Rabu, 14 Juni 2023

Palestina di Bulan Mei 2023

Jalur Gaza kembali diagresi selama 5 hari oleh penjajah Israel. Namun yang mengejutkan, perlawanan kali ini berbeda; mereka satu komando, pembelaannya merata tak hanya antara Jalur Gaza dan Tepi Barat namun juga wilayah Palestina 48, dan tentunya kini memiliki roket-roket yang semakin tak terduga. Tak terkecuali perlawanan di penjara-penjara Israel. Ada yang namanya Gerakan Tawanan, salah satu tokohnya adalah Walid Duqqah yang kini berusia 60 tahun. Ia sudah ditangkap sejak 1986, artinya sudah 37 tahun dalam penjara Israel, lebih dari setengah usianya. Vonisnya 39 tahun, artinya sisa 2 tahun lagi masa penahanannya. Namun saat ini Walid Duqqah terkena kanker di tulang sumsum dan gangguan kejiwaan. Dua pertiga paru-paru kanannya pun sudah diangkat. Ia tidak dapat lagi berbicara dan berjalan secara normal. Bersyukur dalam perjalanannya di tahanan Israel, ternyata Allah subhanahu wata’ala memberikan rezeki seorang putri melalui proyek ‘Air Mani yang Diselundupkan’.

Kembali kepada agresi Israel. Bulan Mei sesungguhnya memang menjadi salah satu momentum eskalasi serangan Israel terhadap Palestina. Sebab ada sejarah peristiwa Nakba yang terus dikenang mengiris hati jutaan bangsa Palestina sekaligus terus dilanjutkan oleh penjajah Israel. Sementara itu bagi bangsa Palestina, bulan Mei juga menyimpan sejarah pembentukan Organisasi Pembebasan Palestina.

 

Rentetan Peristiwa Hari ke Hari di Bulan Mei 2023

·         Senin, 1 Mei di Lembah Silwan, Selatan Masjid Al Aqsha. Penjajah Israel melanjutkan pembangunan jembatan penyeberangan di atas rumah penduduk Palestina.

·         Senin, 1 Mei di Masjid Al Aqsha. Pasukan penjajah Israel tampak berada di atap Masjid Al Aqsha tanpa diketahui maksudnya.


 

·         Senin malam, 1 Mei. Sekitar pukul 23.35, penjajah Israel menembakkan beberapa roket ke arah tenggara kota Aleppo, Syria. Targetnya bandara internasional Aleppo. Satu prajurit Syria gugur, 5 prajurit lainnya terluka dan 2 warga sipil terluka. Bandara Internasional Aleppo pun tidak dapat beroperasi. Angkatan Udara Syria terus berusaha menangkis setiap roket penjajah Israel di langit Homs.

·         Senin malam, 1 Mei. Para pimpinan militer Israel menggelar pertemuan untuk mengkaji rencana pertempuran tahunan.

·         Selasa, 2 Mei. Juru bicara militer Israel mengumumkan kegiatan manuver militer di sekitar Jalur Gaza dari pagi hingga siang. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, seorang warga bernama Mubarok Salman (58 tahun) gugur dan 5 orang lainnya terluka akibat kegiatan manuver militer yang berlanjut agresi Israel ke Jalur Gaza.

·         Rabu, 3 Mei di utara Jalur Gaza. Pesawat tempur Zionis membombardir wilayah at Tawaam. Dari pihak pejuang Palestina, roket anti pesawat pun ditembakkan ke arah jet tempur Israel.

·         Kamis pagi, 4 Mei di kota tua Nablus. Pasukan khusus Zionis melakukan penyerangan hingga membunuh 3 pejuang batalion Izzuddin al Qassam yaitu Hasan Qathnani, Mu’az al Misri, dan Ibrahim Jabr. Penjajah Zionis meyakini mereka sebagai pelaku operasi penembakan di Lembah Sungai Yordan bulan Ramadan lalu yang menyebabkan tewasnya tiga pemukim ilegal Yahudi, sebagai balasan atas penyerangan Zionis kepada jamaah itikaf di Masjid Al Aqsha. Izzuddin al Qassam pun menyatakan bahwa ketiganya merupakan anggotanya. Sehari setelahnya, Jumat 5 Mei dipasanglah baliho besar bergambar 3 pejuang Palestina yang melakukan aksi heroik di Lembah Sungai Yordan tersebut di persimpangan Gaza Tengah.

·         Sabtu pagi, 6 Mei. Pasukan khusus Israel menyerang Kemp Tulkarem hingga menewaskan dua anggota Brigade Izzuddin al Qassam yaitu Samir Salah asy Syafi’i dan Hamzah Jamil Kharyoush setelah baku tembak.

·         Senin, 15 Mei. Mahkamah penjajah Israel memperpanjang penahanan kedua pemuda, Moataz Al Saou dan Bilal Al Ja’bari yang berasal dari Syeikh Jarrah (Palestina terjajah), hingga 12 Juni mendatang.

·         Selasa, 16 Mei. Pasukan penjajah Israel menyerbu kota Al Issawiya di Al Quds dan melancarkan kampanye penangkapan di antaranya terhadap Abd Abu Saima, Bisan Obaid dan Majd Abd Darwish.

·         Rabu, 17 Mei. Traktor penjajah Israel menghancurkan satu bangunan rumah yang dihuni keluarga Nassar al Husaini di Wadi Qaddum kota Silwan, selatan Masjid Al Aqsha.

·         Sabtu, 20 Mei. Pasukan penjajah Israel serang Kemp Balata di Timur Nablus. Penyerangan ini dihadapi oleh perlawanan Palestina dengan menembakkan peluru.

·         Ahad malam, 21 Mei. Kabinet penjajah Israel berkumpul di bawah dinding al Buraq, Barat Masjid Al Aqsha. Hal itu sebagai pesan yahudisasi baru dari kabinet Netanyahu.

·         Senin, 22 Mei. Pasukan penjajah Israel melarang tim medis Palestina untuk masuk ke kawasan Kemp Balata, setelah mendengar adanya korban luka-luka. Padahal ada 3 warga Palestina yang meninggal.

·         Kamis pagi, 25 Mei. Sebanyak 163 pemukim ilegal Yahudi menyerbu Masjid Al Aqsha.


Serangan Hackers

Senin, 1 Mei. Para hackers yang mengatasnamakan Anonymous Sudan menyerang beberapa situs internet Israel dan berhasil mematikan dua situs pelabuhan di Yafa dan Haifa. Selain itu, situs Knesset juga diserang.

Berikutnya pada Rabu 3 Mei, komunitas Hacker asal Sudan tersebut menyatakan berhasil memutus aliran listrik ke kota-kota besar di wilayah yang diduduki Israel, di antaranya Tel Aviv dan Natania. Mereka terus mempersiapkan serangan hacker yang lebih mematikan.

 

Khader Adnan Meninggal dalam Penjara Penjajah Israel

Selasa, 2 Mei. Salah satu tokoh Jihad Islami bernama Khader Adnan meninggal dalam penjara penjajah Israel. Jihad Islami menyatakan bahwa ia dibunuh dengan perencanaan dari otoritas penjajah Israel. Sebagai balasannya, Jihad Islami lalu menembakkan 20 roket dari Jalur Gaza ke wilayah perbatasan pemukiman illegal Sderot.

Sementara itu di Tepi Barat, Saraya al Quds sebagai sayap militer Jihad Islami menggelar Parade Militer Batalion Jenin untuk mengutuk kejahatan Zionis Israel yang menyebabkan wafatnya Khader Adnan dalam penjara.

Para pejuang Palestina di Jalur Gaza terus menembakkan roket-roketnya ke wilayah yang diduduki Israel. Roket-roket tersebut menjangkau jarak hingga 23 KM. Operasi peluncuran roket-roket tersebut dilakukan secara gabungan lintas faksi.

Menurut media Israel, lebih dari 100 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah permukiman ilegal Yahudi. Dari serangan tersebut, tercatat 9 orang luka dan beberapa properti mengalami kerusakan.

Gerakan perlawanan menyampaikan kepada pihak ketiga agar penjajah serahkan jasad asy-syahid Khader Adnan kepada keluarganya. Anak-anak dari asy-syahid Khader Adnan pun memimpin aksi demonstrasi mengecam panjajah Israel atas pembunuhan terhadap ayah mereka di dalam penjara.

Meski demikian, penjajah Israel pada hari Kamis 4 Mei, menyampaikan pesan melalui pihak ketiga (Mesir) bahwa jasad Khader Adnan tidak akan dibebaskan segera.

 

Perlawanan Jihad Islami dan HAMAS

Perlawanan Jihad Islami diawali dengan rilis video dari sayap militernya Saraya Al Quds. Dalam rilis hari Selasa 2 Mei, Saraya Al Quds menampilkan video pasukannya yang bersiap menghadapi perang dengan rudalnya. Rilis tersebut disertai pesan: “Kami belum memulai.”

Tak berselang lama kemudian, Brigade Izzuddin al Qassam sebagai sayap militer HAMAS pun merilis video saat pasukan pertahanan udaranya menyasar pesawat tempur Zionis yang membombardir Jalur Gaza pada Rabu dini hari, 3 Mei. Rilis-rilis tersebut tentunya menjadi pesan bahwa meskipun Gaza diblokade, namun sayap militer setiap faksi di Jalur Gaza terus meningkatkan kualitas alat tempurnya. Di antaranya diproduksinya rudal darat-ke-udara dan rudal anti-pesawat. Bahkan Izzuddin Al Qassam yang 20 tahun lalu hanya bisa memproduksi roket Qassam 1 berjarak 3 KM, kini telah mampu memproduksi roket Ayash 250 yang dapat menjangkau 250 KM. Diperkirakan stoknya hingga ribuan.

 

Pelepasan Tawanan Palestina

Jum’at, 5 Mei. Otoritas Tahanan Penjajah Israel menyatakan akan membebaskan pemuda Palestina bernama Muhammad Abdul Qadir dengan syarat ia dipindahkan dari Kota Tua selama sebulan dan membayar 500 syekel.

Senin, 8 Mei. Otoritas Tahanan Penjajah Israel menyatakan akan membebaskan pemuda Palestina bernama Islam Al-Shawish dengan syarat ia dipindahkan dari Kota Tua hingga tanggal 30 akhir bulan ini.

Selasa, 9 Mei. Al-Maqdisi Ali Harbi Fahd yang berasal dari kota Abu Dis dibebaskan setelah 5 tahun ditahan penjajah Israel.

Rabu, 17 Mei. Tawanan Palestina bernama Saleh Zahran telah dibebaskan setelah dipenjara oleh penjajah Israel selama 20 tahun. Ia pun kembali bertemu dengan kedua orang tuanya di Ramallah.

 

Tawanan Imad al Udwan

Ahad, 7 Mei. Pemerintah penjajah Israel mendeportasi tawanan anggota legislatif Yordan yang bernama Imad al-Udwan kepada pemerintahan Yordania. Imad Al-Udwan ditangkap penjaga perbatasan pada 23 April karena membawa persenjataan untuk Tepi Barat. Imad al-Udwan telah menjalani pengiriman senjata ini sebanyak 12 kali sejak Februari 2022 dengan menggunakan paspor diplomatik. Ketua Parlemen Yordania pun menegaskan bahwa yang bersangkutan telah dicabut kekebalan diplomatiknya ketika ia memasuki tanah perbatasan Yordania. Imad al Udwan pun akan menjalani proses persidangan di Yordania.

 

Agresi Israel ke Jalur Gaza

Selasa, 9 Mei. Penjajah Israel mengumumkan agresi Jalur Gaza. Pada Selasa dini hari itu, 10 orang warga Palestina meninggal dan 30 orang lainnya terluka. Penjajah Israel melakukan serangan awal ke Khan Yunis. Dua orang dilaporkan gugur, setelah kendaraan mereka diroket jet tempur zionis di Khan Yunis. Militer penjajah Israel mengklaim bahwa mobil yang mereka sasar ditumpangi komandan unit roket Saraya al Quds. Selain itu, ada dua korban lainnya yang merupakan petani yang sedang berkebun. Seorang gugur dan satu lagi kritis, keduanya menjadi korban saat perkebunan mereka dibom oleh Israel.

Sebelumnya, tentara penjajah Israel telah menginstruksikan pemukim Israel yang tinggal di sekitaran Jalur Gaza untuk segera berlindung di bunker hingga ada arahan berikutnya. Selain itu, penjajah Israel juga menutup pintu perbatasan Erez dan Karem Abu Salem hingga ada perintah berikutnya.

Pada agresi hari pertama ini, 3 petinggi Jihad Islami gugur. Setelah rumah mereka yang berisi istri dan anak-anaknya dirudal oleh pesawat tempur Zionis. Penjajah Israel menarget ketiganya karena diyakini sebagai pihak yang memberi komando perlawanan di Tepi Barat. Namun begitu, serangan penjajah Israel ini bukan saja menarget Saraya Al Quds sebagai sayap militer Jihad Islami, melainkan juga faksi-faksi perlawanan yang ada di Jalur Gaza agar terpecah belah. Bahkan masyarakat sipil pun terkena dampaknya. Salah satunya adalah anak perempuan berusia 5 tahun bernama Hajar al Bahtini yang meninggal karena serangan penjajah Israel.

Hajar al Bahtini

Selain itu, anak-anak lain yang juga menjadi korban adalah Mayaar dan Ali yang merupakan anak dari petinggi Jihad İslami, Tarek Izzuddin. Apartemennya hancur diserang penjajah Israel. Beberapa lokasi di pesisir pantai Jalur Gaza pun menjadi target serangan jet tempur penjajah Israel. Kementerian Pendidikan di Gaza pun meliburkan sekolah karena khawatir akan serangan penjajah Israel terhadap para pelajar. Kementerian Kesehatan Palestina menginfokan bahwa ada 15 korban jiwa di serangan hari pertama ini, di antaranya ada 4 anak-anak dan 4 perempuan. Pada hari kedua, Rabu 10 Mei, seorang anak perempuan bernama Layan Madukh juga gugur dan adiknya terluka. Jumlah korban di hari kedua pun meningkat menjadi 21 orang meninggal dan 64 terluka.

Mayaar dan Ali

Agresi penjajah Israel ke Jalur Gaza kali ini bersamaan dengan upaya penjajah Israel untuk mencegah masuknya perangkat medis diagnostik selama lebih dari 1 setengah tahun.
Sehingga dengan tiadanya perangkat medis tersebut akan mempersulit petugas medis dalam melakukan tindakan yang diperlukan di waktu yang tepat seperti saat kondisi agresi ini.

Setelah seharian menyerang Jalur Gaza, penjajah Israel kemudian melakukan komunikasi dengan Mesir agar meredam serangan balasan dari Jalur Gaza. Sedangkan di bagian utara, penjajah Israel mengontak UNIFIL (PBB) di Lebanon agar mencegah adanya tembakan roket dari Lebanon. Hal itu dilakukan karena pihak Israel memprediksi adanya isyarat faksi pejuang di Jalur Gaza yang tengah bersiap melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Selatan dan Tengah Israel. Tentara penjajah Israel pun mengevakuasi puluhan tentara wanita dari pangkalan militer Zikim di utara Jalur Gaza. Jalan-jalan pun dikosongkan, kereta api dihentikan, aktivitas di pemukiman dan kota-kota dekat Jalur Gaza pun distop. Pengkondisian ini untuk mengantisipasi balasan dari agresi yang dilakukan zionis ke Jalur Gaza.

Setelah 15 jam berlalu dari serangan ke Jalur Gaza, media Israel sempat sesumbar mengatakan: Apakah ini bisa disebut sebagai capaian kemenangan? Namun sesungguhnya kondisi di wilayah pendudukan semakin mencekam, mereka cemas akan balasan dari para pejuang Palestina.

Sementara itu, perlawanan faksi pejuang di Tepi Barat pun terus bergulir. Dengan bom yang diproduksi sendiri, mereka berusaha menghalau kendaraan jeep militer penjajah Israel. Di selatan kota al Khalil bahkan ada seorang perempuan berpakaian muslimah melakukan aksi penembakan ke tentara penjajah Israel pada Selasa malamnya. Setelah ditembak mati oleh tentara penjajah Israel, ternyata diketahui dari HP-nya bahwa ia merupakan pemukim ilegal Israel yang sakit jiwa. Di HP-nya ada foto selfie-nya sebelum melakukan aksi tersebut. Di Isawiyya, Al Quds, yang dihuni warga Palestina tiba-tiba juga ada sebuah bus Israel yang salah masuk. Warga di situ seketika menyerang dengan petasan dan kembang api hingga membakar bus tersebut. Pasukan penjajah lalu menembakkan gas air mata hingga sekitar 120 warga Palestina alami sesak nafas, bahkan 7 orang di antaranya terkena peluru karet.

 

Diamnya Ruang Operasi Bersama Palestina Menakutkan Bagi Israel

Strategi Gerakan Perlawanan di Jalur Gaza memang tidak langsung menembakkan satu roket pun ke wilayah sekitaran Gaza setelah serangan Israel sejak Selasa dini hari hingga sore hari. Strategi itu cukup membuat pihak Israel waswas tanpa kepastian. Saking takutnya, Israel telah menyiapkan iron dome di berbagai tempat dan menginstruksikan para pemukim ilegal untuk mengosongkan rumah dan membuka bunker untuk perlindungan diri. Jalanan sepi, pergerakan kereta berhenti, kehidupan di pemukiman mati. Padahal serangan balasan belum tentu hari ini. Ruang operasi bersama menunggu perintah sang komandan tertinggi. Bagaimanapun Saraya al Quds dan Brigade Izzuddin al Qassam saat ini satu-kesatuan, saling bahu-membahu dalam menghadapi musuh. Sebab, di antara tujuan agresi Israel ke Jalur Gaza untuk memecah-belah antar faksi perlawanan Palestina. Hal itu terungkap pada hari Jum’at 12 Mei saat seorang pejabat Israel menyampaikan dalam wawancaranya di radio Israel, “Bahwa pembunuhan terhadap Jihad Islami adalah pesan kepada Hamas.”

Kembali kepada diamnya ruang operasi bersama. Itulah strategi pejuang Palestina. Musuh belum diserang, tapi sudah takut mati. Secara resmi, seluruh faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza pun menangguhkan komunikasi dengan negara-negara penengah.

Rabu, 10 Mei. Media di Israel mulai bersuara: Diamnya ruang operasi bersama di Jalur Gaza lebih menakutkan dibandingkan serangan balasannya. Israel dalam kondisi cemas akan datangnya serangan tiba-tiba dari Jalur Gaza. Tel Aviv sebagai ibukota penjajah Israel bahkan telah membuka bunker-bunker untuk warganya sebagai upaya untuk perlindungan diri. Sementara itu, otoritas penjajah Israel di pemukiman-pemukiman ilegal sekitar Jalur Gaza mengatakan bahwa 7 ribu pemukim Israel telah meninggalkan kota-kota yang berbatasan dengan Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.

 

Akhirnya... Pejuang Palestina Membalas Serangan Penjajah Israel

Pejuang Palestina akhirnya melakukan serangan balasan pertama kalinya atas dibunuhnya 3 petinggi Jihad Islami. Lebih 20 roket ditembakkan ke pemukiman penjajah Israel di sekitar Jalur Gaza. Setelah menunggu selama 36 jam, akhirnya roket-roket dari Jalur Gaza ditembakkan menyasar wilayah Sdeort hingga Asqalan. Anak-anak di Jalur Gaza tampak bergembira melihat roket-roket pejuang Palestina ditembakkan menuju wilayah Tel Aviv terjajah dan kota lainnya. Warga turun ke jalan turut menyaksikan peluncuran roket-roket perlawanan. Masjid-masjid pun mengumandangkan takbir, menyambut setiap roket yang ditembakkan. Kamis malam (11/5) Jihad Islami mengatakan, warga Palestina dapat menegakkan kepalanya, bangga dengan perlawanan yang diberikan pejuang Palestina.

Perdana Menteri zionis Israel Benjamin Netanyahu tampil dalam konferensi persnya menyatakan, “Siapa pun yang berusaha menargetkan kami, akan kami lawan!” Namun beberapa saat setelah konferensi pers tersebut, puluhan roket ditembakkan dari Jalur Gaza. Seakan pernyataan itu tak membuat gentar para pejuang Palestina. Iron dome Israel pun gagal menghalau roket-roket itu, sehingga ada yang memasuki Sderot dan Ashkelon. Akibatnya beberapa bangunan di dua kota itupun hancur, serta 16 orang pemukim ilegal yahudi terluka di Ashkelon. Disebutkan bahwa jumlah roket yang ditembakkan ke wilayah Ashkelon memiliki hulu ledak seberat 500KG. Padahal sebelumnya media Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan Israel siap menangkal setiap upaya serangan balik.

Lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion Tel Aviv pun terganggu. Roket dari Jalur Gaza memasuki Tel Aviv, sirene peringatan tak henti-hentinya berbunyi. Menteri Perhubungan Israel, Miri Regev, tampak menyelamatkan diri ke bunker, setelah roket dari Jalur Gaza membom kota Ashdud. Menteri Kesetaraan Sosial penjajah Israel, Amichai Chikli juga menyelamatkan diri ke bunker, berlindung dari serangan roket dari Jalur Gaza saat kunjungan kerjanya ke kota Sderot. Militer Israel pun menghimbau penduduk Tel Aviv untuk masuk ke bunker-bunker yang disediakan guna menghindari serangan roket dari Jalur Gaza.

Beberapa roket memang tak sanggup dihalau iron dome, sehingga berhasil lolos mengenai beberapa lokasi strategis di wilayah yang diduduki penjajah Israel. Gerakan Perlawanan Palestina memang memulai perangnya dengan meluncurkan roket jarak dekat demi menghabiskan iron dome. Setelah itu, mereka meluncurkan roket jarak jauh hingga menjangkau Tel Aviv. Para pemukim ilegal Israel di Tel Aviv dan kota-kota lainnya pun tampak tiarap di jalan-jalan, tampak kecemasan menghantui mereka. Di antara roket dari Jalur Gaza itu jatuh di permukiman ilegal yahudi Netivot, Beersheba.

Hanya dalan satu setengah jam terakhir, sedikitnya 100 roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah yang diduduki penjajah Israel. Di antaranya roket yang dapat menjangkau Tel Aviv, sejauh 71,3 KM. Ini adalah keberhasilan pejuang Palestina di Jalur Gaza dalam menembakkan salah satu roket terjauhnya. Pihak penjajah Israel pun untuk pertama kalinya menggunakan sistem pertahanan yang dinamakan roket "Ketapel Daud". Sistem pertahanan ini sedikit berbeda dengan "Kubah Besi / Iron Dome". Ketapel Daud berfungsi untuk menghalau roket jarak jauh, namun harga satu roketnya sekitar satu juta dolar AS.

Menteri Perang penjajah Israel, Glanet pun mengatakan: “Sebanyak 400 roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza. Perang bagi kami belum berakhir,  semula kami berharap segera berakhir, namun faktanya kami harus dalam kondisi siap (untuk melanjutkan peperangan).” Bahkan, Militer Israel menyebutkan dalam hitungannya ada 507 roket ditembakkan dari Jalur Gaza, 368 di antaranya lolos melintasi perbatasan menuju Israel.

Pihak pejuang Palestina tidak hanya berhasil meluncurkan roket-roket jarak jauh, namun tim pakar bahan peledak dan forensik kepolisian di Jalur Gaza pun berhasil bekerja untuk mengamankan sejumlah bom penjajah Israel yang tidak meledak. Bom ini akan dimanfaatkan untuk roket yang digunakan para pejuang di Jalur Gaza.

Para pejuang Palestina menamakan perang kali ini sebagai operasi Tsa'rul Ahrar, yang artinya pembalasan dendam manusia merdeka. Merekapun keluarkan rilis dari ruang operasi gabungan lintas faksi perlawanan di Jalur Gaza sebagai berikut:

-          Kami umumkan, operasi ini bernama Pembalasan Dendam Manusia Merdeka, kami lancarkan dalam bentuk serangan ratusan roket berukuran besar ke wilayah pemukiman ilegal yahudi dan lokasi strategis lainnya di wilayah yang dijajah. Ini semua sebagai balasan, atas pembunuhan yang dilakukan kepada para pemimpin Brigade Saraya Al-Quds sayap militer Jihad Islami.

-          Kami tegaskan, menarget rumah-rumah warga sipil dan mengganggu bangsa kami, itu bagi kami sudah melampaui batas. Kami akan lawan dengan mengerahkan semua kekuatan, dan penjajah akan membayar mahal atas tindakan yang dilakukan.

-          Kami siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Apabila penjajah memilih melanjutkan pertempuran ini, dengan agresi dan arogansinya, maka ketahuilah hari-hari suram sudah menunggu kalian.

Esoknya Kamis 11 Mei, Ruang Operasi Militer Gabungan Lintas Faksi Perlawanan di Jalur Gaza pun merilis video peluncuran roket-roket mereka ke wilayah yang diduduki Israel selama perang Tsa'rul Ahrar semalam. Sedangkan tentara penjajah Israel mulai perintahkan perekrutan pasukan cadangan untuk perkuat wilayah yang berbatasan dengan Jalur Gaza hingga jarak 7 KM dari perbatasan.

Roket pejuang dari Jalur Gaza juga kembali jatuh di permukiman ilegal yahudi Rehovot, Selatan Tel Aviv. Di antaranya berhasil merusak gedung 4 lantai. Selain itu, satu warga Israel tewas dan 7 lainnya terluka. Sedangkan roket yang meluncur ke Sderot, telah jatuh sekitar 50 meter dari Menteri Israel Orit Strok dan merusak bagian kendaraannya. Beberapa lokasi di Sderot pun terbakar karena roket pejuang Palestina. Ada juga roket yang masuk ke wilayah Holon, tak jauh dari Tel Aviv. Malam harinya, ada yang jatuh di salah satu bangunan di Beit Yama, dekat Tel Aviv. Pada hari ketiga sejak agresi Israel ini, telah lebih dari 800 roket yang ditembakkan sebagai balasan dari Jalur Gaza.

Di Lezion, tak jauh dari Tel Aviv, sirine juga terus berbunyi pada malam hari. Pemukim ilegal Yahudi pun berlarian menyelamatkan diri.

Jum’at, 12 Mei. Sekitar 15 bangunan dan alun-alun di wilayah Palestina terjajah dihantam roket pejuang Palestina. Hingga hari keempat setelah dimulainya agresi Israel ke Jalur Gaza ini, korban dari pihak Israel sudah mencapai 57 pemukim ilegal terluka.

Puluhan roket pejuang Palestina pun terus diluncurkan ke arah Tel Aviv. Sehingga terus membunyikan sirine peringatan di penjuru kota Tel Aviv yang membuat kondisi semakin mencekam bagi pemukim ilegal zionis. Sampai-sampai yang sedang berada di kendaraan pun menepi dan memilih berlindung di parit pinggir jalan. Selain itu, juga ada roket yang menyasar pemukiman ilegal yahudi di Jerusalem (al Quds) terjajah. Hingga sirine peringatan terdengar di selatan Betlehem. Di antara roket tersebut jatuh di desa Al Jabaa, pemukiman ilegal Bat Ayin yang terletak antara Bethlehem dan Hebron (al Khalil). Ada juga yang jatuh di Gush Etzion Jerusalem, hingga pemukim ilegal Yahudi yang sedang berkumpul di sana pun membubarkan diri. Pemukim ilegal Yahudi di Bet-Semes, barat kota Al Quds terjajah, juga berlarian menyelamatkan diri sesaat setelah roket pejuang Palestina masuk ke pemukiman tersebut.

Dalam keterangannya, Jihad Islami menegaskan terkait bombardir wilayah al Quds yang diduduki Israel adalah pesan kepada semua orang bahwa al Quds dan yang terjadi di Gaza tidak memisahkan al Quds dari Gaza.

Penjajah Israel akhirnya mengeluarkan ancaman, apabila roket tetap ditembakkan maka operasi pembunuhan terhadap petinggi pejuang Palestina tidak akan dihentikan. Sebaliknya di pihak pejuang Palestina juga mengancam, selama operasi pembunuhan masih dilakukan maka roket-roket jarak jauh akan terus ditembakkan. Bahkan Saraya Al Quds merilis video roket dengan nama Buraq 85, yang memiliki jarak tempuh 85 KM, dari Jalur Gaza hingga Al Quds. Dalam rilis video tersebut, Saraya Al Quds menyampaikan pesan: “Ketapel Daud kalian, tidak bermanfaat”

Sabtu, 13 Mei. Wilayah terjajah di utara, timur dan tenggara Jalur Gaza menjadi target serangan roket pejuang Palestina. Setidaknya 4 pemukim ilegal Yahudi terluka karena roket pejuang dari Jalur Gaza. Senjata anti pesawat milik pejuang Palestina pun siap digunakan untuk menyasar jet tempur Israel yang semakin membabi-buta membombardir Jalur Gaza.

Kementerian Dalam Negeri penjajah Israel pun menyerukan agar warga Israel di wilayah perbatasan Gaza tetap berada di tempat evakuasi hingga hari Selasa depan. Militer Israel kembali menegaskan bahwa dari 1099 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza sejak awal perang (Selasa, 9 Mei), hanya 340 roket yang berhasil dihalau iron dome.

 

Perbedaan Serangan Penjajah Israel dan Serangan Pejuang Palestina

-          Penjajah Israel memulai waktu perangnya Selasa dini hari, sedangkan Perlawanan Palestina mulai menyerang di Rabu siang.

-          Penjajah Israel menyerang ketika warga Gaza terlelap tidur, sedangkan Perlawanan Palestina menyerang ketika penjajah sudah mempersiapkan diri.

-          Setelah diserang, Perlawanan Palestina tidak langsung membalas tapi menunda hingga lebih dari 36 jam. Hal ini membuat warga Israel penuh ketakutan sebelum perang dimulai.


Respon Berbagai Pihak Terkait Agresi Israel ke Jalur Gaza

Pada hari pertama agresi, 9 Mei, muncul respon dari Jurnalis senior di Israel dan respon dari Jihad Islami.

-          Jurnalis senior Israel, Alon ben David: “Israel dalam kondisi siap untuk melakukan perang panjang hingga beberapa hari ke depan.”

-          Jihad Islami: “Ketiga tokoh pejuang yang dibunuh penjajah Israel, gugur bersama istri dan anak-anak mereka di rumah yang dibombardir jet tempur zionis. Pembalasan atas pembantaian keji yang dilakukan zionis Israel pasti akan dilancarkan. Saraya al Quds dengan sayap militer faksi lainnya tidak akan tinggal diam melihat darah suci yang ditumpahkan.”

-          Saraya Al Quds: “Serangan pengecut di pagi buta tak dapat ditolerir. Kami siap lakukan pembalasan.”

Pada hari kedua agresi, 10 Mei, muncul respon dari Menteri Keamanan penjajah Israel, Menteri Pertahanan penjajah Israel dan respon dari HAMAS.

-          Menteri Keamanan penjajah Israel, Itamar Ben Gvir: “Saatnya melakukan operasi pembunuhan.”

-          Menteri Pertahan penjajah Israel, Yoav Gallant, mengeluarkan keputusan perpanjang masa "status khusus" di wilayah selatan, dan memperluasnya hingga  jarak antara 0-80 KM dari perbatasan Jalur Gaza.

-          Pemimpin Hamas Dr. Ismail Ridwan: “Peringatan perang Saif Al-Quds kedua bersamaan dengan agresi terhadap bangsa kami di Gaza dan Tepi Barat. Kami berduka atas gugurnya para warga Palestina. Kami menyerukan agar segera adanya pemulihan bagi para korban luka dan kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Kami salut kepada bangsa dan para pejuang Palestina yang gagah berani dalam menghadapi musuh. Kami tidak akan pernah membiarkan aturan-aturan pertempuran berubah. Serangan dibalas serangan dan darah dibalas darah. Darah para pejuang yang gugur tidak akan pernah menjadi sia-sia. Kami menegaskan persamaan Gaza dan Al-Quds, Tawanan dan bangsa Palestina. Kami menegaskan kesatuan di medan tempur dan front-front pejuang Palestina. Pejuang Palestina akan tetap menjadi tameng dan pedang yang membela bangsa, rakyat dan tempat-tempat suci di Palestina. Kami menyerukan kepada seluruh bangsa kami di Tepi Barat untuk meningkatkan pertempuran dan perlawanan dengan penjajah Israel, sebagai bentuk upaya membela Al-Aqsha dan bangsa Palestina. Kami menyerukan kepada bangsa Palestina di Tepi Barat, Al-Quds dan Palestina 48, untuk bersusah payah pergi ke Masjid Al-Aqsha dan mengintensifkan ribath untuk menggagalkan skema talmudiah, dengan pembagian waktu dan tempat. Al-Quds adalah kompas sekaligus poros konflik dengan penjajah Israel dan ibukota abadi Palestina. Pertama dari dua kiblat dan kedua dari dua masjid dalam perjalanan Isra’ Nabi Muhammad SAW. Palestina dari laut hingga sungainya adalah Arab dan Islam, jadi tidak ada tempat untuk penjajah Israel di tanah Palestina.

Pada hari ketiga agresi, 11 Mei, muncul respon dari Menteri Ekonomi penjajah Israel dan Menteri Luar Negeri Yordania.

-          Menteri Ekonomi penjajah Israel: “Kami dalam kondisi siap untuk perang yang lebih panjang. Dan jika Hamas campurtangan dalam perang yang berlangsung, maka bersiaplah untuk mendapatkan serangan yang lebih mematikan.”

-          Menteri Luar Negeri Yordania: “Warga Israel tidak akan pernah mendapatkan rasa aman manakala warga Palestina tidak mendapatkannya.”

Pada hari keempat agresi, 12 Mei, kembali muncul respon dari Jihad Islami hingga Komandan Ruang Operasi Militer Bersama Faksi Pejuang Palestina di Gaza.

-          Jihad Islami: “Pejuang Palestina memiliki kekuatan untuk meningkatkan eskalasi pertempuran yang akan mengejutkan semua pihak, jika penjajah Israel terus melanjutkan agresinya.”

-          Komandan Ruang Operasi Bersama Faksi Pejuang Palestina: “Faksi pejuang kami berhasil beri perlawanan menohok, sehingga menghancurkan musuh dan mengubah hasil pertempuran.”

Pada hari kelima agresi, 13 Mei, kembali muncul respon dari Saraya al Quds.

-          Saraya al Quds: “Semua faksi perlawanan di Jalur Gaza siap bertempur hingga berbulan-bulan.”

 

Agresi Hari Ketiga

Kamis, 11 Mei. Mulai muncul pernyataan di media-media Israel bahwa Netanyahu dan Galant pendusta. Karena awalnya mereka menginfokan telah membunuh 3 pejuang Palestina, namun kini justru mereka menyerang anak-anak dan perempuan.

Penjajah Israel memang menjatuhkan bom ke masyarakat sipil juga. Sehingga korban sipil berjatuhan di Khan Yunis, yang kemudian dievakuasi ke rumah sakit Nashir Khan Yunis. Selain itu, drone Israel juga menembakkan roket ke sebuah rumah di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza. Dan kembali membombardir daerah di dekat universitas Tal Al-Hawa, selatan Kota Gaza.

Shalat Jenazah di jalan untuk korban dari warga sipil.

Militer Israel juga menggunakan drone "bunuh diri" yang ditabrakkan ke apartemen yang dihuni warga sipil di Bani Suhaila, selatan Jalur Gaza. Ada 3 orang korban jiwa, salah satunya adalah anggota Dewan Militer Saraya Al Quds Ali Hasan Ghaliy, sebagai penanggungjawab unit serangan roket Saraya al Quds di Jalur Gaza. Maka tokoh Jihad Islami yang terbunuh menjadi 4 orang hingga hari ketiga agresi ini. Ditambah salah satu pimpinan Saraya Al Quds Ahmad Abu Diqqah yang berhasil dibunuh oleh operasi bersama tentara Israel dan agen Shin Bet. Sedangkan korban keseluruhan hingga hari ketiga sebanyak 26 orang syahid 84 orang terluka. Militer Israel mengaku telah membombardir 191 titik militer Jihad Islami.

Hingga malam, serangan penjajah Israel masih menarget Jalur Gaza. Korban jiwa dari warga sipil terus bertambah, sebagiannya dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza. Sedangkan korban jiwa di utara Kamp An Nushairat Jalur Gaza dievakuasi ke Rumah Sakit Syuhada al Aqsha.

Adapun di pihak penjajah Israel, tersiar kabar beberapa tentara penjajah terluka setelah lokasi jaga mereka dibom roket pejuang Jalur Gaza di penyeberangan perbatasan Karem Salem, selatan Jalur Gaza.

Sementara di Tepi Barat, tentara Israel telah menangkap 25 aktivis Jihad Islami. Batalion al-Mujahidin pun mengumumkan gugurnya komandan lapangan Muhammad Sulaiman Khalil dan Husein Yousuf Abdullah dalam serangan udara penjajah Israel ke sisi Timur kampung Syuja'iyah.

 

Agresi Hari Keempat

Jum’at, 12 Mei. Penjajah Israel berulangkali menargetkan serangan rudal ke tanah pertanian sebelah barat Nusairat, Gaza Tengah. Selain itu, juga membombardir sebuah rumah dekat sekolah Tal Za’tar, daerah Al Fakhoura, barat Kamp pengungsian Jabalia (utara Jalur Gaza). Dan rumah warga di Bait Lahiya, utara Jalur Gaza.

Masih ada beberapa pemukiman warga yang juga dibom oleh pesawat tempur Israel. Salah satunya apartemen di distrik Nashr, barat Jalur Gaza. Korban yang syahid dalam serangan ini adalah seorang petinggi militer Saraya al Quds.

 

Agresi Hari Kelima

Sabtu, 13 Mei. Sejak dini hari jet tempur penjajah Israel sudah menyerang rumah warga di jalan utama Yarmuk, tengah kota Gaza. Sementara itu di utara Jalur Gaza, jet tempur penjajah Israel kembali membombardir rumah warga di Bait Lahiya dan Bi’runna’jah. Bahkan rumah warga miskin termasuk penyandang disabilitas di Jabalia, utara Jalur Gaza, pun diluluhlantakkan penjajah Israel. Tak hanya rumah warga, pemakaman di Bait Lahiya, Jalur Gaza juga dibom oleh penjajah Israel.

Kantor Media Pemerintah di Gaza merilis data korban meninggal pada hari kelima agresi sebanyak 33 orang dengan 30 persennya adalah anak-anak. Sementara korban terluka mencapai 147 orang dengan 60 persennya perempuan. Kondisi ini diperparah dengan ditutupnya perlintasan oleh penjajah Israel, yang dianggap sebagai kejahatan perang terhadap warga sipil Palestina, terutama kepada orang yang sedang sakit.

Di Tepi Barat, tepatnya kota Nablus, tentara penjajah Israel mengerahkan pasukan khusus di antaranya para sniper yang mengincar pasukan perlawanan Palestina. Hingga terjadi bentrokan bersenjata antara tentara penjajah Israel dengan pejuang Palestina di Kamp pengungsian Bilatah. Tentara penjajah Israel menembak mati pemuda Palestina bernama Saed Mashah (32) dan Adnan Araj (19).

Saraya Al Quds pun merespon semua penyerangan ke apartemen dan rumah warga tersebut dengan menegaskan bahwa pertempuran Tsa’rul Ahrar akan berlanjut dan pejuang Palestina akan kembali menembakkan roket ke kota-kota terjajah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza Dr. Asyraf Qudra menyampaikan, bahwa hingga hari kelima agresi ini telah gugur 33 orang dan korban terluka mencapai 190 orang. Kebanyakan dari kalangan perempuan dan anak-anak. Warga sipil memang ditarget oleh penjajah Israel. Bahkan banyak titik target di zona yang jauh dari pusat kesehatan, ditambah kerusakan bangunan yang menyebabkan kepanikan sehingga semakin memperparah kondisi korban. Kondisi fasilitas kesehatan di Gaza sebenarnya memang tidak memadai, karena dampak blokade sejak 15 tahun lalu.

 

Proses Mediasi Gencatan Senjata

Komunikasi intensif dari para mediator untuk mengatasi situasi di Gaza dan mencegah peningkatannya menjadi konfrontasi terbuka mulai dilakukan pada hari kedua Agresi, 10 Mei. Melibatkan Mesir, Qatar dan PBB. Para mediator menyampaikan pesan kepada Hamas, bahwa penjajah Israel siap untuk gencatan senjata. Namun faksi-faksi Palestina menjawab, bahwa penjajah Israel adalah pihak yang memulai agresi dan harus bertanggungjawab atas situasi ini. Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniah pun dikontak para pemimpin Arab dan juga PBB, untuk dilobi terkait kondisi perang terkini.

Pada hari Kamis 11 Mei, hari ketiga Agresi terus meningkat serangan kedua belah pihak. Mesir pun terus melakukan mediasi untuk tercapainya gencatan senjata antara zionis Israel dan pejuang di Jalur Gaza. Ketua Politik Jihad Islami Muhammad al Hindi hadir di Kairo untuk merundingkan kondisi terkini dan menghentikan agresi militer ke Jalur Gaza. Jihad Islami menyampaikan syarat gencatan senjata berupa komitmen dari pihak penjajah Israel untuk menyudahi agenda pembunuhan (terhadap para tokoh pejuang Palestina). Tapi penjajah Israel menolak mengembalikan jenazah Khader Adnan dan menolak menghentikan kebijakan pembunuhan para pejuang Palestina. Padahal sebelumnya tersiar kabar Kepala Dinas Keamanan penjajah Israel dalam pertemuan konsultasi yang digelar oleh Netanyahu telah merekomendasikan gencatan senjata. Namun yang menariknya, saat Netanyahu rapat kabinet untuk membahas opsi gencatan senjata, pejuang di Gaza justru meluncurkan puluhan roket jarak jauh hingga menembus Jerusalem terjajah, menjangkau 100 KM dari Gaza. Jadi saat pihak penjajah Israel mulai memunculkan opsi gencatan senjata, pejuang Palestina justru menegaskan kesiapannya melanjutkan serangan.

Akhirnya pada hari ketiga agresi ini, Mesir selaku mediator gencatan senjata melalui Menteri Luar Negeri-nya mengatakan, “Upaya gencatan senjata (di Jalur Gaza) belum membuahkan hasil. Kami meminta campur tangan dunia internasional untuk menghentikan agresi Israel.” Dan memang setelah roket-roket pejuang Palestina masuk ke wilayah pendudukan di Jerusalem, penjajah Israel menyampaikan ke Mesir melalui radio agar menghentikan pembahasan gencatan senjata. Netanyahu bahkan memerintahkan untuk melanjutkan agresi ke Jalur Gaza.

Setidaknya perundingan untuk gencatan senjata ini gagal karena beberapa hal berikut:

-          Pihak penjajah Israel untuk saat ini siap menghentikan pembunuhan terhadap tokoh perlawanan, namun tidak memberikan jaminan untuk masa mendatang.

-          Pihak penjajah Israel menolak untuk mengembalikan jasad Khader Adnan.

-          Pihak penjajah Israel menolak pembatalan pawai bendera Israel di Al Quds pada tanggal 18 Mei.

-          Pihak penjajah Israel menyaratkan gencatan senjata dengan dibebaskannya tentara Israel yang ditawan oleh pejuang di Jalur Gaza.

Pada Sabtu, 13 Mei, Mesir kembali mengusahakan mediasi gencatan senjata. Mesir mengusulkan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk tidak membom rumah-rumah mereka. Usulan ini disetujui oleh pihak Jihad Islami, namun masih menunggu respon pihak Israel. Hingga akhirnya gencatan senjata pun disepakati, dan akan diberlakukan tepat pukul 22.00 waktu setempat.

Penjajah Israel memenuhi syarat yang diajukan pihak pejuang Palestina. Sehingga untuk kesekian kalinya, penjajah Israel tunduk kepada Gaza. Rakyat Palestina pun turun ke jalan untuk merayakan kemenangannya.

 

Rumah-Rumah yang Terkena Bom Penjajah Israel

Dalam agresi ke Jalur Gaza, ada beberapa rumah yang tercatat kena bom oleh penjajah Israel. Di antaranya sebagai berikut:

1. Kamis sore, 11 Mei. Rumah keluarga Basyir di Der Balah, tengah Jalur Gaza.

2. Jum’at, 12 Mei. Rumah keluarga Toha, utara Jalur Gaza.

3. Jum’at, 12 Mei. Rumah Abu Khather di Izbat, Beit Hanoun.

4. Jum’at, 12 Mei. Rumah keluarga Abu Thoir di desa Absan, timur Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

5. Sabtu dini hari, 13 Mei. Rumah keluarga Abu al Atho di timur distrik Syujaiyyah, Jalur Gaza.

6. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Mehna di jalan utama Yarmuk, tengah kota Gaza.

7. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Azzaanin di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.

8. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Alhuw di Jabalia, utara Jalur Gaza.

9. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Banat di Beit Lahiya.

10. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Thofisy di distrik az Zaytoun, Gaza.

11. Sabtu, 13 Mei. Rumah keluarga Sulmiy di distrik az Zaytoun, Gaza.

 

Setahun Kepergian Jurnalis Palestina Berkebangsaan Amerika

Rabu, 11 Mei 2022, setahun lalu. Adalah hari ditembaknya seorang jurnalis Aljazeera di Al Quds berkewarganegaraan Amerika Serikat Shireen Abu Akleh oleh tentara Zionis di Jenin. Aljazeera bahkan telah memberitakan hasil investigasi FBI terkait pembunuhan Shireen Abu Akleh sebagai berikut:

- Suara tembakan terhadap Shireen dari arah pasukan Israel, dengan jarak 200 meter.

- Peluru yang ditembakkan bukan secara membabibuta, tapi disengaja.

- Seorang perwira di Kementerian Pertahanan Israel mengaku bertanggungjawab atas pembunuhan Shireen, tapi di media akan disebut salah tembak dan Israel tidak akan mengumumkan dan mengakui kesalahan secara resmi.

 

Pesan Perlawanan di Jalur Gaza

Setidaknya ada dua pesan menarik dari Saraya Al Quds. Pertama di tengah agresi penjajah Israel ke Jalur Gaza. Kedua sesaat setelah gencatan senjata dengan penjajah Israel.

Pada Kamis, 11 Mei 2023. Saraya Al Quds merilis pesan kepada publik dengan memetik QS. Hud ayat 37: إنهم مغرقون (Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan). Pesan ini menggambarkan optimisme dan prasangka baik pejuang Palestina yang akan mengalahkan penjajah Israel. Maka, apapun yang akan dilakukan oleh penjajah Israel, akan selalu dihadapi dengan jiwa ksatria oleh para pejuang Palestina.

Lalu pada Ahad, 14 Mei 2023. Saraya Al Quds melalui juru bicaranya Abu Hamza menyampaikan pesan singkat berikut: “Musuh mencoba mengisolasi kami tetapi faksi perlawanan mampu melawan. Terima kasih khusus kepada mitra kami di Ruang Operasi Gabungan, terutama Brigade Izzuddin al Qassam.” Pesan ini menggambarkan bahwa seluruh faksi perlawanan di Gaza dalam kesatuan, dan tujuan penjajah Israel untuk memecah belah antar faksi perlawanan Palestina akhirnya gagal. Bahkan Brigade Izzuddin al Qassam disebut secara khusus, yang menandakan peran strategisnya dalam Ruang Operasi Gabungan.

 

Warga Gaza Rayakan Kemenangan

Ahad, 14 Mei 2023. Rakyat Palestina tumpah ruah di jalan-jalan, bergembira menyambut kemenangan. Selama perang, seluruh warga Gaza berkumpul bersama keluarga besarnya. Mereka saling memberikan wasiat satu sama lain. Salah satu wasiatnya: “Jika saya gugur, jagalah keluarga kita.” Orang yang diberi wasiat pun menjawab: “InsyaAllah kita selalu bersama. Jika gugur, kita gugur bersama. Kita tidak menangisi satu sama lain.”

Kini setelah 5 hari agresi Israel ke Jalur Gaza, sebagian sahabat, kerabat dan tetangga mereka telah menjadi korban. Namun sebagiannya masih hidup bersama, dan kembali menyaksikan kemenangan para pejuang Palestina.

 

Peringati Peristiwa Nakba (15 Mei 1948)

Senin, 15 Mei 2023. Rakyat Palestina kembali memperingati peristiwa Nakba yang telah terjadi 75 tahun silam. Disebut Nakba artinya bencana. Maksudnya, hari tersebut menjadi bencana bagi bangsa Palestina karena terusir dari tanah kelahirannya. Kala itu ratusan ribu warga Palestina dipaksa keluar oleh Zionis Israel hingga menjadi pengungsi di negara-negara tetangga. Dan kini para pengungsi itu telah melahirkan generasi demi generasi selanjutnya.

Masih banyak foto-foto yang dapat mengenangnya, yang menyimpan jutaan rasa pedih. Rasa sakit yang terus terwarisi lintas generasi, terus menyayat hati 5.703.521 pengungsi Palestina hingga kini. Untuk mengenangnya, seorang fotografer Palestina bernama Bilal Kholid pun mewarnai foto yang diambil tahun 1948 agar terasa lebih hidup.

Peringatan tahun ini juga dilakukan oleh para mahasiswa Palestina yang tinggal di tanah Palestina 48. Mereka menggelar peringatan 75 tahun Nakbah di Universitas Tel Aviv.

Sesungguhnya ada tiga hal besar yang terjadi di hari Nakba. Pertama dicabutnya nama Palestina secara geografis dan politik. Kedua berdirinya negara Israel. Ketiga mulai meletusnya perang pertama Arab – Israel.

 

Pawai Bendera Israel

Kamis, 11 Mei. Pertama kali dalam sejarah, Jama’ah Haikal mengajukan permohonan secara resmi untuk melaksanakan ‘Pawai Bendera’ ke Masjid Al Aqsha melalui pintu al Asbath pada Kamis depannya, 18 Mei. Tiba tanggal 18 Mei, para pemukim ilegal Israel pun mengadakan ‘Pawai Bendera’ dimulai dari pintu gerbang al ‘Amud hingga Masjid Al Aqsha. Penjajah Israel pun melakukan penangkapan secara massif terhadap penduduk Al Quds dan mengasingkannya guna memperlancar pawai.

Ratusan pemukim ilegal Yahudi memadati gerbang Al ‘Amud, dengan mengangkat bendera mereka merayakan hari bersatunya Jerusalem timur dan barat. Malamnya, para pemukim ilegal itu merayakan hari Persatuan Yerusalem di kawasan Dinding al Buraq, sisi barat Masjid Al Aqsha.

Selain di Masjid Al Aqsha, pawai bendera juga dilakukan oleh pemukim ilegal Yahudi di kota Lod terjajah. Di Kota Tua Al Quds, para pemukim ilegal Yahudi yang mengikuti pawai bendera bintang david juga melakukan pemukulan terhadap pemuda Palestina. Para wartawan Palestina yang sedang meliput pun menjadi sasaran para peserta pawai bendera. Dengan menggunakan tongkat-tongkat bendera, mereka memukuli para wartawan. Selain itu juga melempari wartawan dengan batu.

Itamar ben Gevir, Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel, yang merupakan anggota koalisi di pemerintahan Netanyahu dari kelompok sayap kanan pun ikut serta dalam pawai bendera tersebut. Begitu pula anggota Knesset dan menteri lainnya. Terlaporkan lebih dari 1200 Yahudi radikal menistai Masjidil Aqsha pada aksi ‘Pawai Bendera’ itu. Mereka bahkan bernyanyi dan menari-nari dengan bendera Bintang David, sembari mengucapkan kata-kata yang memprovokasi warga Palestina serta menghujat Islam dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza lalu meresponnya dengan turun ke jalan. Mereka menggelar pawai bendera Palestina, menuju lokasi perbatasan yang diduduki oleh penjajah Israel.


Peringati Pendirian Organisasi Pembebasan Palestina (28 Mei 1964)

Ahad, 28 Mei 2023. Merupakan peringatan 59 tahun pendirian Organisasi Pembebasan Palestina (PLO). Gerakan Fatah menyatakan bahwa pendirian organisasi ini merupakan prestasi nasional terpenting. “Kami tidak akan membiarkan begitu saja karena ia merupakan wakil resmi, atau ada sekelompok orang yang akan membajak kebijakannya yang independen.”

Presiden Palestina Mahmud Abbas pun berpesan: “PLO selama ini telah menjaga berbagai kebijakan kebangsaan secara independen dan memelihara proyek-proyek tersebut dari kehilangan. Kami serukan kepada seluruh warga agar terlibat aktif dalam PLO dan turut serta dalam program-program kebangsaan.”

Sementara, Gerakan Hamas mengingatkan, “Kita harus membuat struktur pemimpin baru yang bersatu, untuk membangun rumah Palestina bersama.”

Front Demokrasi Pembebasan Palestina (DFLP) pun menegaskan: “PLO perlu reformasi internal dan membangun kembali bangunan strukturnya, berlandaskan pada demokrasi kebersamaan dan pemilu yang bersih. Reformasi politik harus membersamai kesepakatan Aqabah dan Syarm Syeikh, menyudahi kesepakatan Oslo, khususnya terkait koordinasi keamanan dengan penjajah dan memutuskan hubungan ekonomi dengan mereka.”

 

Sisi Lain di Pihak Penjajah Israel

1. Protes Terhadap UU Reformasi Peradilan

Sabtu, 6 Mei. Aksi protes ribuan warga Israel terkait UU Reformasi Peradilan masih terus berlanjut hingga pekan ke-18 di 150 titik, di berbagai kota. Kepolisian Israel pun menutup jalan-jalan utama di berbagai kota untuk mengantisipasi aksi tersebut.

2. Kebakaran Dekat Pemukiman Pisgat Zeev

Sabtu dini hari, 27 Mei. Telah terjadi kebakaran hebat di kawasan antara Kamp Pengungsi Syu’fat dan Pemukiman ilegal Pisgat Zeev di Timur Al Quds. Bahkan Pusat Pemadam Kebakaran mengatakan ada 120 titik kebakaran di berbagai tempat terbuka sejak pukul 7 pagi hingga sore. Di antara titik kebakaran itu sempat dikhawatirkan meluas hingga stasiun pembangkit listrik di Asqolan, utara Palestina terjajah.

3. Aksi Dukungan untuk Tawanan Palestina Walid Duqqah

Sabtu, 27 Mei. Aksi dukungan untuk tawanan Palestina bernama Walid Duqqah berlangsung di kota Baqa al Gharbiyah, tanah jajahan 48.

4. Aksi Demonstrasi Menentang Pemerintahan Netanyahu

Ahad, 28 Mei. Aksi demonstrasi warga Israel dalam menentang pemerintahan Netanyahu memasuki pekan ke-21.

5. Aksi Penembakan Tewaskan Pemukim Ilegal Israel

Selasa, 30 Mei. Aksi penembakan terjadi di Utara Tulkarm dan menewaskan seorang pemukim ilegal yahudi Israel. Penjajah Israel lalu menyebarkan foto pemukim ilegal Yahudi yang tewas akibat aksi penembakan tersebut, yang bernama Meir Tamri (32 tahun).

 

Sisi Lain di Dunia Islam dan Barat

1. Yordania dan Palestina Minta OKI Lakukan Pertemuan Luar Biasa

Rabu, 24 Mei. Yordania dan Palestina meminta negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar melakukan pertemuan luar biasa di Jeddah, Arab Saudi. Pertemuan tersebut dimaksudkan membahas penistaan masjid suci Al Aqsha oleh penjajah Israel.

2. Sekjend Hizbullah Tegaskan Penjajah Israel Terus Melemah

Kamis, 25 Mei. Sekjend Hizbullah Hasan Nashrullah menyatakan: “Setelah penjajah Israel hengkang dari Lebanon tahun 2000 dan dari Jalur Gaza tahun 2005, tidak ada lagi namanya Israel Raya. Penjajah saat ini bersembunyi di balik dinding dan api, terus melemah kekuatannya di hadapan rakyat Palestina.”

3. Aksi Mendukung Palestina di Depan Konsulat Jenderal Israel di San Francisco

Jum’at, 26 Mei di Amerika Serikat. Telah terjadi aksi dukungan untuk Palestina di depan Konsulat Jenderal Israel di San Francisco.

4. Yel-Yel Kematian Israel Diteriakkan Jama’ah Masjid di Bahrain

Sabtu, 27 Mei di Bahrain. Jama’ah sebuah masjid meneriakkan yel-yel “Kemenangan untuk Islam, Kematian untuk Israel”. Aksi tersebut mendapatkan komentar di media sosial Israel dengan mempertanyakan: “Apa ini yang dinamakan normalisasi?” Artinya, meskipun pemerintah Bahrain normalisasi hubungan dengan penjajah Israel, namun masyarakatnya tidak demikian.

5. Hizbullah Latihan Manuver Militer

Sabtu, 27 Mei. Hizbullah Lebanon melakukan latihan manuver militer dengan sandi ‘Kemenangan Nyata’ di kawasan Gunung Amel. Manuver tersebut bertemakan pembebasan akhir negeri Palestina.

6. Konferensi Palestina-Eropa ke-20

Sabtu, 27 Mei. Ribuan warga Palestina di Eropa bertemu di kota Malmö - Swedia, menghadiri Konferensi Palestina-Eropa ke-20.


Sisi Lain di Palestina

1. Perlawanan Warga di Jenin

Senin, 1 Mei di Barat Daya Jenin. Para pemuda di Jenin (Tepi Barat) berhasil membakar menara pengawas militer penjajah Israel yang berada dekat check point Dotan.

2. Faksi Islam Memenangi Pemilihan Presiden Mahasiswa di Universitas An Najah untuk Pertama Kalinya

Selasa, 16 Mei. Faksi Islam berhasil menang dalam pemilihan Presiden Mahasiswa di Universitas An Najah, Nablus – Tepi Barat. Kemenangan ini merupakan pertama kalinya sejak tahun 2006. Artinya ada pergeseran politik kalangan mahasiswa di Nablus. Faksi Islam tersebut berafiliasi kepada gerakan perlawanan HAMAS.

3. Otoritas Palestina Terus Melakukan Penangkapan Mahasiswa di Tepi Barat

Sabtu, 20 Mei. Aparat Otoritas Palestina terus melakukan upaya penangkapan terhadap mahasiswa beberapa kampus di Tepi Barat, dengan alasan aktivitas serikat pekerja.

4. Pidato Presiden Mahmud Abbas di Hadapan Peserta Konferensi Tingkat Tinggi Arab

Sabtu, 20 Mei. Presiden Palestina Mahmud Abbas berpidato di hadapan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Arab di Jeddah sebagai berikut: “Kami tetap lanjutkan aksi perjuangan untuk menghadapi musuh Israel, termasuk perjuangan diplomasi dan upaya hukum untuk mengembalikan hak-hak rakyat Palestina. Kami tekankan kembali penolakan atas aneksasi tanah Palestina dan tempat suci. Kami minta masyarakat dunia untuk turut serta dalam menjaga bangsa kami dan membuat perhitungan terhadap Israel atas kejahatannya.”

5. Wisuda Penghafal A Quran di Al Firdaus Qur’an Center

Senin, 22 Mei. Telah berlangsung wisuda beberapa penghafal sebagian al-Qur'an di al-Firdaus Qur'an Center, Kafr' Aqab, al-Quds.

6. Wali Murid Protes Atas Pengibaran Bendera Penjajah Israel Pada Wisuda Madrasah Rahibat Al Wardiyah

Kamis siang, 25 Mei. Wali murid protes atas pengibaran bendera penjajah Israel pada prosesi wisuda kelas 6 Madrasah Rahibat al-Wardiyah di al-Quds. Kepolisian penjajah Israel pun langsung datang begitu mendapatkan informasi aksi protes.

7. Aksi Perlawanan di Al Quds dan Tepi Barat Selama Sepekan

Kamis, 25 Mei. Selama sepekan, dimulai tanggal 19 hingga 25 Mei 2023 telah terjadi 185 aksi perlawanan di Al Quds dan Tepi Barat. Mengakibatkan tiga warga Palestina gugur dan 12 warga Israel terluka.

8. Pesan Kementerian Luar Negeri Palestina untuk Dunia Internasional

Sabtu, 27 Mei. Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan: “Kejahatan para pemukim ilegal Yahudi di tanah Palestina merupakan cerminan terorisme negara penjajah yang terstruktur. Kami heran dengan diamnya masyarakat internasional atas kejahatan tersebut dan sikap hina yang ditampakkan negara-negara terhadap kehidupan bangsa Palestina.”

9. Program Setoran Hafalan Al Qur’an Sekali Duduk

Sabtu, 27 Mei. Program setoran hafalan al-Qur'an sekali duduk di Bait Hanun, Utara Jalur Gaza diikuti oleh para penghafal al-Qur'an terbaik.

10. Warga Palestina Rayakan Kemenangan Erdogan

Senin, 29 Mei. Warga Palestina di Jalur Gaza bergembira dengan kemenangan Erdoğan sebagai Presiden Türkiye pada pilpres 2023.

 

Tidak ada komentar: