Jumat, 09 Juni 2023

Palestina di Bulan April 2023

 

Di antara potret Ramadhan 1444 H di Palestina, tepatnya di awal April 2023 adalah syahidnya dua pemuda karena ditembak oleh penjajah Israel di Masjid Al Aqsha. Pertama adalah pemuda Muhammad Osaibi yang berprofesi sebagai dokter. Kedua adalah seorang pemuda yang ditembak langsung oleh penjajah Israel karena membela seorang gadis yang dihalangi penjajah Israel saat hendak masuk ke Masjid Al Aqsha.

 

Rentetan Peristiwa Hari ke Hari di Bulan April 2023

·         Senin pagi, 3 April di Selatan Jalur Gaza. Pesawat tempur zionis menyerang drone Izzuddin Al Qassam jenis Shehab yang sedang latihan. Unit Pertahanan Udara Izzuddin al Qassam pun langsung menyerang balik pesawat tempur zionis dengan menggunakan roket darat-udara.

·         Senin, 10 April di Jabal Shobih, kota Beita, Tepi Barat. Tentara penjajah Israel melakukan tindakan kekerasan kepada awak media saat meliput. Seorang wartawan bernama Mahmud Fauzi terluka karena peluru karet.

·         Senin, 10 April di pintu al Silsilah, Masjid Al Aqsha. Pemukim ilegal yahudi menjual spanduk dan bendera bergambar klaim kuil Sulaiman.

·         Senin, 17 April di utara Khalil, Tepi Barat. Penjajah Israel menembak seorang pemudi Palestina, dengan tuduhan berupaya melakukan penikaman terhadap aparat zionis.

·         Selasa, 18 April di gerbang Magharibah. Pasukan penjajah menangkap dua pemuda Palestina.

·         Selasa, 18 April di Syeikh Jarrah, Al Quds. Pejuang Palestina melakukan penembakan hingga melukai 2 orang pemukim ilegal Israel.

·         Senin, 24 April di barat Al Quds. Pejuang perlawanan yang bernama Hatim Abu Najmah (39 tahun) berasal dari desa Bait Sofafa al Quds melakukan aksi tabrak hingga melukai 8 orang pemukim ilegal Israel.

·         Rabu, 26 April di Masjid al Ibrahimi, kota Khalil. Sekelompok ekstrimis Yahudi dan Menteri Ben Gvir melakukan ritual ibadah. Tindakan ini direspon oleh Juru Bicara HAMAS dengan mengatakan bahwa itu merupakan kelanjutan dari perang agama yang dikobarkan penjajah terhadap tempat-tempat suci umat Islam dan Nasrani. Juru Bicara HAMAS menghimbau kepada rakyat Palestina untuk terus menjaga dan menggagalkan rencana penjajah untuk menganeksasi tempat tersebut.

·         Jum’at, 28 April di Camp Jenin. Penjajah Zionis kembali menyerang hingga terjadi baku tembak dengan perlawanan di sana.

 

 

Perayaan Paskah Yahudi Menodai Masjid Al Aqsha

Rabu sore, 5 April 2023. Bertepatan pekan ketiga bulan suci Ramadhan, perkumpulan Ma'bad (salah satu kelompok Yahudi) memulai persiapan untuk perayaan paskah yahudi dengan berkurban di depan pintu-pintu Masjid al-Aqsha. Bahkan, mereka menyiapkan hadiah uang tunai bagi warga yang berhasil melakukannya (berkurban di pintu-pintu Masjid Al Aqsha). Pengumuman tersebut tentu menghinakan kesucian Masjid Al Aqsha.

Setidaknya ada 15 Rabbi Yahudi yang meminta penyembelihan di Masjid Al Aqsha. Mereka menjanjikan imbalan bagi para pemukim ilegal Yahudi Israel. Bila dapat menyembelih kurban di Masjid Al Aqsha maka akan mendapat hadiah 20 ribu syekel. Bila tertangkap maka akan mendapat hadiah 2500 syekel. Bila menyembelih di sekitar Masjid Al Aqsha maka mendapat hadiah 500 syekel.

Selain itu, penjajah Israel juga menyebarkan pasukannya di areal Masjid Al Aqsha, guna mengosongkannya dari  jamaah yang sedang i'tikaf. Tentu umat Islam yang sedang beriktikaf tak mau meninggalkan Masjid Al Aqsha kosong dan bebas dinodai oleh Yahudi. Jamaah yang berada di Masjid Al Qibli (komplek Masjid Al Aqsha) pun tetap bertahan. Mereka bertakbir, sebagai ekspresi keteguhan untuk bertahan di masjid.

Penjajah Israel lalu mematikan aliran listrik ke dalam masjid. Meski demikian, jamaah i'tikaf tetap bergeming. Mereka tetap memilih bertahan di dalam masjid. Hingga tentara penjajah menyerbu Masjid Al Aqsha dengan bom kejut yang mengarah ke jamaah i'tikaf. Tak cukup itu, tentara penjajah Israel juga naik ke genteng masjid dan menghancurkan jendela bagian atas agar memudahkan mereka menyasar jamaah yang bertahan di dalam masjid.

Tak lama kemudian bentrokan mulai terjadi di dalam masjid. Jamaah i'tikaf berusaha menghadang upaya tentara zionis untuk mengeluarkan mereka dari dalam masjid. Para jamaah hanya bermodalkan petasan untuk melawan tentara penjajah Israel yang berupaya mengosongkan masjid.

Hingga dini hari bentrokan masih berlangsung. Sebagian jamaah alami sesak nafas akibat tembakan gas zionis, dan sebagiannya terluka. Namun jamaah terus bertahan, bahkan mereka terus menayangkan situasi tersebut secara live streaming dari dalam masjid.

Bentrokan hebat pun terus terjadi. Tentara penjajah dari luar masjid mulai menyerbu. Hingga mereka berhasil masuk ke masjid dan memukuli para jamaah i'tikaf dengan kayu serta pentungan.

Seorang jamaah i'tikaf ditangkap oleh tentara penjajah Israel dan diseret keluar masjid. Salah satu sisi masjid terbakar, terkena percikan api dari tembakan tentara penjajah ke dalam masjid. Seorang muslimah tampak kerudungnya berlumuran darah, setelah aparat penjajah memukulinya dengan pentungan karena memilih tetap bertahan di masjid.

Dalam kondisi tersebut, aparat penjajah Israel melarang ambulance masuk ke areal Masjid al Aqsha. Padahal banyak korban berjatuhan akibat serangan yang dilakukan aparat penjajah ke masjid. Bahkan ada seorang jamaah dalam kondisi kritis, terkena serangan dari aparat penjajah yang sedang mengepung Al Aqsha. Sebuah ambulance pun tampak dirusak oleh penjajah Israel.

Sekitar 200 jamaah ditangkap dan dikeluarkan paksa dari masjid oleh aparat penjajah. Mereka kemudian menjalani pemeriksaan di kantor militer yang berada antara distrik Anata dan Issawiyyah.

Malam itu dilaporkan dari Kantor Urusan Tawanan bahwa aparat penjajah telah menangkap lebih dari 400 pemuda dari Masjid Al Aqsha. Warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Tanah 48 pun menyerukan dunia Islam untuk menyelamatkan Masjid Al Aqsha. Salah satu yang diserukan adalah Shalat Shubuh di Masjid Al Aqsha pada pagi 14 Ramadhan.

Saat memasuki waktu Shubuh, pasukan penjajah pun menarik diri dari masjid. Namun mereka tetap siaga di pos-pos jaga. Mereka meninggalkan masjid dalam kondisi mushaf berserakan dan ruang klinik yang porak-poranda.

Meski demikian, penjajah Israel belum juga selesai menistakan Masjid Al Aqsha. Aparatnya yang berjaga di pintu masuk Masjid Al Aqsha pun melarang masuk jamaah yang berusia di bawah 40 tahun. Para pemuda Palestina itu akhirnya sholat Shubuh di gerbang al Asbath Kota Tua. Mereka sholat di bawah pengawasan aparat penjajah Israel. Para aparat itupun langsung membubarkan kumpulan pemuda Palestina seusai shalat Shubuh dengan menembakkan bom kejut.

Pasukan penjajah Israel kembali menyerbu masuk ke areal komplek masjid Al Aqsha selepas shalat Shubuh. Jamaah shalat Shubuh berusaha menghalau dengan pekikan takbir. Kondisi ini terus berlangsung hingga waktu Dhuha, aparat penjajah Israel membubarkan paksa jamaah yang hendak shalat Dhuha di pelataran Masjid Al Aqsha. Pada hari pertama Paskah Yahudi ini, 40 orang pemukim ilegal yahudi dengan pengawalan aparat penjajah menistakan masjid suci Al Aqsha dengan melakukan ritual Talmud di dalam komplek masjid. Namun para Muslim lansia tampak tetap bertahan di Masjid Al Aqsha dengan wirid Quran hariannya, sebagai upaya menentang yahudisasi yang dilakukan pemukim ilegal yahudi melalui peringatan hari Paskah.

Begitulah suasana hari Rabu 5 April 2023 sebagai hari pra paskah yahudi, yang mereka siapkan untuk menyembelih hewan kurban di Masjid Al Aqsha. Kemudian pada hari Kamis 6 April 2023 sebagai hari pertama paskah Yahudi, lebih dari 108 pemukim illegal Israel melakukan penyerbuan besar ke Masjid Al Aqsha dengan pengawalan aparat keamanannya. Umat Islam tidak tinggal diam, malam harinya sekitar 40 ribu jamaah melaksanakan shalat Isya dan tarawih di Masjid Al Aqsha. Pada hari Jum’at sampai Selasa, 7 – 11 April 2023, para pemukim illegal Israel mengintensifkan penyerbuan dan ritual-ritual yahudi di Masjid Al Aqsha. Pada Ahad 9 April 2023, para pemukim ilegal Yahudi sebanyak 1531 orang mulai padati tembok Buroq yang oleh yahudi digunakan sebagai tembok ratapan, hingga masuk ke Masjid Al Aqsha. Lalu hari Rabu 12 April 2023, orang-orang Yahudi melakukan penyerbuan dengan jumlah lebih besar dari sebelumnya dan memusatkan aktivitas di Masjid Al Aqsha.

Selain serangan ke Masjid Al Aqsha, penyerbuan dan tour warga Yahudi ke Masjid Al Aqsha, ritual-ritual talmudiah dan penyembelihan kurban, penjajah Israel juga melakukan perang psikologis dengan merilis video pembunuhan terhadap Maher Zaatreh yang dieksekusi di Al Quds pada tahun 2020.

 

Kerusakan di Masjid Al Aqsha

Akibat serangan penjajah Israel, beberapa sisi Masjid Al Aqsha terkena dampaknya, yaitu:

1. Properti-properti klinik Al Aqsha hancur.

2. Pintu ruangan adzan, lemari-lemari listrik dan ruangan penjaga hancur.

3. Penutupan klinik Al Aqsha untuk pertama kalinya sejak dibangun pada tahun 1990.

4. Kaca di Musholla Al Qibli rusak.

5. Sajadah Musholla Al Qibli terbakar akibat tembakan dan bom.

6. Pintu-pintu yang mengarah ke Al Aqsha Tua dan perpustakaan Al-Khatni hancur.

Peneliti untuk urusan Al-Quds, Rasim Obeidat mengatakan kepada Channel Al-Aqsha, bahwa serangan penjajah Israel ke Masjid Al-Aqsha dan Murabithun meningkat dari sebelum-sebelumnya. Penjajah Israel berupaya memaksakan realita-realita baru di Masid Al Aqsha, yang melampaui perwalian sah Yordania atas Masjid Al Aqsha. Namun demikian, menurutnya penjajah Israel sedang hidup dalam dilema internal yang tampak pada kebijakan-kebijakan otoritas penjajah Israel terhadap bangsa Palestina. Inilah yang akan mengantarkan penjajah Israel kepada kehancuran bersejarah, terutama pasca pertempuran Saif Al Quds tahun lalu.

 

Respon Warga Palestina

Ketika Masjid Al Aqsha dinodai, seluruh wilayah di Palestina bergolak menunjukkan kemarahan. Gaza, Jenin, Ramallah, Nablus dan kota-kota lainnya. Warga Al Quds melampiaskan kemarahan dengan menyerang bus yang ditumpangi pemukim ilegal yahudi. Begitu pula umat Islam di Jalur Gaza, melampiaskan kemarahannya dengan menembakkan rudal-rudal ke beberapa lokasi pemukiman ilegal yahudi yang menempati perbatasan. Salah satu titik yang terkena roket dari Gaza adalah pabrik di Sderot, wilayah barat Negev terjajah.

Bunyi sirine terus terdengar di perbatasan, menandakan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza memasuki wilayah pendudukan. Lebih dari 10 roket ditembakkan pejuang Palestina dari Jalur Gaza, mengarah ke permukiman ilegal yahudi di dekat perbatasan. Iron dome penjajah Israel sibuk menghalau roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Jet tempur penjajah Israel lalu membombardir wilayah Abu Jarad, selatan kota Gaza. Namun demikian, Sayap Militer Lintas Faksi menyatakan dalam kondisi siap menghadapi agresi militer zionis Israel terhadap Jalur Gaza. Usai shubuh berjamaah di Al Aqsha, umat Islam berkumpul suarakan dukungan perlawanan terhadap penjajah Israel.

Sementara itu, perlawanan di Tepi Barat pun meningkat. Hanya dalam 6 jam telah terjadi 80 operasi perlawanan terhadap penjajah di beberapa kota wilayah Tepi Barat. Hingga penjajah Israel pun mengumumkan secara resmi bahwa salah satu prajuritnya terluka akibat tembakan perlawanan Palestina di kota Khalil. Sedangkan di Tel Aviv pada 7 April 2023, seorang pemuda Palestina menembak dan menabrak pemukim ilegal yahudi, hingga 1 orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.

Abu Hamzah, juru bicara sayap militer Jihad Islami, Saraya Al Quds menegaskan, “Perlawanan hari ini, merupakan terjemahan atas janji menjaga Al Quds beserta penduduknya. Serta balasan atas serangan penjajah ke Al Aqsha. Ini adalah penegasan, bahwa ‘pedang al-Quds’ akan secara masif dilancarkan dari setiap lini.”

Sayap militer Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Batalion Abu Ali Musthofa juga merilis video serangan roket mereka yang menyasar permukiman ilegal yahudi di Palestina 48. Mohammed Deif, komandan Brigade Izzuddin al-Qassam -sayap militer Hamas- mengatakan: “Biarkan semua panji bersatu, semua front bersatu, dan semua arena pertempuran terbuka."

 

Respon Dunia Islam

Puluhan ribu warga Istanbul turun ke jalan, kecam penjajah Israel atas tindakan brutalnya terhadap jamaah Masjid Al Aqsha. Mereka menggelar aksi solidaritas di Masjid al Fatih, Istanbul, Turki.

Sementara itu, sedikitnya 30 roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah utara Palestina 48. Sekitar 15 roket berhasil dihalau iron dome milik penjajah Israel. Namun satu roket berhasil membakar Shalomi, salah satu permukiman ilegal yahudi. Sedikitnya 4 orang terluka akibat serangan roket dari Lebanon. Para pemukim illegal itupun diarahkan untuk berlindung di bunker-bunker. Hizbullah, Hamas dan Jihad Islami pun berkoordinasi untuk menghujani penjajah Israel dengan roket. Medan pertempuran menyatu, demi kesucian Masjid Al Aqsha, roket dari utara dan selatan menghujani wilayah Palestina 48 yang diduduki Israel.

Setelah pertemuan para pimpinan faksi perlawanan di Lebanon (6 April 2023), Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniya mengatakan: "Penjajah bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada Masjid al Aqsha. Kami pastikan bahwa rakyat Palestina dan faksi-faksi perlawanan bahu-membahu melawan penjajah.”

Hizbullah di Lebanon pun mengirim pesan, “Masjid al Aqsha tidak sendiri. Di belakangnya, ada ratusan juta kaum muslimin siap membelanya.” Organisasi Kerjasama Islam bahkan langsung serukan pertemuan darurat pada Sabtu 8 April 2023 terkait serangan Israel terhadap Masjid al Aqsha.

Pada Ahad 9 April 2023, Presiden Aljazair Abdel Madjid Tebboune mengatakan, “Kami berkeyakinan kemerdekaan rakyat Palestina dari kezaliman zionis bisa didapatkan dari kerjasama yang apik antara negara-negara Islam.”

 

Respon dari Otoritas Penjajah Israel

Aksi kelompok-kelompok Yahudi di Masjid Al Aqsha tersebut mendapatkan komentar dari otoritas penjajah Israel. Dikutip pada surat kabar Haaretz: “Kami otoritas Israel khawatir akan pecahnya konfrontasi militer dengan Gaza pada saat ini, yang akan memaksa ratusan ribu para pemukim yahudi menghabiskan hari paskahnya di dalam bunker.”

Bunker perlindungan di tanah 48 telah dibuka. Pemerintah penjajah Israel pun menghimbau para pemukim ilegal agar bersiap di dekat bunker dan tidak turut serta merayakan hari paskah Yahudi.

Ketika negara-negara Islam mulai meluncurkan roket ke Israel, PM Benjamin Netanyahu segera memimpin rapat keamanan tingkat tinggi pada malam harinya. Panglima militer Herzi Halevi pun menggelar pertemuan dengan Kepala Shin Bet Ronen Bar, setelah tembakan roket yang menghantam wilayah utara Palestina terjajah. Menteri Luar Negeri penjajah Israel juga segera menyampaikan kepada Duta Besar-nya bahwa akan menanggapi penyerangan di bagian utara. Avigdor Lieberman, Mantan Menhan Israel bahkan mengatakan: "Israel saat ini dihadapkan kepada koordinasi yang sempurna antara Iran, Hizbullah, Hamas dan kelompok lainnya."

Penjajah Israel pun melancarkan serangan ke beberapa wilayah. Jet tempur Israel menyerang kamp pengungsian Palestina Ar Rosyidiyah di Lebanon selatan. Bahkan saat adzan Shubuh berkumandang, militer penjajah Israel membombardir kota Gaza. Sedikitnya 11 rudal jet tempur penjajah Israel ditembakkan ke kawasan padat penduduk di Jalur Gaza. Dalam laporan disebutkan setidaknya 50 ton peledak yang dijatuhkan ke Gaza. 

Di luar itu semua, juru bicara tentara penjajah sempat mengungkapkan kepada media CNN: “Kami siap dengan segala kondisi, tapi kami lebih memilih de-eskalasi karena akhir pekan ini libur panjang. Kami ingin suasana tenang,” begitu ungkapnya.

Hari Paskah tahun ini merupakan yang tersuram dalam sejarah pendudukan Israel. Dampak penistaan yang dilakukan terhadap Masjid Al Aqsha harus dibayar dengan beragam aksi balasan; tembakan roket dari Jalur Gaza, Lebanon dan Suriah, serta aksi tabrak dan tembak yang menewaskan pemukim ilegal Israel.

 

Konferensi Pers Perdana Menteri Penjajah Israel dan Respon-Respon Terhadapnya

Senin malam, 10 April 2023. Konferensi pers Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu telah menyebutkan beberapa poin berikut:

- Musuh selalu mengawasi ketika kami berpecah. Mereka yakin akan menang melalui serangan yang dilancarkan dari Lebanon, Syiria dan Gaza.

- Kami akan atasi tantangan yang ada dan kami pasti menang atas musuh. Kami akan kembalikan rasa aman dan ketenangan kepada warga.

- Jika pemerintah Syiria mengizinkan serangan dari wilayahnya, maka mereka akan membayar harga yang sangat mahal.

- Kami tidak ingin memperluas wilayah peperangan, justru ingin mencegahnya. Tapi jika terpaksa, kami akan keluarkan seluruh pasukan.

- Kami telah gempur beberapa target Hizbullah dan Hamas di Lebanon, sebagai balasan atas roket yang diluncurkan kepada kami.

- Saya bekerjasama dengan Menteri Pertahanan Galant, walaupun ada beberapa friksi di antara kami. Galant akan teruskan jabatan sebagai menteri untuk keamanan warga Israel.

- Pasukan Penjaga Perbatasan tidak akan berubah menjadi milisi. Ia akan melakukan tugasnya menjaga keamanan nasional.

- Kami telah jatuhkan 50 ton bom ke Gaza, baik di atas maupun bawah tanah.

- Kami telah gagalkan ratusan aksi perlawanan di Tepi Barat sejak awal tahun. Saya berjanji bahwa setiap orang yang memusuhi kita akan menerima balasannya. 

Padahal sehari sebelumnya, Ahad sore 9 April 2023, Perdana Menteri Netanyahu dan Pimpinan Oposisi Yair Lapid telah bertemu. Pimpinan Oposisi tersebut justru berkomentar sebagai berikut:

- Saya masuk pertemuan dalam kondisi cemas. Selesai pertemuan, saya tambah cemas.

- Oposisi akan dukung operasi yang dilakukan aparat keamanan dalam menghadapi berbagai aksi perlawanan, tapi Netanyahu harus akui bahwa pemerintahannya tidak dapat dipercaya.

- Pemerintahan ekstrimis ini tidak mampu mengatur negara dalam kondisi serba sulit seperti saat ini.

- Netanyahu harus memberhentikan Menteri Pertahanan Yoav Galant selamanya dan mengambil alih kebijakan yang ditetapkan oleh Itamar ben Gvir terkait Masjid al Aqsha.

- Al Aqsha menjadi satu tempat yang paling banyak dikunjungi selama bulan Ramadhan. Masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan cara 'tiktok' Ben Gvir yang telah kehilangan kepercayaan kepolisian dan aparat di lapangan.

Merespon konferensi pers Perdana Menteri Netanyahu, beberapa tokoh Israel dan Palestina pun berkomentar sebagai berikut:

- Ketua Partai Buruh Israel, “Pidato Netanyahu penuh dengan kedustaan dan hasutan, terlontar dari orang yang akan mendorong Israel ke jurang.”

- Avigdor Lieberman (Knesset), “Pidato Netanyahu meyakinkan bahwa ia bukan tipe Perdana Menteri.”

- Hamas, “Pidato Netanyahu tidak membuat takut warga Palestina. Mereka tetap akan berjuang untuk membela identitas Masjid al Aqsha.”

Benar saja, sehari setelah konferensi pers, pada Selasa 11 April 2023 Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pun mengumumkan bahwa penyerbuan ke Masjid Al Aqsha dihentikan mulai hari Rabu (12 April 2023) hingga akhir Ramadhan. Pengumuman tersebut segera direspon oleh umat Islam yang beriktikaf di Masjid Al Aqsha dengan mendirikan tenda-tenda sejak selasa sore, malam 21 Ramadhan.

 

Serigala Tunggal

Istilah ini muncul dari media-media di Israel. Yang dimaksud sebagai Serigala Tunggal adalah para pelaku berbagai aksi heroik di lembah Yordania maupun Tel Aviv. Dua wilayah itu merupakan tanah Palestina yang sedang diduduki oleh penjajah Israel sejak tahun 1948.

Para ‘Serigala Tunggal’ itu melakukan aksi secara diam-diam, jauh dari perangkat HP. Senjata yang digunakan merupakan rakitan sendiri, tidak menginduk kepada satu komunitas perlawanan apapun. Mereka merencanakan aksi secara baik: berangkat, tembak, tabrak, kabur. Dua aksi yang mereka lakukan, menewaskan 5 warga Israel dan 7 lainnya luka-luka. Inilah fenomena baru dari perlawanan rakyat Palestina yang sudah geram dengan penjajahan Israel.

 

Perlawanan Merata dari Semua Tanah Palestina hingga Sekitarnya

Fenomena ‘Serigala Tunggal’ hanyalah satu dari sekian fenomena gerakan perlawanan di Palestina. Memang banyak aksi perlawanan setelah peristiwa Saiful Quds tahun 2021. Bila sebelumnya perlawanan hanya muncul dari Gaza dan kota Al Quds atau tepatnya di sekitar Masjid Al Aqsha, kini tiba-tiba warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Tanah 48 (tanah Palestina yang diduduki oleh penjajah Israel sejak 1948) pun turut serta dalam berbagai operasi perlawanan. Muncullah berbagai macam komunitas perlawanan. Nablus ada Arin al-Usud. Jenin ada Katibah Jenin. Tanah jajahan 48 ada Serigala Tunggal.

Sementara di Gaza, gerakan-gerakan perlawanan mulai memiliki Komando Ruang Operasi Bersama Jalur Gaza untuk meluncurkan roket ketika Masjid al Aqsha dinistakan. Hizbullah di Lebanon juga tidak tinggal diam, mengirimkan beberapa roketnya ke Utara Palestina terjajah. Bahkan, tiba-tiba dari arah Suriah roket meluncur ke arah Dataran Tinggi Golan (Timur Laut Palestina). İsrael pun dikepung dari berbagai arah. 

 

Sperma Selundupan

Sungguh, Allah Maha Kuasa. Dalam kondisi bangsa Palestina yang terus dijajah, namun generasi penerus perlawanan di sana tak pernah habis. Meskipun kuatnya makar yang memisahkan suami dan istri dengan penculikan dan penahanan, namun makar Allah tetaplah yang terbaik. Ada satu kabar menarik yang mencuat pada bulan April ini, yaitu program yang diistilahkan ‘Sperma Selundupan, Bayi Kabur dari Penjara Penjajah’.

Bagaimana programnya? Hmmm... Prakteknya tentu tidak dipublikasikan, namanya juga selundupan ya artinya dengan cara rahasia. Sesungguhnya program ini pertama kalinya dilakukan oleh Ammar az-Zaban pada Agustus 2012, dan terus meningkat pesertanya hingga terakhir yang tercatat bernama Fahmi Musyaharah. Sebanyak 74 tawanan Palestina sudah mengikuti program ini. Dari sperman selundupan itu telah lahir 111 bayi dan 24 di antaranya merupakan bayi kembar.

 

Hari Al Quds Sedunia

Jum’at, 14 April 2023. Gaza memperingati Hari Al Quds Sedunia. Pimpinan Hizbullah di Lebanon Hasan Nasrullah memberikan sambutan dalam peringatan ini:

- Apa yang terjadi di Lebanon Selatan (serangan roket ke utara tanah 48) merupakan peristiwa besar sejak tahun 2006.

- Keseimbangan dalam pencegahan serangan menjadikan balasan Israel sangat-sangat terbatas dan bersifat konyol.

- Israel sama sekali tidak menyerang infrastruktur utama Hizbullah, hanya lapisan permukaan saja.

- Pemerintah Israel telah berdusta pada rakyatnya. Semua orang tahu, mereka tidak menyerang target dari Hizbullah. Ini merupakan bukti mereka lemah.

- Netanyahu mengancam Perlawanan. Kami dari Perlawanan juga mengancam. Kita tinggal menghitung hari.

- Jika terjadi sesuatu di Lebanon terkait keamanan, kami langsung balas tanpa ragu.

Sementara itu, Pimpinan HAMAS di Gaza Yahya Sinwar memberikan orasinya terkait Hari Al Quds Sedunia sebagai berikut:

- Tujuan peringatan ini adalah agar al-Quds hadir dalam hati nurani umat sedunia, dan untuk kembali memperbaharui janji kami kepada al-Quds dan Masjid al-Aqsha.

- Kami apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Iran yang turut serta memberikan sambutan, dan kami puji komitmen mereka untuk bantu perjuangan perlawanan Palestina.

- Kami juga apresiasi kepada Hasan Nasrullah atas komitmennya terhadap Palestina dan tempat-tempat suci.

- Ikut sertanya umat dalam peringatan ini di berbagai penjuru dunia sebagai bukti bahwa masalah al-Quds dan al-Aqsha berada dalam hati umat. Keikutsertaannya menyatukan umat.

- Penting bagi negara-negara Arab dan Islam untuk bersatu dan meninggalkan perpecahan.

- Kami berpandangan pentingnya Syiria kembali ke Liga Arab dan segera membangun yang telah dihancurkan oleh perang.

- Wahai penduduk al-Quds dan al-Aqsha, di belakang kalian ada pejuang yang siap membela. Mereka bukan dari Gaza, Tepi Barat atau Pengungsian. Tapi dari Umat Islam. Kami tahu kekuatan penjagaan kalian, dan kami juga tahu kekuatan musuh kalian.

- Pimpinan Perlawanan akan terus mendukung kalian sebagaimana yang terjadi pada hari kemarin. Jika diperlukan, kami tidak ragu untuk menjalankan kewajiban membela kalian.

- Wahai penduduk al-Quds, sesungguhnya menjaga al-Aqsha adalah amanah kalian, maka lanjutkan perjuangan menjaganya.

- Aksi-aksi perlawanan di Tepi Barat dan al-Quds akan membuat penjajah hengkang sebagaimana hengkangnya mereka dari Gaza.

- Perlawanan dan Pimpinannya akan selalu mengawasi aktivitas penjajah dan akan selalu berada dalam barisan perjuangan.

- Mereka katakan bahwa pelarangan terhadap jama'ah i'tikaf bukan perang agama. Lalu apa?

- Sesungguhnya zionis juga melakukan pelarangan kepada saudara-saudara kami umat Nasrani dalam perayaan hari Paskah.

- Sebelum Ramadhan, beberapa negara termasuk Amerika sudah mencegah terjadinya perang agama di Palestina karena penistaan al-Aqsha. Tapi zionis tetap membangkang, maka Perlawanan melakukan kewajibannya.

- Reaksi Perlawanan dari Tepi Barat, Gaza dan Lebanon Selatan bagaikan kejut listrik dengan voltase rendah, tapi pesannya sampai ke penjajah yang tidak dipahami oleh pihak penengah.

- Saya katakan kepada pemimpin dunia, sudah terbuka topeng dan kedustaan kalian akan standar ganda. Kalian akan lihat bagaimana lapangan akan berbicara jika perang agama ini berkelanjutan.

- Saya berpesan kepada pemimpin Arab dan Islam, ubah strategi kalian dalam upaya normalisasi. Tutup kedutaan penjajah dan bantu perjuangan rakyat Palestina dalam merebut kemerdekaan.

- Pesan saya untuk Yahudi Dunia, angkat suara kalian menolak sikap pemerintahan zionis. Boikot dan paksa agar mengubah sikapnya. Jika tidak, justru kalian menjadi orang pertama yang mendapatkan akibat dari perang agama ini, padahal zionis yang menyalakan apinya.

 

Sisi Lain di Pihak Penjajah Israel

1. Warga Israel Menentang Perdana Menteri Netanyahu

Senin malam, 10 April di Tel Aviv. Ratusan warga Israel berunjuk rasa menentang Perdana Menteri Netanyahu.

2. Drone Israel Ambil Gambar Jamaah Itikaf Malam ke-21

Selasa, 11 April di atas Masjid Al Aqsha. Penjajah menerbangkan drone untuk mengambil gambar di atas masjid al-Aqsha pada malam ke-21 Ramadhan.

3. Larang Nasrani Kunjungi Al Quds untuk Rayakan Hari Paskah

Kamis, 13 April. Penjajah Israel melarang orang Nasrani Gaza untuk berkunjung ke al-Quds dalam rangka merayakan hari Paskah. Dewan Gereja al-Quds pun mengatakan bahwa kebebasan beribadah merupakan hak, “Kami tidak perlu minta izin untuk menjalankan ibadah, baik itu di masjid atau gereja, di ibukota kami al-Quds.” 

4. Serangan Siber ke Israel

Sabtu, 15 April. Bank-bank dan perusahaan Israel gagal beroperasi karena serangan siber. Selain itu, sistem operasi sirine peringatan juga kena serangan siber. Bahkan Komunitas Hecker pun meretas akun facebook pribadi milik PM Israel Benjamin Netanyahu dan menuliskan informasi berbahasa Persia.

 

Sisi Lain di Dunia Islam dan Barat

1. Dukungan untuk Masjid Al Aqsha dalam Pertandingan Sepakbola Liga Maroko

Selasa, 11 April. Terdengar suara dukungan untuk Masjid Al Aqsha dalam salah satu pertandingan sepakbola Liga Maroko. Muncul pula spanduk bertuliskan: “Walaupun kezaliman penjajahan berkepanjangan, pembebasan Al Quds berkemungkinan.”

2. Surat Kabar Qatar Pertanyakan Keabsahan Presiden Mahmud Abbas

Rabu, 12 April. Surat Kabar Asy Syarq mempertanyakan keabsahan wewenang Presiden Mahmud Abbas dan pemerintahannya, karena secara politik sudah habis masa jabatannya. Surat Kabar tersebut juga menyeru agar Mahmud Abbas mengundurkan diri.

3. Kerajaan Arab Saudi Undang Pimpinan HAMAS

Ahad, 16 April. Kerajaan Arab Saudi secara resmi mengundang para pemimpin HAMAS ke Riyadh. Undangan tersebut dihadiri oleh pimpinan Biro Politik Hamas Ismail Haniyah dan Wakilnya Shalih Al 'Aruriy.

4. Kerajaan Arab Saudi Bebaskan Anak dari Pemimpin HAMAS

Rabu, 26 April. Kerajaan Arab Saudi membebaskan anak dari salah seorang pemimpin Hamas, Mohamed al-Hudhari dan mendeportasinya ke Yordania.

 

Sisi Lain di Palestina

1. Arin al Usud Umumkan Pengkhianat yang Berkolaborasi dengan Penjajah

Ahad, 9 April. Kelompok Perlawanan di Nablus yang bernama Arin Al Usud mengumumkan pengkhianat yang berkolaborasi dengan penjajah dan menyebabkan gugurnya para pejuang. Pengkhianat tersebut dihukum mati di hadapan masyarakat sebagai pelajaran agar tidak ditiru ke depannya.

2. Kementerian Luar Negeri Palestina Kecam Keinginan Menteri Zionis dan Anggota Knesset yang Dukung Pembangunan Pemukiman Ilegal

Senin, 10 April. Media Ibrani memberitakan bahwa para menteri zionis dan anggota Knesset akan turun ke jalan di Tepi Barat untuk menguatkan pembangunan pemukiman ilegal. Kabar ini segera dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Palestina.

3. Hari Pertama I’tikaf di Sepuluh Terakhir Ramadan

Selasa, 11 April. Sebanyak 20 ribu orang melaksanakan shalat Isya dan Taraweh di masjid al-Aqsha pada malam ke-21 Ramadhan.


 

4. Qiyamullail di Bawah Guyuran Hujan

Rabu malam, 12 April. Bertepatan 22 Ramadhan, Masjid al-Aqsha diguyur hujan. Para penjaga perempuan masjid suci pun tetap menjalankan tugasnya dan shalat Qiyamullail di bawah guyuran hujan.

5. Genangan Air Hujan di Beberapa Daerah

Kamis pagi, 13 April. Salah satu jalan di kota Nablus, Tepi Barat, tergenang air karena hujan. Begitu pula beberapa jalan di daerah Kafr Aqab, Utara al-Quds. Hujan turun merata di berbagai wilayah Palestina pada Kamis pagi. 

6. Masyarakat dari Berbagai Penjuru Palestina Berbondong-bondong Shalat Jumat

Jum’at, 14 April. Bertepatan dengan 23 Ramadhan 1444 yang merupakan Jum'at terakhir di Ramadan tahun ini, disambut oleh masyarakat dari berbagai penjuru Palestina, baik laki-laki maupun perempuan, dengan meramaikan shalat Jum'at di masjid Al Aqsha. Tercatat sebanyak 250 ribu jama'ah melaksanakan shalat Jum'at di masjid al-Aqsha pada hari tersebut.


7. Warga Palestina asal Gaza Kembali dari Khourtum

Selasa, 25 April. Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan ada 3 bus besar berisi 190 warga Palestina asal Gaza telah bergerak dari Khourtum, Sudan. Rombongan tersebut menuju gerbang perbatasan Mesir.

8. Aksi Mogok Ikatan Guru di Tepi Barat

Selasa, 25 April. Ikatan Guru di Tepi Barat terus melanjutkan aksi mogok mengajar karena tuntutannya tidak diindahkan pemerintah, dan melimpahkan tanggungjawab kepada Pemerintah Palestina atas kehilangan masa pendidikan tahun ini. 

 

Tidak ada komentar: