Selasa, 17 Oktober 2017

CARA UMRAH PRAKTIS




Umrah adalah ibadah sunah menziarahi Ka’bah. Beda Umrah dengan Haji pada rukunnya adalah tidak adanya Wukuf di Arafah. Jadi pada ibadah Umrah, rukunnya hanya Niat, Thawaf, Sa’i dan Tahallul dengan menggunting Rambut. Praktisnya langkah demi langkah yang dilakukan saat Umrah sebagai berikut:


Pertama adalah Niat

Niat ibadah umrah:

نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَاَحْرَمْتُ بِهَا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ‘Umrata wa ahramtu bihaa lillahi ta’ala
Saya niat Umrah dan berihram untuk Umrah karena Allah Ta’ala.

Miqat Yalamlam, bagi Jamaah dari Indonesia
Bila datang dari Yaman dan wilayah Asia Tenggara, maka berihram atau mengenakan pakaian tanpa jahitan dari Miqat (batas) Yalamlam yang jaraknya 54 KM dari Masjidil Haram (Tenggara-nya Makkah dan Timur-nya Jeddah), kemudian dilanjutkan dengan membaca Talbiyah:

لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik, innal hamda wanni’mata laka wal mulk, laa syariikalak
Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu, juga semua kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu.

Namun bila jamaah Umrah mampir ke Madinah dahulu, maka miqat (batas) memulai Ihram dan Niat di Dhu'ul Hulayfah atau Bir Ali sejauh 450 KM dari Masjidil Haram.

Miqat Bir Ali, bagi Jamaah yang datang dari Madinah

Bila sudah di dalam Makkah, maka berihram dengan keluar dari Tanah Haram sebagai miqat (batas). Bisa ke Miqat Ji’ranah sejauh 22 KM dari Masjidil Haram, ke Miqat Tan’im sejauh 5 KM dari Masjidil Haram, atau ke Miqat Hudaibiyah sejauh 29 KM dari Masjidil Haram. Dari Miqat-Miqat inilah kita memperbaiki Ihram dan niat Umrah kembali.
Kedua adalah Thawaf

Pastikan syarat-syaratnya terpenuhi, yaitu: Bersuci, Menutup aurat, Thawaf dalam areal masjid, Mulai dari segaris dengan Hajar Aswad, Memutar ke arah kanan, dan Sebanyak 7 kali berturut-turut.

keterangan Ka'bah dan sekitarnya beserta arah panduan Thawaf

1. Lalu masuk Masjidil Haram membaca doa masuk masjid yaitu:

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ.
Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata’aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah.
Ya Allah Engkau sumber keselamatan, dan daripadaMu lah datangnya keselamatan itu semua. Maka sambutlah kami wahai tuhan dengan selamat sejahtera dan masukanlah kami ke dalam surga negeriMu yang bahagia, Maha Pemberi berkat dan Maha Tinggilah Engkau wahai Tuhan yang punya keagungan dan kehormatan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan, masukanlah aku ke dalam ampunanMu. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah salawat dan salam untuk Rasulullah.


2. Kemudian mengarah ke Hajar Aswad dan mencium Hajar Aswad (atau kalau tidak memungkinkan cukup di sebaris dengan Hajar Aswad dan cukup melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad).

Titik memulai Thawaf, sebaris dengan Hajar Aswad

3. Berjalan Thawaf (mengelilingi Ka’bah) ke arah kanan atau bahu kiri menghadap Ka’bah, dimulai dari sebaris Hajar Aswad. Sepanjang Thawaf melantunkan Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir (Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wa Allahu akbar), diselingi dengan doa untuk diri sendiri dan orang tua serta kaum muslimin.

4. Sampai di rukun Yamani (atau pilar sebelum Hajar Aswad), disunnahkan menyentuh Rukun Yamani. Bila tidak memungkinkan tidak apa-apa. Dari Rukun Yamani sampai Hajar Aswad membaca doa:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana aatina fiidunnya hasanah wa fiil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar
Ya Rabb kami, limpahkan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkan kami dari adzab neraka.

tanda Rukun Yamani dan tanda Hajar Aswad

5. Sampai di Hajar Aswad disunnahkan menciumnya sembari berdoa. Bila tidak memungkinkan cukup melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad. Doanya:
بِسْمِ اللهِ ، وَاللهُ أَكْبَر
اللَّهُمَّ إِيمَاناً بِكَ ، وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ ، وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عليه وسلم
Bismillahi wa Allahu akbar
Allahumma iimaanan bika, wa tashdiiqan bikitaabik, wa wafaa’an bi’ahdika, wattibaa’an lisunnati nabiyyika Muhammad shalallahu walaihi wasallam
Dengan menyebut nama Allah, Allah maha besar.
Ya Allah, dengan keimanan kepadaMu, membenarkan kitabMu, menepati janji kepadaMu, serta mengikuti sunah nabiMu shallallahu alaihi wa sallam.

6. Setelah Hajar Aswad dan sebelum pintu Ka’bah (antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah yang disebut Multazam) disunnahkan berhenti sejenah dan berdoa. Ini termasuk tempat mustajab doa.

Multazam antara Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah

7. Lalu lanjut Thawaf sampai genap tujuh kali sebagaimana langkah 3 sampai langkah 6.

8. Pada putaran ketujuh atau terakhir, bila memungkinkan menyempatkan sholat dua rakaat di Hijr Ismail dan berdoa di situ sebagai tempat mustajab doa. Kemudian menggenapkan Thawaf putaran terakhir.

Hijir Ismail

9. Setelah putaran ketujuh dan berakhir di Hajar Aswad atau yang sebaris dengan Hajar Aswad, disunnahkan shalat dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim dengan membaca surat al Kafirun di rakaat pertama dan surat al Ikhlas di rakaat kedua. (Ini juga tempat mustajab doa)

Maqom Ibrahim

10. Selesailah Thawaf, dan disunnahkan minum zamzam lalu menyentuh kembali Hajar Aswad atau cukup dengan memberi isyarat melambaikan tangan ke Hajar Aswad.

Ketiga adalah Sa’i

Pastikan syarat-syaratnya terpenuhi, yaitu: Dilakukan setelah Thawaf, dilakukan secara sinambung, dan sempurna 7 perjalanan (mulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa). Bagaimana dengan bersuci? Hukumnya Sunnah, bila batal wudhunya dan memungkinkan berwudhu maka boleh berwudhu dahulu, namun bila tidak memungkinkan berwudhu maka tetap sah Sa’i-nya.
Bukit Shofa titik memulai Sa'i

1. Setelah Thawaf menuju ke bukit Shafa, sambil membaca ayat:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَإِنَّ اللّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui” [QS:Al-Baqarah: 125]

2. Sampai di bukit Shafa menghadap ke Ka’bah dan membaca doa berikut:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ  وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه
Laa ilaaha illallaahu wahdah laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
Laa ilaaha illallaahu wahdah laa syariikalah, anjaza wa'dahu wa nashara 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah.
Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nya segala kerajaan dan hanya bagi-Nya segala puji Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang haq melainkan Dia, tiada sekutu bagi-Nya, yang menepati janji-Nya, yang memenangkan hamba-Nya dan yang menghancurkan golongan-golongan (kafir) dengan tanpa dibantu siapapun.

3. Setelah itu, berjalan ke arah bukit Marwa yang dihitung sekali perjalanan, kemudian kembali lagi ke bukit Shafa dihitung dua kali perjalanan, terus sampai tujuh kali perjalanan yang berakhir di bukit Marwa.

Catatan: Disunnahkan bertakbir dan berdoa setiap menanjak hendak mencapai puncak bukit, serta disunnahkan juga berhenti di setiap puncak bukit untuk berdoa sembari menghadap Ka’bah.

Bukit Marwah titik selesainya Sa'i

Keempat adalah Menggunting Rambut

Bagi laki-laki disunnahkan mencukur rambut seluruhnya.

Bagi perempuan hanya menggunting rambut seujung jari. Dengan mengumpulkan seluruh rambut dan memotongnya seujung jari, atau memilih tiga helai rambut dan memotongnya seujung jari.

Selesailah Umrah…
تَقَبَّلَ اللَّهُ عُمْرَتَك ، وَغَفَرَ ذَنْبَك ، وَأَخْلَفَ عَلَيْك نَفَقَتَك
Semoga Allah menerima umrah engkau, semoga Allah mengampuni dosa engkau dan memberi ganti untuk biaya perjalanan engkau.

Tidak ada komentar: