Di saat kita sibuk bicara toleransi, maka jangan
lupakan derita kemanusiaan di Rohingya yang hingga hari ini belum usai. Bahkan hari
ini (17/11) Channel News Asia merilis berita yang menyatakan bahwa serangan
junta militer Myanmar di wilayah Rohingya adalah serangan yang terparah setelah
pembantaian orang-orang Rohingya pada tahun 2012.
Dimulai dari hari Sabtu (12/11), kondisi kemanusiaan
di sana semakin kritis. Dengan dikerahkannya helikopter tempur yang menembaki
desa-desa di negara bagian Rakhine. Selain itu juga adanya serangan
darat yang menurut Human Rights Watch telah mengakibatkan 430 bangunan terbakar.

Tidak hanya itu, bahkan junta militer juga
melakukan penembakan kepada masyarakat muslim Rohingya yang hendak menyeberang
ke Bangladesh. Mereka ditembaki di tepi sungai Naaf ketika hendak naik ke
perahu yang akan membawanya ke wilayah Bangladesh yang tepat berada di seberang
Myanmar.
Kabar terbaru hari ini (17/11) adalah para tentara
junta militer mengumpulkan kitab suci al Qur’an untuk mereka musnahkan.
Pembunuhan dan pembakaran umat Islam di sana juga masih terus menghantui
kehidupan sosial Rohingya. Bahkan akhirnya masyarakat Muslim Rohingya menjadi
orang-orang yang terusir karena perkampungan mereka dimusnahkan.[]
1 komentar:
Ya Allah Astaghfirullah.. Sungguh laknat kelakuan junta militer disana
Posting Komentar