Bak liuk yang meliku
Bak terjal yang menjejal
Dan pedih bersuara sendu
Tapi panorama tetap merona
Tapi nafas tetaplah lepas
Dan cita masih dihias cinta
Walau lahar menggelegar
Walau gledek menggelegak
Dan sederet walau yang makin sengau
Tetaplah sinar kan berpendar
Tetaplah pendar kan memancar
Dengan secercah asa di selasar
Penjuru biduk yang berlayar
Karena dialog dua sisi
Tetaplah sakti
Menjadi ajang giat
Singkirkan pekat
Menjadi pesta gairah
Rajai keluh dan resah
IRFAN AZIZI
Islamabad, (5/11/2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar