Senin, 24 Juli 2023

Palestina di Bulan Juni 2023

 

Bulan Juni 56 tahun lalu, telah mencatatkan sejarah kelam peristiwa Naksa. Tepatnya 5 sampai 10 Juni 1967, zionis Israel berhasil menjajah seluruh wilayah Palestina (termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza dan kota al-Quds). Bahkan, menguasai semenanjung Sinai di Mesir dan Dataran Tinggi Golan di Syiria. Itulah wilayah yang dahulu diidam-idamkan sebagai Israel Raya. Namun, insyaAllah mimpi mereka akan gagal, satu-persatu dari wilayah tersebut terus berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan zionis Israel. Gerakan perlawanan di seluruh penjuru tanah Palestina pun kian meningkat. Bila tahun 2022 ada 32 pemukim ilegal Israel yang terbunuh, pada tengah pertama tahun 2023 ini sudah mencapai 28 pemukim ilegal Israel yang terbunuh. Diprediksi akan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Zionis Israel mulai babak belur menghadapi perlawanan dari berbagai penjuru.

Di kota Al Quds, Masjid Al Aqsha terus digerogoti oleh zionis Israel. Penggalian di bawah Masjid Al Aqsha terus mereka lakukan. Hingga kini, terdapat 26 terowongan yang membentang di bawah kota al Quds dan Masjid Al Aqsha.

Sementara itu, bangunan-bangunan baru sebagai usaha yahudisasi oleh zionis Israel di kota Al Quds terus dimunculkan. Terbaru adalah sinagog “Jauhara Israel” yang bertingkat 6 lantai, memiliki luas 1400 M² dan tinggi 23 meter. Jaraknya hanya 200 meter dari Masjid Al Aqsha, berada di atas tanah wakaf Islam. Posisinya membelah antara pelataran al-Buraq dan jalur asy-Syaraf. Bangunan ini difungsikan sebagai tempat memaparkan 'peninggalan istana haikal', pelatihan para Rabi, serta pemalsuan sejarah.

Di sisi lain, penjajah Israel telah menghancurkan 136 rumah dan apartemen milik warga Palestina di Tepi Barat dan Al Quds sejak awal tahun 2023. Selain itu, 237 orang tawanan Palestina telah meninggal di penjara penjajah Israel sejak tahun 1967. Penyebabnya karena kelalaian medis dan pembunuhan secara perlahan. Masih ada 5000-an tawanan Palestina di penjara Israel hingga kini, termasuk 30 perempuan dan 160 anak-anak. Sebanyak 1083 dari jumlah tersebut merupakan tawanan administratif. Mereka semuanya dilarang turut serta dalam kegembiraan bersama keluarga pada momentum Idul Adha.

Pemukim ilegal Israel pun terus melakukan serangan dengan perlindungan aparatnya kepada warga Palestina di Tepi Barat. Mereka membakar rumah, lahan dan kendaraan. Tak jarang mobil ambulans yang membawa pasien pun menjadi target serangannya. Termasuk menembak warga sipil Palestina.

Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel Ben Gvir pun mengatakan, bahwa dalam 6 bulan perjalanan pemerintahan Israel ini telah membunuh 120 orang Palestina. “Ke depannya, kami akan bunuh lebih banyak lagi,” ujarnya.

Bulan Juni juga menyimpan salah satu hari internasional, yaitu Hari Internasional untuk Pengungsi setiap tanggal 20 Juni sebagaimana putusan Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 23 tahun yang lalu. Hal itu sebagai perhatian dunia internasional terhadap nasib para pengungsi Palestina yang terusir dari negerinya. Sesungguhnya hingga kini masih ada 7 juta pengungsi Palestina di berbagai tempat yang berkeyakinan akan kembali ke tanah airnya.

Selain itu, pada 25 Juni 2006 telah tercatat sejarah emas perjuangan bangsa Palestina. Kala itu, pejuang Palestina gabungan berhasil menawan seorang tentara penjajah yang bernama Gilad Shalit dalam operasi bernama “Ilusi yang Terhalau”. Kelak 5 tahun kemudian, satu orang tawanan itu berhasil ditukar dengan 1050 tawanan Palestina. Tahun ini, setelah 17 tahun berlalu, Izzuddin Al Qassam pun merilis video operasi tersebut pada saluran media resminya.

 

Rentetan Peristiwa Hari ke Hari di Bulan Juni 2023

·         Kamis malam, 1 Juni di Barat Laut Kota Ramallah, Tepi Barat. Penjajah Israel menyerang desa Nabi Sholeh dan melukai seorang anak usia 2 tahun dengan peluru tajam. Anak yang bernama Mohammed Tamimi itu akhirnya wafat pada hari Senin 5 Juni, setelah menjalani perawatan.

·         Kamis, 8 Juni di Jalan AL Wad, Kota Tua Al Quds terjajah. Pasukan penjajah Israel melakukan tindakan anarkis kepada remaja Palestina.

·         Jum’at, 9 Juni di timur Masjid Al Aqsha. Pasukan penjajah Israel memaksa keluar sekelompok orang seusai shalat Jum’at.

·         Rabu, 14 Juni di Tepi Barat. Penjajah Israel mengumumkan bahwa sepekan berikutnya akan dibangun 4570 pemukiman (ilegal) baru.

·         Jum’at, 16 Juni di pintu Al Asbath, salah satu pintu Masjid Al Aqsha. Para ekstrimis pemukim yahudi israel berkumpul dan melaksanakan ritual yahudi talmudiah, dengan pengawalan ketat pasukan penjajah israel.

·         Ahad pagi, 18 Juni di persimpangan jalan kota Anata. Pasukan penjajah Israel memasang penghalang jalan.

·         Rabu, 21 Juni. Pasukan penjajah Israel kembali menyerbu kota Anata.

·         Rabu malam, 21 Juni di Tepi Barat. Pertama kalinya sejak 20 tahun lalu, tentara penjajah Israel melakukan operasi pembunuhan melalui udara. Serangan ini menggugurkan tiga orang di Julmah (dekat Jenin), yaitu Suhaib al-Goul dan Muhammad 'Uwais (keduanya dari Saraya al-Quds) serta Asyraf as-Sa'di (Batalion Syuhada al-Aqsha). Tidak hanya dibunuh, jasad ketiganya pun ditawan oleh penjajah Israel. Sepekan kemudian Netanyahu berkomentar atas peristiwa ini, “Kami akan lanjutkan perubahan bentuk serangan. Para tentara melakukan operasi dengan sangat berani di Jenin, menggunakan drone. Operasi ini merupakan yang pertama kali sejak 17 tahun yang lalu. Kami akan lakukan dengan segala macam bentuk serangan untuk mengamankan warga kami.”

·         Kamis, 22 Juni di desa Jalud, selatan Nablus. Pasukan penjajah Israel menembak kepala dua pemuda saat bentrokan.

·         Kamis siang, 22 Juni di Jabalia, utara Jalur Gaza. Seorang tak dikenal menembak salah satu pemimpin Al Qassam Aiman Mansur dan anaknya Athiya. Pelaku tersebut lalu bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.

·         Jum;at, 23 Juni. Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel Ben Gvir berjanji akan membunuh ribuan orang Palestina dan menghancurkan rumah-rumah mereka, lalu membangun pemukiman Yahudi secara massif.

·         Selasa, 27 Juni di kota Hawara, selatan Nablus. Pasukan penjajah Israel menembakkan gas air mata ke warga setelah menolak menutup tokonya.

·         Rabu, 28 Juni di Mushalla Bab Ar Rahmah. Pasukan penjajah Israel menangkap beberapa warga Palestina setelah menunaikan shalat Idul Adha.

 

Serangan Serigala Tunggal

·         Kamis malam, 1 Juni. Kembali terjadi penembakan terhadap pemukim ilegal Israel di barat laut Nablus. Satu orang pemukim ilegal Israel terluka parah. Sementara pelaku berhasil melarikan diri, dengan seruan untuk menghapus CCTV dan kamera pengintai di sepanjang kawasan penembakan. Esoknya Jum’at dini hari, 2 Juni, pasukan penjajah Israel menyisir kampung Deir Syaraf untuk mencari pelakunya.

·         Jum;at dini hari, 2 Juni. Aksi tembak kembali dilancarkan pejuang Palestina di Tepi Barat. Seorang pemukim ilegal yahudi terluka dalam peristiwa itu di antara Jenin dan Nablus. Pelaku operasi penembakan tersebut selamat dan berhasil melarikan diri. Menurut Juru Bicara Hamas, Abdul Latif al-Qanu', “Operasi penembakan dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan di berbagai penjuru Tepi Barat. Operasi ini dinilai mengejutkan pihak musuh, karena di saat bersamaan mereka telah menyiagakan para pasukannya di setiap sisi kota, dan peristiwa ini menegaskan mereka tidak dalam kondisi aman.” Sementara itu, media berbahasa ibrani menggambarkan bahwa Tepi Barat merupakan bom waktu yang siap meledak sewaktu-waktu. Hal ini menjadi bahaya keamanan terbesar bagi pemukim ilegal Israel.

·         Selasa malam, 6 Juni. Terjadi aksi penembakan terhadap seorang pemukim ilegal Israel dekat Hawara, Selatan Nablus. Pemukim tersebut mengalami luka tembak ringan dan beberapa bagian kendaraannya berlubang karena tertembus peluru. Pasukan penjajah Israel lalu menyisir jalan dari Hawara ke Za'tara, mereka menembakkan bom cahaya sebagai upaya pencarian pelaku penembakan. Sementara itu, pelaku penembakan berhasil melarikan diri, dan warga Palestina yang tinggal di dekat sana diminta untuk menghapus semua rekaman CCTV. Selain di selatan Nablus, suara tembakan juga terdengar di dekat pemukiman Yahudi di selatan Beit Lahm, Tepi Barat.

·         Sabtu dini hari, 24 Juni. Terjadi baku tembak di check point Qalandia, Utara al-Quds, antara pejuang Palestina dan tentara penjajah Israel yang berjaga di check point. Pelaku aksi tembak tersebut gugur, sementara seorang tentara Israel terluka.

 

#TentaraMesir

Sabtu, 3 Juni pukul 04.30. Bentrokan bersenjata terjadi di perbatasan Mesir dengan wilayah yang diduduki israel, tepatnya di Netsana. Lima tentara Israel terkena tembakan, tiga di antaranya tewas. Tentara penjajah Israel kemudian berhasil menembak mati pelaku yang ternyata tentara Mesir.

Ia menyusup dengan memotong pagar pembatas. Lalu melakukan serangan dengan dua fase. Serangan pertama menewaskan dua tentara perempuan penjajah. Serangan kedua terhadap tentara yang hendak membantu korban tewas tersebut hingga melukai tiga pasukan dan salah satunya kritis hingga tewas. Setelah beberapa jam baku tembak, tentara Mesir tersebut kehabisan amunisi dan akhirnya syahid. Tentara penjajah Israel menemukan dalam tasnya sebuah mushaf, 6 kantong peluru dan pisau komando. Helikopter militer Israel lalu mengevakuasi tentaranya yang tewas dan terluka tersebut.

Tagar #جندي_مصري (Tentara Mesir) seketika menjadi trending di media sosial Mesir. Sejam kemudian juga muncul tagar #الشهيد_محمد_صلاح (Asy Syahid Muhammad Shalah). Bahkan muncul karikatur yang menggambarkan bahwa militer penjajah Israel tak berdaya di perbatasan Mesir. Seorang tentara yang hanya bermodalkan senjata Ak-47 Kalashnikov ternyata berhasil menghabisi tiga tentara penjajah Israel yang selama ini dikenal memiliki persenjataan yang super canggih.

 

 

Dua hari kemudian (5 Juni), secara resmi diumumkan nama tentara Mesir yang melakukan penyerangan itu adalah Muhammad Sholah (23 tahun). Ia bergabung sebagai tentara Mesir tahun 2022 dan pada tahun 2023 melakukan operasi penembakan yang menggemparkan Tel Aviv ini. Jasadnya lalu diserahkan kepada tentara Mesir.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dewan Daerah Wadi 'Arabah mengatakan, “Apa yang terjadi di perbatasan Mesir hari ini, sangat mungkin akan terjadi lagi di perbatasan Yordania.”

Sementara pengamat militer Amin Hatit mengatakan tiga poin ini sebagai kesimpulannya:

-          Tentara penjajah merasa yakin akan keamanan dari arah Mesir hingga terjadinya peristiwa Sabtu. Serangan ini membuat kekacauan keamanan di pihak pasukan penjajah.

-          Operasi yang tidak diduga-duga ini menandakan bahwa pembalasan dendam tidak turut mati, bahwa Mesir tidak mungkin lupa apa yang dilakukan penjajah terhadap mereka tempo dulu.

-          Operasi ini membuktikan bahwa pertahanan yang selama ini dipakai penjajah tidak efektif sama sekali, bahkan menimbulkan kerentanan. Satu orang tentara Mesir mampu menewaskan tiga tentara penjajah.

 

Kesehatan di Palestina

Sabtu, 3 Juni di Pusat Kesehatan Hawarah, selatan Nablus. Seorang pasien anak menyusui bernama Garam Yasir Arafat wafat karena gagal pernafasan. Ketika orang tuanya membawa ke Pusat Kesehatan Hawarah, kondisinya tanpa listrik dan tidak memiliki tabung oksigen. Sementara pada Senin 5 Juni, Kementerian Kesehatan di Gaza mengabarkan ada 1.200 orang menderita gagal ginjal karena kekurangan alat filterisasi dan tabung transfusi darah yang memadai, yang berada di 6 pusat cuci darah di Jalur Gaza.

 

Pelepasan Tawanan Palestina

Selasa, 6 Juni. Setelah menghabiskan 7 bulan di balik jeruji penjajah Israel, seorang tahanan bernama Ali Al-Taweel dibebaskan dari kota Silwan.

 

Pengasingan

-          Selasa, 20 Juni. Wakil Direktur Wakaf Kota al-Quds Syekh Najih Bukairat diasingkan dari kota al-Quds selama 6 bulan oleh penjajah Israel. Ia diberi toleransi waktu pelaksanaan dalam kurun 73 jam saja untuk menjalani keputusan.

-          Rabu, 21 Juni. Hanadi Hulwani, perempuan penjaga al-Aqsha, diminta untuk tanda tangan keputusan hukuman pengasingan atas dirinya dari Masjid al-Aqsha. Dalam kolom tanda tangan itu, Hulwani menulis dengan bahasa Arab yang artinya: "Tidak akan bisa dibagi." Sebagai ketegasan sikap bahwa Masjid Al Aqsha akan tetap dijaga umat Islam dan tak akan dibiarkan dibagi-bagi oleh Zionis Israel.


Peledakan Rumah Islam al Farukh

Rabu malam, 7 Juni. Islam al-Farukh, pemuda Palestina berusia 26 tahun yang tinggal di Ramallah telah dituduh oleh penjajah Israel sebagai pelaku pengeboman jarak jauh di dua halte (al-Quds) pada akhir November 2022. Aksi tersebut menewaskan dua pemukim ilegal Israel dan melukai puluhan lainnya. Al-Farukh ditangkap beberapa hari setelah peledakan.
Selain ditangkap, rumah al-Farukh di Ramallah pun diledakkan. Tentara penjajah Israel menyiapkan bahan peledak di dalam rumah al-Farukh pada Rabu malam 7 Juni, dan meledakkannya pada Kamis 8 Juni.

Warga sekitar berusaha menghalau penjajah Israel dengan batu dan molotov saat mendekati rumah Islam al-Farukh untuk diledakkan. Sepanjang malam itu kekacauan pun terjadi. Salah satu korbannya adalah Mukmin Sumrin, jurnalis Palestina. Ia tertembak peluru karet di kepalanya.


Gerakan Palestine Action

Senin, 12 Juni. Pemerintah Inggris menangkap 9 orang aktivis Palestine Action, sebuah gerakan antitesa terhadap perusahaan-perusahaan yang terlibat langsung dengan penjajah Israel. Tak lama kemudian, dua aktivis dibebaskan oleh Inggris dan 7 sisanya masih dalam tahanan. Gerakan Nasional untuk Tawanan di Palestina pun mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:

-          Kami memuji aktivitas Gerakan Palestine Action hingga menyebabkan penutupan beberapa perusahaan yang menginduk ke perusahaan "Elbit". Perusahaan Elbit merupakan perusahaan spesialis dalam memproduksi drone dan senjata, serta berbagai sarana-prasarana lainnya guna menarget rumah dan warga Palestina.

-          Kami mencela usaha yang dilakukan perusahaan Elbit dan semisalnya, yang telah menjual persenjataannya dan mengatakan bahwa senjata tersebut telah diujicobakan di Jalur Gaza. Perilaku tersebut merupakan tindakan melawan hukum internasional dan kemanusiaan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia. Perbuatan itu menjadikan perusahaan terlibat dalam aksi kejahatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.

-          Kami mencela usaha pemerintah Inggris dalam menangkap para aktivis Palestine Action. Kami menyeru kepada lembaga-lembaga hukum internasional untuk satu kata dalam menekan pemerintah Inggris, agar membebaskan sisa tahanan yang masih berada dalam penjara. Kami juga menyeru kepada pemerintah Inggris agar berhenti dalam keterlibatannya dengan penjajah Israel sejak dikeluarkan janji Balfour pada tahun 1917 hingga hari ini.

 

Israel Menyerang Jenin

Senin, 19 Juni. Pasukan penjajah Israel kembali menyerang Jenin. Namun serangan tersebut mendapatkan perlawanan mematikan dari para pejuang Palestina. Kendaraan militer penjajah Israel dihalau dengan bahan peledak seberat 40 kg, serupa dengan bom peledak di Lebanon dan Gaza saat menghadapi penjajah Israel. Sehingga kali ini Jenin menjadi ‘neraka’ bagi pasukan penjajah Israel. Kendaraan lapis baja milik penjajah Israel yang terkena bom pejuang Palestina akhirnya harus ditarik dengan buldozer. Setidaknya ada 7 kendaraan lapis baja yang rusak. Ledakan bom yang tepat sasaran berhasil menghancurkan kendaraan tempur penjajah Israel saat menyerang Jenin.

Untuk kali pertama sejak tahun 2002, penjajah Israel kembali menggunakan helikopter tempur dalam serangan ke Jenin ini. Pejuang Palestina pun memberondong tembakan ke arah helikopter tempur zionis tersebut. Hingga salah satu media Israel menyebutkan bahwa helikopter apache milik penjajah harus mendarat darurat karena terkena serangan perlawanan tersebut yang mengenai bagian ekor. Pendaratan darurat itu dilakukan di tengah perkebunan terbuka.

Kementrian Kesehatan Palestina merilis jumlah korban jiwa 5 orang dan puluhan lainnya terluka. Bahkan awak media pun menjadi target para sniper penjajah Israel. Sementara di pihak penjajah Israel terdapat 7 tentara terluka. Bahkan disebutkan oleh media Israel bahwa Komandan Batalyon Pengintai Kolonel Naom Michael juga terluka.

Menurut Jerusalem Post, operasi serangan di Jenin adalah satu contoh yang akan terjadi di berbagai tempat di Tepi Barat, ketika terjadi kekosongan kekuasaan yang akan ditinggalkan Mahmud Abbas. Serangan Israel untuk mengetahui seberapa besar reaksi perlawanan di Jenin dan Utara Tepi Barat karena kelemahan Otoritas Palestina di sana.

 

Balasan Terhadap Penyerangan Jenin

Akibat serangan penjajah Israel ke Jenin, muncullah beberapa titik perlawanan. Salah satunya terjadi di areal pom bensin pintu masuk pemukiman Eli di Tepi Barat (antara Nablus dan Ramallah) yang menewaskan 4 orang dari 7 orang Israel yang disasar pada Selasa sore 20 Juni.

Penjajah Israel kemudian berhasil menembak seorang pelaku bersenjatakan M16 yang bernama Muhannad Shehadeh, seorang warga kota Urif selatan Nablus yang berusia 26 tahun. Sementara pelaku lainnya bernama Khalid Shabah syahid setelah sempat melarikan diri selama 2 jam menggunakan sedan ;kuning, dengan diberondong puluhan peluru penjajah Israel. Keduanya merupakan anggota Brigade Izzuddin al Qassam.

Aksi perlawanan ini disambut dengan takbir yang bersahut-sahutan dari masjid di Jalur Gaza. Juru Bicara HAMAS pun menyatakan, “Balasan atas kejahatan penjajah di Kamp Jenin kemarin dibayar kontan hari ini. Pejuang di Tepi Barat tidak telat dalam melakukan aksi balas dendam di berbagai tempat. 

Netanyahu kemudian langsung mengumpulkan para stakeholder (kecuali Ben Gvir yang tak tampak hadir) pada Selasa malam 20 Juni. Netanyahu menegaskan akan melakukan penangkapan besar-besaran terhadap warga Palestina dimulai malam itu. Sementara itu, para pemukim ilegal Israel juga mulai menyerang warga Palestina yang tinggal di Selatan Nablus. Mereka membakar lahan dan beberapa kendaraan, sementara aparat penjajah Israel hanya membiarkan saja.


Pemukiman Baru Penjajah Israel

Penjajah Israel berencana membangun lebih dari 4000 pemukiman baru di Tepi Barat. Rencana tersebut mendapat respon dari Juru Bicara Sekjend PBB, yang menyatakan bahwa Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) merasa gundah dengan modifikasi prosedur perencanaan pembangunan permukiman illegal di Tepi Barat oleh Israel. Menurutnya, pembangunan ini merupakan pelanggaran aturan internasional yang sangat mencolok.

 

Sisi Lain di Pihak Penjajah Israel

1. Bus Pemukim Yahudi Rusak

Jum’at, 16 Juni. Sebuah bus pemukim Yahudi Israel rusak akibat lemparan batu di daerah Ofra, dekat Ramallah.

2. Israel Tekan Otoritas Palestina untuk Operasi Militer

Senin, 19 Juni. Pemerintah penjajah Israel menekan aparat keamanan Otoritas Palestina untuk melancarkan operasi militer di utara Tepi Barat.

3. Tekad Netanyahu Hentikan Aspirasi Negara Palestina

Senin, 26 Juni. Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menyampaikan sambutan pada pertemuan tertutup di hadapan Komite Luar Negeri dan Keamanan Knesset. Netanyahu menegaskan dalam sambutannya, “Kita perlu menghentikan aspirasi orang-orang Palestina dalam membentuk sebuah negara.”

4. Tentara Israel Terbunuh dalam Latihan di Barak Militer

Selasa sore, 27 Juni. Dikabarkan seorang tentara Israel terbunuh karena terkena peluru saat latihan di barak militer, di selatan Palestina terjajah.

5. Netanyahu Tolak Ajakan Menjatuhkan Pemerintahan Otoritas Palestina

Kamis, 29 Juni. Dikabarkan Perdana Menteri penjajah Israel Benyamin Netanyahu menolak ajakan anggota kabinetnya untuk menjatuhkan pemerintahan Otoritas Palestina. “Ini merupakan kekonyolan. Saya dukung penguatan terhadap pemerintahan Palestina", sambut Netanyahu.

 

Sisi Lain di Dunia Islam dan Barat

1. Istanbul Peringati Tragedi Mavi Marmara

Sabtu, 3 Juni. Longmarch digelar di Istanbul untuk memperingati 13 tahun terjadinya penyerangan tentara AL penjajah Israel ke kapal Mavi Marmara di perairan internasional. Saat itu, kapal yang ditumpangi aktivis Palestina lintas negara sedang melakukan pelayaran untuk menembus blokade Jalur Gaza. Pelayaran dilakukan sebagai solidaritas terhadap Al Quds terjajah, dengan syiar “Bebaskan Al Quds”.

2. Ketua Dewan Nasional Palestina Hadiri Pengambilan Sumpah Presiden Turkiye

Sabtu, 3 Juni. Ketua Dewan Nasional Palestina Ruhi Fatuh menghadiri upacara pengambilan sumpah jabatan Presiden Türkiye Rajap Tayip Erdogan di Ankara.

3. Mesir Pertemukan Dua Gerakan Perlawanan Palestina

Senin, 5 Juni. Dipimpin oleh Ismail Haneya dan an-Nakhalah, dua gerakan perlawanan Palestina bertemu di Cairo.

4. Pertandingan Persahabatan Timnas Indonesia vs Timnas Palestina

Rabu malam, 14 Juni. Pertandingan Persahabatan antara Timnas Indonesia vs Timnas Palestina digelar di Gelora Bung Tomo Surabaya.

5. Patung Mendiang Presiden Yasser Arafat di Beijing

Jum’at, 16 Juni. Presiden Palestina Mahmud Abbas meresmikan patung mendiang Presiden Palestina Yasser Arafat di Beijing, ibukota Republik Rakyat China.

6. Rusia Buka Perwakilan Konsulat di Al Quds

Jum’at, 16 Juni. Rusia membuka secara resmi perwakilan konsulat di al-Quds. Peresmian ini menampar wajah Palestina, khususnya Presiden Mahmud Abbas, karena saat Mahmud Abbas hendak mendekat ke Rusia justru pihak Rusia menjalin hubungan dengan penjajah Israel.

7. UNRWA Kembali Beroperasi di Tepi Barat

Jum’at, 16 Juni. UNRWA kembali beroperasi di Tepi Barat, setelah 4 bulan berhenti karena aksi mogok pegawainya.

8. HAMAS Bertemu dengan Sekjend Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran

Senin, 19 Juni. İsmail Haneya dan beberapa petinggi Hamas bertemu dengan Sekjend  Dewan Tinggi Keamanan Nasional İran, Ali Akbar Ahmadyani di Teheran, İran.

9. Maroko Batalkan Menjadi Tuan Rumah Forum Negev Kedua

Selasa, 20 Juni. Maroko batalkan diri menjadi tuan rumah Forum Negev kedua. Alasannya karena otoritas penjajah Israel memutuskan memperluas permukiman ilegal yahudi di Tepi Barat terjajah. Forum Negev ini dihadiri oleh penjajah Israel, Uni Emirat Arab (UEA), Maroko, Mesir dan Amerika Serikat.

10. Kunjungan Utusan Resmi Uni Eropa untuk Palestina ke Desa Turmusayya

Jum’at, 23 Juni. Utusan resmi Uni Eropa untuk Palestina kunjungi desa Turmusayya, barat laut Ramallah. Ia katakan bahwa permukiman ilegal dan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel merupakan sebab utama meningkatnya eskalasi di Tepi Barat.

11. Lagi-Lagi PBB Tidak Memasukkan Israel Sebagai Negara Pembunuh Anak-Anak pada Laporan Tahunan 2022

Kamis, 29 Juni. Sekjend PBB Antonio Guterres kembali tidak memasukkan Israel sebagai negara pembunuh anak-anak pada laporan tahunan 2022. Padahal laporan tersebut membidik pelanggaran HAM Israel terhadap warga Palestina yang dilakukan setiap hari. Hanya disebutkan, Israel sebagai negara kedua dunia dalam hal pelanggaran, setelah Burkina Faso.

 

Sisi Lain di Palestina

1. Saraya Al Quds Tembak Jatuh Drone Israel di Jenin

Kamis sore, 8 Juni. Saraya al-Quds Katibah Jenin mengumumkan telah menembak jatuh drone mata-mata milik penjajah Israel di atas Kemp Jenin.

2. Hewan Qurban Ramai Dijual di Pasar Ternak Jalur Gaza

Kamis, 8 Juni. Jelang Idul Adha, hewan-hewan Qurban ramai dijual di pasar ternak Jalur Gaza.

3. Keberangkatan Jama’ah Haji dari Jalur Gaza

Senin, 12 Juni. Gelombang pertama jama'ah haji dari Jalur Gaza berangkat melalui perbatasan Rafah menuju bandara Cairo Internasional, lalu terbang menuju Jeddah.

4. Wisuda Penghafal Al Qur’an di Perpustakaan Masjid Al Aqsha

Selasa, 13 Juni. Wisuda Penghafal al-Qur'an digelar di Perpustakaan Masjid al-Aqsha setelah setoran hafalan surat al-Baqarah. Program ini bernama "خذ الكتاب بقوة" (Pelajari al-Qur'an dengan Sungguh-sungguh).

5. Aparat Penjajah Kembali Mengusir Para Murabithah

Senin malam, 19 Juni. Aparat penjajah Israel mengusir para Murabithah (Perempuan Penjaga al-Aqsha) yang berdiam diri menjaga di depan pintu as-Silsilah, salah satu pintu masjid al-Aqsha. Mereka diusir dari Masjid al-Aqsha dan Kota Tua, keluar melalui pintu al-'Amud. Dalam perjalanan, mereka meneriakkan yel-yel dan takbir.

6. Warga Palestina di Tanah Jajahan 48 Diajak Belanja di Pasar Festival Al Quds

Sabtu, 24 Juni. Nampak aktivitas jual beli di Kota Tua (the Old City) al-Quds. Warga Palestina yang tingal di tanah jajahan ’48 diseru untuk belanja di Pasar Festival al-Quds.

7. Ismail Haneya dan Pimpinan HAMAS Melaksanakan Ibadah Haji

Ahad, 25 Juni. Ismail Haneya bersama rombongan pimpinan Hamas melakukan ibadah haji ke tanah suci. Di antaranya adalah Khaled Misy'al, Shalah al-'Aruri dan Khalil al-Hayyah. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga menunaikan ibadah Haji tahun 1444 H.

8. Jenin Kini Punya Roket untuk Menarget Pemukiman Ilegal Israel Terdekat

Senin, 26 Juni. Uji coba roket dari Jenin ke pemukiman ilegal Israel terdekat.

9. Seruan Shalat Shubuh di Masjid Al Aqsha pada Hari Arafah

Selasa, 27 Juni. Masyarakat muslim Palestina diseru untuk meramaikan Shalat Shubuh pada hari Arafah di Masjid al-Aqsha.

10. Shalat Idul Adha di Masjid Al Aqsha

Rabu pagi, 28 Juni. Sekitar 100 ribu jama'ah shalat Idul Adha memadati Masjid al-Aqsha.

11. Shalat Idul Adha di Kota Akka

Rabu pagi, 28 Juni. Shalat Idul Adha juga digelar di tanah Palestina terjajah, di antaranya kota Akka.

12. Izzuddin Al Qassam Gelar Shalat Idul Adha di Kemp Pengungsi Nusairat

Rabu pagi, 28 Juni. Izzuddin Al Qassam gelar shalat Idul Adha di Kemp pengungsi Nusairat, Gaza Tengah. Kebersamaan gerakan perlawanan dengan masyarakat seperti inilah yang membuat Jalur Gaza tetap aman.

13. Seorang Ibu yang Sedang Menunaikan Haji Terharu Atas Kabar Bebasnya Sang Anak

Kamis, 29 Juni. Seorang ibu tawanan Palestina yang sedang menunaikan ibadah Haji sontak menangis haru atas kabar dibebaskan anaknya dari penjara Israel. Anaknya yang bernama Saed Izzuddin divonis 21 tahun penjara dan kini telah bebas.

Tidak ada komentar: