Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, bulan Januari 2023 ini merupakan bulan paling berdarah di Tepi Barat sejak tahun 2015. Tercatat 35 gugur akibat peluru tajam, 8 di antaranya anak-anak dan seorang wanita tua. Luka tembak didapati mengarah ke bagian atas tubuh, bahkan kebanyakan di kepala. Propinsi Jenin mencatatkan korban jiwa terbesar di awal tahun ini.