Jumat, 21 April 2023

Khutbah Idul Fitri 1444 H | Merawat Ketakwaan untuk Kemenangan Dunia dan Akhirat


MERAWAT KETAKWAAN UNTUK KEMENANGAN DUNIA DAN AKHIRAT

oleh: H. Muhammad Irfan Abdul Aziz (Pengurus Pusat Himpunan Dai Muda Indonesia / HDMI)

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.

اَلله أَكْبَر كبيرا والحمد للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَا إِلهَ إلا اللهُ ولا نعبد إلا إياه، مخلصين له الدين ولو كره الكافرون، و لو كره المنافقون، لَا إِلهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَق وَعْدَه ونصر عبدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إِلهَ إلا اللهُ و اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلله اْلحَمْدُ.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ ٱلظُّلُمَٰتِ وَٱلنُّورَ، ثُمَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ.

الحَمْدُ لله الَّذِيْ سَخَرَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ، كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ.

الحَمْدُ لله الَّذِيْ جَعَلَ جَنَّاتُ الفِرْدَوْسِ نُزُلًا، يَتَنَافَسَ فِيْهِ المُتَنَافِسُوْن.

أَشْهَدُ أنْ لا إله إلا الله وحده لا شريك له، شَهَادَةً تَنْفَعُ العَبْدُ يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُوْن، إلا مَنْ أَتَى اللهِ بِقَلْبٍ سَلِيْم.

أَشْهَدُ أنَّ محمدًا عَبْده ورسوله، أَوَّلُ مَنْ تَفْتَحُ لَهُ أَبْوَابَ الجِنَان، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه، ومن تبعهم بإحسان إلى أن يَرِثَ اللهُ الأرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا. أمَّا بعْد،

فيا أيها المسلمون، اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى، لأن الله قَالَ في كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: "يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ." و قال أيضا: "يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ." صدق الله العظيم.

Hadirin jama’ah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Kita bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menciptakan langit dan bumi, serta menjadikan gelap dan terang, namun orang-orang yang kufur kepada Rabb-Nya telah mempersekutukan-Nya. Kita bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menundukkan malam dan siang, serta matahari dan bulan, yang masing-masingnya berotasi pada garis orbitnya. Kita bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menghadirkan surga sebagai tempat tinggal, sehingga setiap kita saling berlomba untuk memasukinya.

Kita bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah azza wa jalla, yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Kesaksian inilah yang akan bermanfaat bagi kita pada hari tiada berguna harta dan anak-anak, kecuali bagi mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat. Kita juga bersaksi bahwa Muhammad shalallahu alaihi wasallam merupakan hamba-Nya dan Rasul-Nya, yang pintu surga pertama dibukakan untuknya. Kita bershalawat kepadanya, kepada kerabatnya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik hingga terwariskan bumi ini kepadanya.

 

Hadirin jama’ah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Pada Hari Raya ini, kita bertakbir dengan segala kebesaran Allah, kita memuji Allah sebanyak-banyaknya, kita mensucikan Allah sepanjang pagi dan petang. Kita tegaskan bahwa tiada Tuhan selain-Nya, karenanya kita tidak menyembah selain Allah, dan kita akan terus memurnikan ketauhidan ini walaupun orang-orang kafir dan munafik tak menyukai.

Sungguh tiada Tuhan selain-Nya, yang Maha Benar janji-Nya, yang menolong hamba-Nya, yang meneguhkan pejuang-Nya dan menghancurkan musuh-musuh dengan sendiri-Nya. Maka tiada kelemahan dan ketakutan dalam memperjuangkan agama-Nya, sebab kita yakin betul bahwa Allah sangat kuasa meneguhkan setiap pejuang-Nya dan memporak-porandakan musuh-musuh agama-Nya.

 

Hadirin jama’ah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada hadirin, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan. Sesungguhnya puasa sebulan yang kita lakukan ini agar kita bertakwa. Begitulah yang difirmankan dalam surat al Baqarah ayat 183, “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian puasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, agar kalian bertakwa.”

Begitu pula wasiat takwa lainnya dari firman-Nya yang sering diulang-ulang oleh khatib, yaitu surat Ali Imran ayat 102. “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian meninggal kecuali sebagai muslim.”

 

Hadirin jama’ah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Pada kesempatan Khutbah Idul Fitri ini, mari kita menghayati betul tentang pentingnya Takwa dan meninggal dalam keadaan Islam. Begitu pentingnya, sehingga ibadah-ibadah kita ditujukan untuk meningkatkan ketakwaan, dan kita selalu diwanti-wanti untuk bertakwa dengan sebenar-benar ketakwaan. Karena takwa adalah sumber kebaikan-kebaikan. Bila ada ketakwaan dalam diri kita, maka akan lahir kebaikan-kebaikan dari diri kita. Bila ada ketakwaan dalam keluarga kita, maka akan lahir kebaikan-kebaikan dari keluarga kita. Bila ada ketakwaan dalam masyarakat kita, maka akan lahir kebaikan-kebaikan dari masyarakat kita. Bila ada ketakwaan dalam negeri kita, maka akan lahir kebaikan-kebaikan dari negeri ini. Sebaliknya, bila ketakwaan itu tiada, maka yang lahir hanyalah keburukan demi keburukan, atau hidup kita akan dilingkupi musibah dan kenestapaan.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

 

Hadirin jama’ah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Begitulah pentingnya takwa dalam kehidupan ini, mengakui kuasa Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu, sesungguhnya pesan takwa bukanlah pesan yang hanya disampaikan kepada umat akhir zaman, umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Melainkan juga telah menjadi pesan bagi umat-umat sebelumnya. Bukalah surat an Nisa’ ayat 131, maka kita temui hal tersebut.

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَنِيًّا حَمِيدًا

Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji.

 

Hadirin jama’ah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Semoga puasa kita selama bulan Ramadan telah menambah bekal takwa. Bahwa hidup ini perlu perbekalan, dan sebaik-baik bekal adalah takwa. وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ (Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa)

Karena dengan takwa, kita akan mendapatkan banyak manfaat:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ

إِن تَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ

Diberikan jalan keluar bagi problematika hidupnya, diberikan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, dibersamai Allah azza wa jalla, diberi ilmu oleh Allah, diberi kemampuan membedakan, diampuni dan dihapus kesalahannya, serta manfaat-manfaat lainnya. Bila manfaat-manfaat tersebut kita dapatkan, maka kita akan dapat menang dalam laga kehidupan ini di dunia dan akhirat.

Sungguh, hidup akan susah bila kita tak diberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan, hidup akan susah bila pintu rezeki kita ditutup, hidup akan susah bila tak dibersamai Allah, hidup akan susah bila tanpa ilmu, hidup akan susah bila tak mampu membedakan yang baik dan yang buruk, hidup akan susah bila tak mendapat ampunan-Nya. Kesusahan-kesusahan hidup itu akan menimpa kita, bila tiadanya takwa dalam diri kita.

 

Hadirin jama’ah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Selain merawat ketakwaan, kita pun mesti merawat impian untuk meninggal sebagai muslim. Impian itu hendaknya kita rawat dalam wujud doa-doa rutin yang kita panjatkan. Dengan demikian, tampaklah kesungguhan dalam diri kita untuk berusaha meninggal sebagai muslim.

Sebagaimana puasa yang telah diwajibkan pada umat-umat sebelum kita, juga pesan takwa yang telah diwasiatkan kepada umat-umat terdahulu, maka berdoa untuk impian meninggal sebagai muslim pun merupakan tradisi hamba beriman sebelumnya.

Allah subhanahu wata’ala abadikan doa Nabi Yusuf alaihissalam:

رَبِّ قَدْ ءَاتَيْتَنِى مِنَ ٱلْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِى مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ ۚ فَاطِرَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ أَنتَ وَلِىِّۦ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

Ya Rabb, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.

Bahkan penyihir Firaun yang baru masuk Islam pun memiliki doa tersendiri agar dimatikan sebagai muslim.

رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)".

Maka, kita pun sebagai generasi beriman hari ini mestinya memanjatkan permohonan serupa. Baik yang telah beriman sedari kanak-kanak seperti Nabi Yusuf, maupun yang menemukan keimanan di tengah perjalanan hidup usia dewasanya seperti para penyihir Firaun, hendaklah kita panjatkan doa secara rutin agar dimatikan sebagai muslim.

 

Hadirin jama’ah sholat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahilhamd.

Terakhir, jama’ah sekalian. Bila Ramadan sering kita istilahkan sebagai sekolah, Madrasah Ramadaniyah, maka mestinya kita keluar dari madrasah ini dengan membawa pengalaman demi pengalaman. Sebagaimana salah satu fungsi sekolah selaku institusi belajar, yang mengubah tingkah laku atau tanggapan peserta didik disebabkan oleh pengalaman yang didapatinya selama proses pembelajaran. Maka, keluarnya kita dari madrasah Ramadaniyah mestinya juga melahirkan perubahan tingkah laku dan respon diri kita karena adanya pengalaman-pengalaman pembelajaran selama Ramadan.

Bahwa kita telah menjalani pengalaman imsak atau menahan diri dengan aktivitas puasa sebulan, maka mestinya tingkah laku dan respon diri kitapun selanjutnya berubah karena kini kita semakin memiliki seni menata laku dan menahan diri. Tak semua kejadian di sekitar harus direspon, dan bilapun harus merespon maka respon seorang beriman dan bertakwa hanyalah antara syukur dan sabar. Bila itu hal baik yang menyenangkan maka kita respon dengan sepenuh kesyukuran, dan bila itu hal buruk yang menyulitkan maka kita respon dengan sepenuh kesabaran. Tak ada angkuh, sedih dan keluh kesah berputus asa, pada diri seorang bertakwa yang meyakini semua dari Allah hakikatnya baik baginya.

Bahwa kita telah menjalani pengalaman menghidupkan malam-malam Ramadan dengan sepenuh keimanan dan ihtisaban (pengharapan), maka mestinya tingkah laku dan respon diri kitapun selanjutnya berubah karena kini kita semakin sadar dan terbiasa untuk menghadirkan keyakinan akan balasan dari Allah. Tetaplah optimis melakukan kebaikan, sebesar dan sekecil apapun, karena yang terpenting kejujuran niat kita, bahwa kita memang mencari ridha Allah. Maka semua kebaikan kita akan membuahkan kebaikan-kebaikan, bahkan menutup keburukan yang telah lalu. Setelah ini, tak boleh bersemayam dalam diri kita rasa pesimis dan sikap pasif, imanan wa ihtisaban. Yakinlah selalu akan janji Allah kepada hamba yang selalu mengharap kepada-Nya.

Begitulah, jamaah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah. Mari kita rawat ketakwaan dan pengharapan kepada-Nya, agar kita mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat.

 

اَلله أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ.

فيا أيها المسلمون، اِتَّقُواللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَ انْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَن َّاللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَ ثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: إِن َّاللهَ وَ مَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِيْ يآ أيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَل ِّعَلَى محمدصلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ، وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَ عَلَى اَنْبِيآئِكَ وَ رُسُلِكَ و مَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِينَ، وَ ارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَ عُمَر وَ عُثْمَان و علي، و عن بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَ تَابِعِي التَّابِعِيْنَ، لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْم ِالدِّيْن،

وَرْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُم َّاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ اْلمُؤْمِنَات، والمسلمين والمسْلِمَاتِ، الاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَ الاَمْوَاتِ.

اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْن، وأَذِلَّ الشِّرْكَ وَ اْلمُشْرِكِيْنَ، وَ انْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ، وَ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَ اعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

اللهم ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَ اْلوَبَاءَ والزَّلَازِلَ والمِحَنَ، وَ سُوْءَ اْلفِتْنَةِ و اْلمِحَن، مَا ظَهَرَ  مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَ سَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

اللهم تَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ... اللهم تَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ... اللهم تَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ...

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنّا

اللَّهُمّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَ تَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ على المُرْسَلِيْنَ، والحمدلله ربِّ العالمين.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Tidak ada komentar: