Minggu, 01 Mei 2022

Khutbah Idul Fitri 1443 H Bertepatan Hari Pendidikan Nasional 2022

 


Khutbah Idul Fitri 1443 H

Al Qur’an adalah Sumber Ilmu dari Sang Pencipta Alam Semesta

(H. Muhammad Irfan Abdul Aziz, Pengurus Pusat Himpunan Dai Muda Indonesia)

 

إنّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُهُ حَمْدًا كَثِيْرًا يُوَافِي نِعَمِهِ، وَيُدَفِّعُ نَقَمِهِ، وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. اللهُمَّ نَسْتَعِيْنُ بِكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ، وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، فَإِنَّ مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلِ فَلَا هَادِيَ لَهُ. اللهُمَّ لَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، إِلَيْكَ يُرْجَعُ الأَمْرُ كُلُّهُ. وَأَشْهَدُ أن لَا إلهَ إلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وُخَلِيْلُهُ.

إِنَّ شَهْرَ رَمَضَانَ قَدْ عَزَمَ عَلَى الرَّحِيْل. فَطُوْبَى لِمَنْ أَحْسَنَ اغْتِنَامِهِ، وَضَمَنَ حُضُوْرِهِ بِإذْنِ الله لِلدُّخُوْلِ مِنْ بَوَّابَةِ الرَّيَّان إِلَى جَنَّةِ اللهِ تعالى. وَطُوْبَى لِمَنْ عَمِلَ صَالِحًا، وَأَرْفَقَهُ بِدُعَاءٍ صَالِحٍ إلى الله، وَلَمْ يَغْتَرَ بِمَا أَكْرَمَهُ مِنْ طَاعَات. إِخْوَةَ الإِيْمَان، اتَّقُوْا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدْ، وَاعْلَمُوْا أَنَّنَا مُفَارَقُوْنَ مَهْمَا طَالَ العُمْرِ.

 

Jama’ah Umat Islam yang dimuliakan Allah. Segala puji bagi Allah, yang selalu kita puja sebanyak-banyaknya. Dia-lah yang telah memenuhi nikmat-Nya, menahan murka-Nya, dan melebihkan imbalan-Nya. Yaa Allah, kepada-Mu kami memohon pertolongan, memohon petunjuk, dan memohon ampunan. Kami berlindung kepada-Mu dari keburukan diri dan amal-amal kami. Sesungguhnya, siapa yang telah mendapat petunjuk-Nya tak akan disesatkan, dan siapa yang disesatkan tak akan mendapat petunjuk dari-Nya. Yaa Allah, tiada yang mampu memberi kepada kami bila telah Engkau halangi, dan sebaliknya tak ada yang dapat menghalangi sesuatu yang telah Engkau beri. Sungguh, hanya kepada-Mu kembalinya segala urusan. Kita bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah saja, yang tak satupun sekutu bagi-Nya. Kita pun bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya, utusan-Nya, dan kekasih-Nya.

Sesungguhnya bulan Ramadhan telah memutuskan untuk pergi. Maka berbahagialah yang telah memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, yang kelak akan disambut di surga-Nya melalui pintu Ar Rayyan. Berbahagialah yang telah mengisinya dengan amal shalih, serta mengiringi doa-doa kepada Allah azza wa jalla bersama ketaatan-ketaatannya.

Begitulah saudaraku seiman, bertakwalah kepada Allah dan lihatlah nasib kita di hari kemudian. Ketahuilah, kita bisa berpisah sewaktu-waktu tanpa peduli berapapun usia kita.

 

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar... wa lillahil hamd

Saudara-saudariku yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

 

Baru saja kita berpisah dengan bulan Ramadhan. Bulan yang menjadi momentum melatih diri dalam kondisi-kondisi tertentu. Selama sebulan kita membatasi diri dalam menikmati hal-hal yang mubah atau dibolehkan. Sehingga kita tak terjerumus dalam kondisi berlebihan, ketamakan, keserakahan, dan menikmati semua yang dibolehkan melebihi kebutuhan kita hingga tak peduli kepada sesama sebagaimana yang sering terjadi di bulan-bulan lainnya. Selama sebulan kita memperbanyak amalan sunah, hingga begitu menikmati dan mulai tumbuhlah kecintaan kita pada amal seakan amal-amal itu telah menjadi kebutuhan harian kita yang tak dapat kita tinggalkan. Selama sebulan kita menjaga betul tertunaikannya kewajiban dan menghindari semua larangan, yang karenanya kita mendapatkan ketenangan dan keberkahan.

Sungguh, Ramadhan seakan sebuah madrasah, sebuah sekolah, sebuah institusi pembinaan. Dan kita telah melatih diri untuk berdisiplin di dalamnya. Disiplin dalam sahur, berbuka, shalat, sedekah, hingga itikaf. Waktu kita diatur sedemikian rupa dengan mekanisme amal Ramadhan, yang dengan begitu kita mendapatkan nikmat keteraturan hidup. Hingga hari ini kita pun merayakan Idul Fitri, yang dalam konteks bangsa Indonesia bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2022.

 

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar... wa lillahil hamd

Saudara-saudariku yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

 

Bila saat kita keluar dari madrasah Ramadhan ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, maka dapat pula kita jadikan momentum Idul Fitri ini untuk menyeksamai proses pendidikan yang telah kita jalani. Bila pendidikan bertujuan memberikan bekal ilmu kepada manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan baik, maka sesungguhnya kita yakini sumber ilmu yang utama adalah al Qur’an. Karena Allah Ta’ala yang menciptakan kita dan alam raya ini, maka Allah pula yang paling tahu tentang kondisi kita dan alam raya ini. Allah pula yang punya kehendak atas kehidupan kita, karena Dialah pencipta kita. Sehingga, jika kita ingin hidup dengan baik, maka ikutilah kehendak-Nya. Dan itu ada dalam al Qur’an. Allah telah sampaikan, telah jelaskan, telah turunkan dalam al Qur’an.

Ibarat pabrik ketika memproduksi barang menyertakan panduan penggunaannya, begitulah Allah menciptakan kehidupan ini juga menyertakan panduan menjalani kehidupan ini. Panduan itu adalah al Qur’an. Begitu pula, ibarat kita hidup di suatu daerah maka kita ikut aturan di daerah itu, begitulah kita hidup di bumi yang merupakan ciptaan Allah pun mestinya kita ikut aturan Allah. Dan itu adanya dalam al Qur’an. Maka buka-bukalah al Qur’an, bacalah al Qur’an, baca artinya, pahamilah maksudnya, dan temukan inspirasi darinya untuk solusi kehidupan kita.

Sungguh, ada tradisi yang indah di lingkungan kita setiap Ramadhan, yaitu tadarus al Qur’an setiap malam selepas shalat Tarawih. Sebagaimana Rasulullah dihampiri oleh Malaikat Jibril setiap malam Ramadhan untuk bertadarus al Qur’an.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

“Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril alaihissalam menemuinya, dan Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, di mana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus,” begitu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu.

Maka kita pun mengisi Ramadhan dengan membaca al Qur’an, tadarrus, hingga khatam. Di sela-sela bacaan itu, kita juga menyelami maknanya, memahami maksudnya, dan mengambil inspirasi darinya. Sungguh terasa nikmat ketika kita menyelesaikan bacaan satu al Qur’an penuh, 30 juz, 114 surat. Dan kita menutupnya dengan doa khatam al Qur’an, yang di antara permintaan kita itu: "Ya Allah rahmatilah kami dengan al Qur’an. Jadikan ia imam kami, cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami. Ya Allah ingatkanlah kami apa yang kami lupa darinya dan ajarkan bagi kami apa yang kami jahil darinya. Karuniakanlah rezeki kepada kami untuk dapat membacanya sepanjang malam dan siang. Jadikanlah ia pembela kami, Wahai Tuhan sekalian alam."

Maka, mari kita wujudkan permohonan dan harapan kita itu. Kita jadikan al Qur’an sebagai rujukan sepanjang hidup di dunia. Bila ada kesuraman dalam hidup, maka kita kembali ke al Qur’an. Jika ada kebuntuan dalam usaha kita, maka kita kembali ke al Qur’an. Jadikanlah al Qur’an sebagai solusi kehidupan kita, sebagai cahaya dan pemicu turunnya rahmat Allah kepada kita.

Tidakkah kita telah merasakan nikmatnya khatam al Qur’an? Bukankah kita telah membuktikan di bulan Ramadhan bahwa khatam al Qur’an itu mungkin? Maka mari kita jadwalkan khatam al Qur’an di bulan-bulan berikutnya. Bahkan bila harus dengan tadarus bersama, dapat pula kita jadwalkan tadarus al Qur’an bersama di masjid, di sekolah maupun di rumah.

 

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar... wa lillahil hamd

Saudara-saudariku yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

 

Demikianlah kenangan Ramadhan kita. Kita beruasa di siang hari, kita shalat di malam harinya, kita pun membaca al Quran bersama-sama. Sungguh indah kehidupan kita bila berlanjut dengan aktivitas-aktivitas seperti itu. Damai, tentram, penuh keberkahan.

Jangan pernah ragu untuk menengok al Qur’an, mencari solusi kehidupan dari al Qur’an, mencari inspirasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dari al Qur’an. Sebab Al Qur’an adalah satu-satunya yang ada di sekitar kita yang bukan makhluk, karenanya tak melekat sifat kemakhlukan padanya. Ia tak pudar dan tak punah. Ia kekal dan terjaga hingga hari kiamat. Karena ia adalah kalamullah, perkataan Allah.

Dan satu hal yang perlu kita sadari, bahwa al Qur’an lekat dengan ketakwaan seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam surat al Baqarah ayat 2:

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Itulah kitab yang tiada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.

Maka, begitulah seharusnya sikap kita kepada al Qur’an, jangan sampai ada terbersit ragu terhadap isinya. Karena ia merupakan perkataan Allah, Dzat Yang Maha Segalanya, yang dijaga-Nya hingga akhir zaman. Dan bila kita mengaku sebagai alumni Ramadhan, yang telah meraih ketakwaan sebagaimana tujuan puasa كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (telah diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa), maka mestinya mengambil petunjuk dari al Qur’an. Sebab al Qur’an menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Sehingga, bila kita telah bertakwa, dan telah dijadikan al Qur’an sebagai petunjuk bagi kita, namun kita tak mau mengambil petunjuk darinya, maka hilanglah predikat ketakwaan kita. Tentu ini tidak kita harapkan. Kita ingin menjadi alumni Ramadhan yang mendapat predikat takwa, dan kita ingin ketakwaan kita terawat hingga bertemu Ramadhan berikutnya. Aamiin.

Marilah kita tutup dengan sama-sama berdoa kepada Allah di pagi hari Raya ini. Astaghfirullahal adzim…. Astaghfirullahal adzim…. Astaghfirullahal adzim…

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإسْلاَم وَلَكَ الْحَمْدُ بالإيْمَان وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآن وَلَكَ الْحَمْدُ بِالرَّسُوْل مُحَمّدٍ صلى الله عليه وسلم وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأخُوَّةِ

Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu dengan Islam, kami memuji-Mu dengan iman yang telah Engkau berikan, dengan al Qur’an yang telah Engkau anugerahkan, dengan Rasul Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang telah Engkau utus, dan dengan nikmat ukhuwah yang kami punya.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارك عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْأنْبِيَاءِ، قُدْوَتِنَا فيِ الشُّكْرِ عَلَى النّعْمَاءِ والصَّبْرِ عَلَى الْبَلَاءِ، فيِ الثَّبَاتِ عِنْدَ الْأذى وَفِي التَّقَرُّبِ إلَيْكَ والَإلْتِجاء

Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam dan keberkahan bagi Nabi Muhammad penghulu para Nabi, yang menjadi teladan kita dalam kesyukuran atas nikmat dan kesabaran atas musibah, teladan dalam keteguhan saat menghadapi rintangan serta teladan dalam kedekatan berserah diri kepada-Mu

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, serta mukminin dan mukminat, yang masih hidup maupun yang telah wafat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, maka kabulkanlah doa-doa kami.

اللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالْتُقَى وَالعَفَاف وَالغِنَى وَحُسْنُ الخِتَام، اللَّهُمَّ اجْعَلْ عِيْدُ الفِطْرِ هَذَا عِيْدًا مَلِيْئًا بِالخَيْرَات وَالمَسَرَات عَلَيْنَا وَعَلَى سَائِرِ المُسْلِمِيْن.

Yaa Allah, kami memohon kepada-Mu petunjuk, rasa takut, ampunan, kekayaan, dan akhir yang baik. Yaa Allah, jadikanlah Idul Fitri ini sebagai hari raya yang penuh dengan kebaikan dan kegembiraan pada kami dan pada seluruh umat Islam.

 اللَّهُمَّ اِمْلَأْ بِلَادِ الإِسْلَام سَلَامًا وَأَمْنًا وَسَكِيْنَةً فِيْ هَذَا الْعِيْدُ المُبَارَك وَاجْعَلْنَا يَا رَبَّ العَالَمِيْن مِنَ الَّذِيْنَ غَفَرْتَ لَهُمْ بِفَضْلِ صِيَامِ شَهْرِ رَمَضَان المُبَارَك وَأَنْتَ القَادِرُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ.

Yaa Allah, penuhilah negeri-negeri Islam dengan kedamaian, keamanan, ketenangan pada hari raya yang penuh berkah ini. Dan jadikanlah kami, Wahai Rabb semesta alam, sebagai hamba-hamba-Mu yang telah Engkau ampuni dengan keutamaan puasa Ramadan yang penuh berkah. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافِرِيْن، اللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ فِيْ صَبَاحِ يَوْمُ الْعِيْدٌ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا زَكَاةَ الْفِطْرِ يَا رَبَّ العَالَمِيْن.

Yaa Allah ampunilah dosa-dosa kami, dan sikap berlebih-lebihnya kami dalam suatu urusan, serta teguhkanlah pijakan kami, dan tolonglah kami dari orang-orang kafir. Yaa Allah, kami memohon kepada-Mu pada pagi hari raya ini, agar Engkau terima zakat fitrah kami, Wahai Rabb seluruh alam.

ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإْخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإْيمَانِ وَلَا تَجعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا ربَّنَا إنَّكَ رءُوف رحِيمٌ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

 

 

Tidak ada komentar: