Selasa, 08 November 2022

Khutbah Shalat Gerhana Bulan Tahun 2022


Oleh H. Muhammad Irfan Abdul Aziz

(Koordinator Nasional Muallaf Center HDMI)


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْــمَلِكِ الْحَقِّ الْــمُبِيْنِ، اَلَّذِي أَرْسَلَ آيَاتِهِ عِبْرَةً لِلْمُعْتَبِرِيْن. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه, إِلَهُ اْلأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِينَ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الْــمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَــــمِيْنَ. اللَّهُمَّ صلِّى وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أمَّا بَعْدُ.

فيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.


Jama'ah yang dimuliakan Allah, saat baru saja kita melaksanakan shalat Khusuf dalam momentum Gerhana Bulan total yang dialami di daerah kita. Pada sore hari ini, Selasa 8 November 2022 atau bertepatan dengan tanggal 13 Rabiul Akhir 1444 H.

Sesuai perhitungan, Gerhana Bulan telah dimulai sebagiannya pada pukul 16:09 WIB dan nanti akan berakhir pada pukul 19:49 WIB. Namun Gerhana secara total terjadi dari pukul 17:17 WIB, hingga puncaknya pada pukul 17:59 WIB, dan berakhir 18:42 WIB. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mencontohkan suatu sunah bila terjadi Gerhana, yaitu di antaranya dengan mendirikan shalat sunah Khusuf. Maka kita berusaha menunaikan shalat tersebut di rentang waktu Gerhana ini, antara pukul 16.09 hingga pukul 19.49 WIB. Karena shalat ini disunnahkan pada saat terjadi Gerhana, meskipun Gerhana sebagian, terlebih saat ini juga terjadi Gerhana total pada puncaknya.

Jama'ah yang dimuliakan Allah, setelah kita menunaikan shalat Khusuf tadi, maka kita lanjutkan dengan khutbah sebagai pengingat bagi kita semua. Agar selalu menjadikan setiap momentum kehidupan sebagai proses meningkatkan ketakwaan kita. Maka khatib mengajak semua yang hadir dalam majelis shalat Gerhana ini, agar bersama meningkatkan ketakwaan kepada Allah, karena hanya orang bertakwa yang akan mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat.

Gerhana ini tentu merupakan bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah subhanahu wata'ala. Bahkan bulan ataupun matahari yang terkait dengan Gerhana inipun sesungguhnya merupakan tanda kebesaran Allah. Lingkungan masyarakat kita tentu akrab dengan surat Yaasiin. Bila kita sampai pada ayat ke-40, maka kita temukan firman Allah subhanahu wata'ala:

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

 "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (orbit)."

Sungguh Maha Besar Allah. Matahari dan bulan telah diberi orbitnya masing-masing. Maka tak bisa saling mengejar, hingga saling bertabrakan. Peristiwa Gerhana ini menguatkan apa yang telah Allah firmankan tersebut. Bahwa Gerhana Bulan terjadi karena bumi menghalangi matahari dan bulan, sedangkan Gerhana Matahari terjadi karena bulan menghalangi matahari dan bumi. Masing-masing tetap pada orbitnya, namun bertemu di satu garis lurus sehingga saling menutupi.

Lalu, bagaimana sikap kita bila terjadi Gerhana? Sungguh agama Islam memperhatikan semua peristiwa kehidupan, dan menjadikannya suatu yang penting bagi setiap manusia yang berakal.

إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله، يُخَوِّفُ الله بهما عباده، وإنهما لا يَنْخَسِفَان لموت أحد من الناس، فإذا رأيتم منها شيئا فَصَلُّوا، وَادْعُوا حتى ينكشف ما بكم

Begitulah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Mas’ud al-Anshary radhiyallahu anhu. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, yang dengan keduanya Allah hendak menjadikan hamba-hamba-Nya berperasaan takut. Keduanya (matahari dan bulan) tidak mengalami gerhana dengan sebab matinya seseorang manusia dan tidak pula karena
hidupnya seorang manusia. Sekiranya kamu melihat salah satu dari dua gerhana tersebut, maka shalatlah dan berdoalah sampai selesai." (HR. Muslim)

Maka tadi kita menunaikan shalat, karena memang diperintahkan untuk shalat. Bahkan kita memperlama rukuk, yang rukuknya pun dia kali di setiap rakaat. Pada rukuk itu kita perbanyak bertasbih mensucikan Allah. Sebab Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengingatkan bahwa peristiwa Gerhana terkait matahari atau bulan ini merupakan tanda kebesaran Allah yang mestinya membuat kita sebagai hamba-Nya semakin takut kepada Allah subhanahu wata'ala. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga mengingatkan bahwa peristiwa Gerhana tidak ada kaitannya dengan hal-hal buruk dalam kehidupan, seperti kematian dan sebagainya, ia hanyalah peristiwa yang menunjukkan kebesaran Allah subhanahu wata'ala. Maka marilah kita kuatkan keyakinan akan kebesaran-Nya. Dan kita perbanyak doa di waktu-waktu ini.

Pada riwayat ibunda Aisyah radhiyallahu anha bahkan disebutkan juga perintah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk memperbanyak sedekah sebagai usaha untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata'ala.

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari)

Maka marilah kita tutup khutbah ini dengan berdo'a bersama.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم و الأموات

Yaa Allah, ampunilah orang-orang beriman laki-laki dan perempuan, orang-orang muslim laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ 

Yaa Rabb, ampunilah saudara-saudara kami, yang telah mendahului dalam keimanan, dan jangan hadirkan dalam hati kami rasa dengki kepada orang-orang beriman. Yaa Rabb, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ ، وَمِنَ اليَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا ، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا ، وَاجْعَلْهُ الوَارِثَ مِنَّا ، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا ، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا ، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا ، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا ، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا ، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Ya Allah, berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menjadi penghalang di antara kami dan maksiat kepada-Mu, dan (berikanlah kami) ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami kepada surga-Mu, dan berikanlah kami keyakinan yang memudahkan kami untuk menghadapi musibah dunia. Ya Allah, berilah kami manfaat pada pendengaran kami, penglihatan kami dan kekuatan kami selagi kami masih hidup, dan jadikanlah itu semua tetap dengan kami dan terpelihara sehingga kami mati. Berikanlah balasan hukuman kepada orang yang mendhalimi kami dan bantulah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami dan janganlah engkau timpakan musibah pada agama kami dan jangan Kau jadikan dunia sebagai tujuan besar kami serta jangan Engkau jadikan pengetahuan kami hanyalah mengenai dunia semata-mata dan janganlah Engkau biarkan orang yang tidak mengasihi menguasai kami.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Tidak ada komentar: