirnya, aliansi yang tadinya menarget akan menghabisi angkatan laut Islam di laut Mediterania itu justru kalah. Bahkan Andrea Doria sang komandannya pun kabur hanya setelah 5 jam bertempur.

Pasukannya bercerai-berai. Sebanyak 13 kapal mereka berhasil dihancurkan; 10 kapal ditenggelamkan dan 3 kapal dibakar. Tidak hanya itu, pasukan laut Utsmani juga berhasil merebut 36 kapal dan menawan 3.000 pasukan aliansi katolik.

Setelah perang besar di laut inilah, angkatan laut Islam semakin disegani. Pasukan laut Utsmani menjadi penguasa Mediterania. Menjadi kekuatan laut yang mampu menjangkau wilayah manapun.

Hingga negara-negara Eropa pun membayar Jizyah dan pajak bila melewati laut Mediterania. Di antaranya adalah Inggris, Prancis, Belanda, Denmark, Sicilia dan Sardinia.

Bahkan Amerika Serikat pun demikian. Gorge Washington selaku Presiden pertamanya, juga membayar jizyah sebagai perjanjian damai dengan Kesultanan Utsmani. Dan inilah satu-satunya perjanjian Amerika Serikat yang ditulis dengan selain bahasa Inggris, dan pula ditandatangani oleh Amerika Serikat. Perjanjian ini berlaku lebih dari 2 abad kemudian.

Inilah hari yang insyaAllah akan hadir lagi. Inilah sejarah yang insyaAllah akan kembali. Kita mengakui kehebatannya seperti Paus Paulus III pun mengakui kehebatannya.

Jangan biarkan diri menjadi generasi yang kehilangan kepribadian lalu mengutuki umatnya hanya karena tidak membaca sejarah umat ini kecuali hal-hal yang memilukan. Jangan mau dipaksa malu, akibat ketidak-tahuan kita akan sejarah sendiri. Ingatlah! Masa depan adalah milik umat Islam. Persoalannya, apakah kita termasuk bagian dari umat Islam dengan segala karakter kepribadian yang semestinya?


Irfan Azizi
Sahira, 28 September 2017

Tidak ada komentar: