Jumat, 31 Januari 2025

Khutbah Jum'at | DUKUNG TERUS KEMERDEKAAN PALESTINA


H. Muhammad Irfan Abdul Aziz | Pimpinan Pusat Himpunan Dai Muda Indonesia

[Jum’at, 31 Januari 2025]

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، إمَامِ المُّتَّقِيْن وَ قَائِدِ المُجَاهِدِيْن وَعَلَى آلِهِ،كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. أَمَّابعد.

قَالَ الله تعالى في كِتَابِهِ الكَرِيْم: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ. صَدَقَ الله العَظِيْم.

 

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Kita bersyukur kepada Allah dan selalu meminta pertolongan kepada-Nya. Kita beristighfar kepada Allah dan selalu memohon perlindungan dari segala keburukan. Kita memohon petunjuk kepada-Nya, karena tiada petunjuk yang dapat memandu kecuali Petunjuk Allah. Dia-lah Rabb satu-satunya yang tiada sekutu.

Kita pun terus bershalawat kepada Rasulullah Muhammad shalallahu walaihi wasallam, Pemimpin orang-orang bertakwa, dan Komandan para pejuang. Kita juga menghaturkan salam kepada keluarganya. Sebagaimana kita bershalawat kepada Bapak Para Nabi, Ibrahim alaihissalam dan keluarganya.

Ketahuilah dan Ingatlah! Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan dalam surat at Taubah ayat 119: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Baru saja kita melewati bulan haram Rajab. Bulan yang disucikan, yang di dalamnya terdapat peristiwa sejarah yang fenomenal yaitu Isra’ Mi’raj. Perjalanan agung Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam saat tahun kesedihan, karena wafatnya dua sosok yang membela dakwahnya; istrinya tercinta ibunda Khadijah radhiyallahu anha dan pamannya Abu Thalib. Perjalanan singkat yang menghibur itu berlangsung pada malam hari, dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang disebut sebagai Isra’ dan perjalanan dari Masjid Al Aqsha ke sidratul muntaha yang disebut sebagai Mi’raj.

Peristiwa tersebut diabadikan dengan jelas dalam al Qur’an surat al Isra’ ayat 1:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Suatu peristiwa yang diabadikan dalam al Qur’an pastinya merupakan peristiwa penting yang harus selalu menjadi renungan, pikiran dan pembelajaran kita hingga akhir zaman. Apa lagi bila kisah itu diungkapkan dengan pembuka kalimat tasbih, men-sucikan Allah, maka kisah itu lebih punya hak lagi untuk kita perhatikan dengan seksama.

Pada kisah Isra’ Mi’raj, Allah subhanahu wata’ala telah menautkan antara Masjidil Haram di Jazirah Arab dengan Masjid Al Aqsha di Palestina. Bukan hanya itu, Allah juga hadirkan momen-momen yang meneguhkan pentingnya Masjid Al Aqsha.

Saat Rasulullah mengimami para Nabi di Masjid Al Aqsha, menegaskan bahwa Masjid itu beserta tanah sekitarnya adalah simbol warisan dakwah para Nabi, di mana sebagian besar Nabi dan Rasul lahir dan wafat di tanah Palestina, dan sebagiannya lagi pernah berhijrah ke sana. Bahkan Rasulullah pun disempatkan sesaat ke sana dalam hidupnya. Begitu pula saat Rasulullah dimi’rajkan ke sidratul muntaha, seakan menegaskan bahwa pintu langit adanya di atas Masjid Al Aqsha.

Kenyataannya, memang Masjid Al Aqsha pernah menjadi kiblat shalat kita selama sekitar 16 atau 17 bulan, hingga dialihkan ke Ka’bah. Selain itu, kenyataan lainnya adalah Rasulullah menegaskan pentingnya tiga tempat untuk dikunjungi yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al Aqsha dengan segala keutamaan pahalanya. Maka kita mesti memandang Masjid Al Aqsha dan tanah Palestina dengan cara pandang aqidah. Karenanya, perhatian kita kepadanya harus terus berlanjut, terlebih dalam kondisi Palestina hari ini yang masih terjajah.

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Meningkatkan perhatian dan dukungan kita kepada Palestina di Bulan Rajab, khususnya pada momen peringatan Isra’ Mi’raj, sesungguhnya merupakan spirit yang diwariskan sejarah. Bulan Rajab telah tercatat dalam sejarah sebagai Bulan Pembebasan, karena Shalahuddin al Ayyubi masuk ke tanah Palestina untuk membebaskannya dari cengkeraman romawi terjadi tepat pada malam peringatan Isra’ Mi’raj 583 H (1187 M).

Namun dalam sejarah bangsa Indonesia, juga ada momen penting yang spiritnya mesti terus kita wariskan. Yaitu saat Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari menyampaikan dalam Khutbah Muktamar NU ke-14 di Magelang, bahwa peringatan Isra’ Mi’raj dijadikan sebagai momen Hari Palestina. Selain himbauan untuk mendoakan saudara di Palestina dalam qunut nazilah dan menghimpun bantuan untuk dikirimkan kepada saudara di sana.

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Dua pekan terakhir ini baru saja berlangsung gencatan senjata. Tentu dukungan kita untuk saudara di sana harus semakin ditingkatkan. Karena inilah saatnya membantu, menyiapkan tempat tinggal yang telah rata dengan tanah, menyiapkan perlengkapan kesehatan dan pendidikan yang juga dihancurkan penjajah, serta memperhatikan anak-anak yatimnya dengan bingkisan-bingkisan yang bisa kita kirimkan.

Semoga dengan demikian, kita telah melanjutkan spirit pembebasan Shalahuddin al Ayyubi dan spirit pembelaan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Dan kita menjadi orang yang bertakwa dan membersamai para siddiqin sebagaimana ayat yang khatib bacakan pada pembuka khutbah.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. أَمَّابعد.

عباد الله أوصيكم ونفسي بتقوى الله...

 

Jama’ah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala

Sepulangnya dari Shalat Jum’at ini, sampaikan pesan ini kepada keluarga kita masing-masing. Agar keluarga kita turut dalam perhatian dan pembelaan kepada Palestina dan Masjid Al Aqsha. Dukung terus kemerdekaan Palestina sebagai wujud perhatian kita kepada Masjid Al Aqsha. Karena, selama di sekitarnya masih berkeliaran aparat penjajah Israel, maka hakikatnya Masjid Al Aqsha belum sepenuhnya dalam pangkuan umat Islam dan Palestina belum berdaulat. Perhatian dan dukungan semacam ini, insyaAllah menjadi keberkahan akan turun di setiap keluarga kita.

Marilah kita panjatkan doa bersama kepada Allah azza wa jalla. Kita berdoa karena doa adalah senjata utamanya orang beriman.

 

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ، يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا.

اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ أَعِزَّالإسْلَامَ وَ المُسْلِمِيْن، وَ أَذِلَّ الشِّرْكَ وَ المُشْرِكِيْن وَ دَمِّرْ أعْدآءَ الدِّيْن، يا رب العالمين

Ya Allah, muliakanlah agama Islam dan kaum Muslimin, hinakanlah kemusyrikan dan kaum Musyrikin, serta hancurkanlah musuh-musuh agama-Mu, wahai Rabb semesta alam

اللَّهُمَّ أَعِدِ المَسْجِدَ الأقْصَى إِلَى رِحَابِ المُسْلِمِيْن، وَاحْفَظْهُ مِنْ مُؤَامَرَاتِ المُحْتَلِّيْن، وَارْزُقْنَا فِيْهِ صَلَاةً قَبْلَ المَمَات

Ya Allah, kembalikanlah Masjid Al Aqsha ke pangkuan umat Islam, dan jagalah dari serangan para penjajah, serta berilah kami rezeki untuk dapat shalat di dalamnya sebelum kami mati

اللَّهُمَّ طَهِّرْهُ مِنَ اليَهُوْد الغَاصِبِيْن، اللَّهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقْ، اللَّهُمَّ فَرِّقْ بَيْنَهُمْ وَ بَيْنَ مَنْ شَايَعَهُمْ

Ya Allah, sucikan Masjid Al Aqsha dari penistaan Yahudi yang merampasnya. Ya Allah, cerai-beraikanlah mereka. Ya Allah, pisahkanlah mereka dengan sekutunya.

اللهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْتَضْعَفِيْنَ عَلَى أَرْضِ فِلِسْطِيْن. اللهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُسْتَضْعَفِيْنَ فِي غَزَّة وَ فِلِسْطِيْن كُلُّه. اللهُمَّ حَرِّرِ المَسْجِدِ الأقْصَى مِنَ اليَهُوْد الغَاصِبِيْن. اللهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا المُرَابِطِيْنَ عَلَى أَرْضِ فِلِسْطِيْن. اللهُمَّ شُدْ أَزْرَهُمْ وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. اللهُمَّ الطُّفْ بِإخْوَانِنَا فِيْ كُلِّ مَكَان يَذْكُرُ فِيْهِ اسْمُك. اِسْتَنْصَرُوْكَ يَا الله فَانْصُرْهُمْ. اللهُمَّ ارْحَمْ الضُّعَفَاء وَ الفُقَرَاء وَ المَسَاكِيْنَ وَ الأيْتَام وَ النَّازِحِيْنَ وَ المُشَرِّدِيْنَ وَ الأَسْرَى يَا ارْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ya Allah, tolonglah saudara kami yang lemah di bumi Palestina. Ya Allah, tolonglah saudara kami yang lemah di Gaza dan Palestina seluruhnya. Bebaskanlah Masjid Al Aqsha dari penjajah zionis Yahudi. Tolonglah saudara kami yang terus berjaga di bumi Palestina. Kokohkanlah mereka dengan rahmat-Mu.

Pertolongan-Mu, Yaa Allah. Tolonglah mereka. Berilah rahmat kepada orang-orang lemah, orang-orang faqir, orang-orang miskin, anak-anak yatim, juga para tawanan di tahanan penjajah Israel.

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

واشكروا الله على نعمه يزدكم، واذكروا الله يذكركم، والله يَعلمُ ما تَصنعون.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar