Kamis, 08 Maret 2018

AGAR TUMBUH KEBAIKAN



Rasulullah artinya utusan Allah. Diutus untuk apa?

Menyampaikan kabar dari Allah. Karena itu disebut pula Nabi. Kabar apa yang disampaikan?


Kabar gembira dan kabar peringatan. Baik tentang hal yang lampau, maupun yang akan datang. Tentang umat-umat silam yang diselamatkan dan yang dihancurkan. Juga tentang manusia kelak yang akan dimuliakan dan yang akan dihinakan. Lalu, baik kabar yang lampau maupun yang kelak akan hadir terkait suatu kegembiraan maupun peringatan itu punya konsekuensinya saat ini.

Saat kabar-kabar itu disampaikan. Saat kabar-kabar itu disimak. Saat kabar-kabar itu dibaca lagi. Saat kabar-kabar itu direnungi kembali.

Apa konsekuensinya saat ini? Memburu kegembiraan dan menghindari hal yang diperingatkan dengan perjuangan menumbuhkan kebaikan.

Begitulah tugas Rasulullah, diutus untuk menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Maka yang mewarisi para Rasul tentunya juga mewarisi kerja-kerja menyampaikan kabar gembira dan peringatan.

Namun inti dari semua itu sesungguhnya menjadi saksi. Saksi bagi lingkungan sekitar. Saksi bagi bertumbuhnya kebaikan seiring disampaikannya kabar gembira. Saksi bagi berkurangnya keburukan seiring disampaikannya kabar peringatan.

Batas amannya agar kebaikan bisa tumbuh dan keburukan bisa punah adalah Iman, Amal, Dzikir. Karena itu di ayat 9 Surat Al Fath disebutkan, "Agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang."

Sebab bila ada Iman, Amal dan Dzikir, maka kebaikan akan bisa tumbuh di atasnya. Dan, keburukan bisa dipendam di bawahnya. Iman, Amal dan Dzikir itu dapat terwujud dalam diri bila kita punya harapan akan kegembiraan dan tak ingin terjerembab pada hal-hal yang telah diperingatkan.

Begitu kita beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka kita menyerahkan diri pada segala arahan kebaikan-kebaikan dari-Nya. Begitu kita menguatkan agama-Nya, maka kita akan mendapat buah kebaikan dari ajaran-ajaran-Nya. Begitu kita rutin berzikir mengagungkan-Nya dan mensucikan-Nya, maka hanya akan ada nuansa kebaikan dalam hidup kita. Tak ada yang dapat mengalahkan ketetapan-Nya dan tak ada cela dalam ketetapan-Nya.

Inilah kata kunci perjuangan, berkebaikan dan kemenangan. Ya Allah, ingatkan selalu dalam sanubari kami akan semua kabar gembira dan peringatan yang telah disampaikan oleh Rasul-Mu. Agar dengan impian akan kegembiraan dan kekhawatiran akan peringatan itu membuat kami semua beriman kepada-Mu dan Rasul-Mu, beramal mengokohkan agama-Mu, serta berzikir mengagungkan dan mensucikan asma-Mu.


Jakarta, 8 Maret 2018

Tidak ada komentar: