Rabu, 22 Februari 2017

20 Tahun | Forum Lingkar Pena di Zaman Angka



Sebuah catatan tentang FLP di Zaman Angka, bersempena dengan 20 tahun usianya. Jelang Munas IV Forum Lingkar Pena di Bandung.


1. Pada zaman angka, sesungguhnya huruf masih diperlukan. Sebab dengan huruf, angka jadi terbilang.

2. Pada zaman angka, sesungguhnya huruf makin diperlukan. Sebab angka menjadi kode, namun konten tetaplah huruf.

3. Zaman angka adalah zaman simbolis, namun setiap simbol akan punya makna di tangan penulis.

4. Zaman angka adalah zaman pola, namun setiap pola perlu alur agar bermakna.

5. Sejarahnya... Angka adalah huruf pada mulanya, angka itulah penyederhanaan. Maka angka tak akan mampu sempurna menggantikan huruf.

6. Mereka yang memaksakan huruf cukup tergantikan dengan angka, akan menemui kehampaan dan keganjilan.

7. Sebab simbolisasi 0 dan 1 adalah ketiadaan dan keganjilan. Mewakili yang tiada namun tidak menyempurnakan.

8. Sebab mukjizat agung nan kekal adalah huruf, bukan angka. Alif laam miim, nuun, itu huruf-huruf.

9. Maka huruf tak sejatinya takluk pada angka. Sebab huruf tak perlu ternilai, namun angka perlu terbilang.

10. Huruf dengan sendirinya adalah nilai. Sedangkan angka hanya ternilai bila terbilang.

11. Tanpa huruf, perangkat teknologi angka tak punya harga. Perangkat lunak maupun keras.

12. Apalagi perangkat otak, yang populer saat ini. Sebab otak adalah tempat rasa dan pena.

13. Tapi memang inilah zaman pertarungan antara nominal angka dan karakter huruf. Siapa yang menang, itulah wajah peradabannya.

14. Bila nominal menang, maka karakter tiada. Bila karakter menang, maka nominal tiada.

15. Pertarungannya memang seperti itu. Maka begitu luhurnya huruf yang telah dikenalkan kepada kita, hingga menjadi penanda sejarah peradaban dan keadaban.

16. Begitu peliknya pertarungan, maka menjadi tersebutlah sebagai pejuang pena. Sebab tak sekadar menggoreskan pena, namun sungguh berjuang agar torehannya pada garis hak-nya.

17. Pada zaman angka memang tertawarkan penyederhanaan (praktis) dan akselerasi (instan).

18. Itulah syubhat pada falsafah semesta; universal dan integral. Mengapling sepetak lalu terjebak.

19. Demikianlah... Memiliki kesadaran zaman, akan menyelamatkan perjalanan.

20. Lalu, kenapa sekarang banyak yang memilih menuliskan angka daripada huruf? FLP sejatinya punya solusinya. Yuk, gabung FLP dan bersama mencerahkan!


Jakarta, 22 Februari 2017

Tidak ada komentar: