"Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, maka harus ada
keselarasan antara amal dan niat," begitu kata Dr. Shaleh bin Ghanim
as Sadlani dalam Niat dan Pengaruhnya dalam Hukum Syara'. "Karena
jika tidak, maka hanya kehinaanlah yang akan didapatkan. Tergantung pada
niatlah, kita akan mendapatkan derajat baik di dunia maupun di akhirat."
Kamis, 30 Juni 2016
Selasa, 28 Juni 2016
Senin, 27 Juni 2016
MODAL AKHLAK DALAM DAKWAH (1)
Berapa banyak yang memeluk Islam karena akhlak
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam? Bahkan Mush'ab bin Umair radhiyallahu
'anhu pun sukses berdakwah di Yatsrib karena akhlak baiknya melayani dua
majikannya yang merupakan tokoh dari suku Aus dan suku Khazraj. Kesabaran dan
ketekunan dalam melayani itulah yang akhirnya memikat tokoh-tokoh dari dua suku
itu untuk memeluk Islam lalu mengajak serta kaumnya.
Minggu, 26 Juni 2016
Sabtu, 25 Juni 2016
MENELADANI DAN MENELADANKAN (1)
Menjadi teladan, itulah inti seorang Da'i. Al Ashfihani dalam Kosakata Lahfadz-Lahfadz Al Quran menjelaskan istilah ini dengan kalimat, "Ia menjadi teladan, jika ia diikuti oleh orang lain." Sementara Dr. Sa'd al Qahthani mengatakan, bahwa keteladanan yang baik adalah yang terdapat pada diri Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Jumat, 24 Juni 2016
SAPAAN LEMBUT SEORANG DA'I (2)
Mari sejenak kita meresapi rasa-rasa di balik lontaran-lontaran berikut. "Assaam 'alaikum, semoga kehancuran menimpa kalian!" sapa sekelompok Yahudi kepada Rasulullah. Aisyah yang berada di dekat Rasulullah dan turut menyimak sapaan itu, segera menyahut setelah mencermati kalimat sapaan itu. "Kepada kalianlah laknat dan kematian."
Kamis, 23 Juni 2016
Rabu, 22 Juni 2016
Selasa, 21 Juni 2016
MATANGNYA KEPRIBADIAN DA'I DI SETIAP TINDAKAN (2)
Di antara karakter jihad Rasulullah adalah tidak
memulai peperangan kecuali telah tiba shubuh sehingga telah tampak semuanya
dengan jelas. Pun beliau akan mencermati suara adzan di daerah penyerangan
tersebut; bila ada adzan terdengar maka batal penyerangan, namun bila tiada
terdengar adzan maka lanjut penyerangan. Demikian yang disampaikan oleh Anas
bin Malik radhiyallahu 'anhu.
Senin, 20 Juni 2016
MATANGNYA KEPRIBADIAN DA'I DI SETIAP TINDAKAN (1)
Kedewasaan seorang Da'i ditandai dengan matangnya
dalam menilai dan mensikapi sesuatu hal. Sebaliknya di setiap ketergesaan,
mengindikasikan tiada matangnya kepribadian Da'i. Namun bukan berarti
kelambatan dan keterlambatan dapat termaklumi begitu saja, sebab ini justru
dapat mengindikasikan sifat malas dan meremehkan sesuatu. Matang itu adalah bertemu
semua unsur racikan tepat pada waktunya. Tidak tergesa-gesa, dan tidak
berlambat-lambat.
Minggu, 19 Juni 2016
Sabtu, 18 Juni 2016
Jumat, 17 Juni 2016
KEARIFAN KITA MENGHADAPI TANTANGAN DAKWAH (4)
Apa yang telah membuat Tsumamah bin Utsal akhirnya
masuk Islam? Bahkan perkataan fenomenalnya beberapa detik setelah masuk Islam
begini: "Wahai Muhammad! Demi Allah, tidaklah ada di bumi ini, muka yang
paling aku benci melainkan mukamu, dan sekarang wajahmulah yang paling aku
cintai di antara seluruh wajah yang ada. Dan tidak ada agama yang paling
kubenci kecuali agamamu, dan sekarang agamamu adalah agama yang paling aku
cintai di antara agama-agama lain. Demi Allah, tiadalah negeri yang paling aku
benci melainkan negerimu, sekarang negerimulah yang paling aku sukai.
Sesungguhnya pasukan kudamu telah membawaku dan aku ingin mengerjakan umrah,
bagaimana pendapatmu?"
Kamis, 16 Juni 2016
MENULIS : Dari MINAT Lalu HOBI Hingga BAKAT
-I-
Pengenalan
Tulisan (Sastra)
Pena. Ia adalah sarana. Saya
menggunakannya untuk dua aspek; diri sendiri dan orang lain. Bagi diri sendiri,
sarana ini berfungsi untuk menata keilmuan yang telah kita kumpulkan. Bagi
orang lain, sarana ini berfungsi untuk menyalurkan keilmuan, baik dalam rangka
sosialisasi maupun memberikan batas capaian atas ilmu agar dapat dilanjutkan
oleh pihak lain. Inilah urgensi pena.
KEARIFAN KITA MENGHADAPI TANTANGAN DAKWAH (3)
Perlu pula kita belajar dari ath Thufail bin Amr ad Dausi,
seorang anak belia yang berhasil mengajak serta penduduk tempat asalnya untuk
berislam, padahal sempat ia putus asa dan murka dengan penolakan masyarakatnya.
Bahkan ia sempat terburu-buru datang kepada Rasulullah. "Sesungguhnya
penduduk Daus telah berbuat maksiat dan enggan menerima dakwah," adunya
gregetan. "Maka doakanlah wahai Rasulullah agar mereka dicelakakan
Allah."
Rabu, 15 Juni 2016
Selasa, 14 Juni 2016
KEARIFAN KITA MENGHADAPI TANTANGAN DAKWAH (1)
Di antara asmaul husna bagi Allah yang cukup banyak
digunakan dalam penamaan anak-anak Adam adalah al Halim. Ar Raghib al Ashfihani
memaknai asma ini dengan pemahaman bahwasannya Allah subhanahu wata'ala tidak
dapat terhinakan dengan dosa-dosa hambaNya sehingga tidak akan terpancing
memarahi mereka.
Senin, 13 Juni 2016
Minggu, 12 Juni 2016
Sabtu, 11 Juni 2016
Jumat, 10 Juni 2016
Kamis, 09 Juni 2016
BERHIKMAH DALAM DAKWAH (1)
Salah satu identitas bulan Ramadhan adalah bulan al
Quran. Ada satu hal yang mungkin perlu kita renungkan; kenapa surat-surat di
dalam al Quran itu disebut surat-surat al Muhakkamah? Al Qurthubi dalam
Kumpulan Hukum-Hukum al Quran-nya menjelaskan bahwa hal itu karena surat-surat
dalam al Quran terlindung dari perubahan.
Rabu, 08 Juni 2016
MENYAPA MASYARAKAT DENGAN ILMU (3)
![]() |
Ketika
kita hendak menyapa masyarakat dengan ilmu, maka yang menjadi pemikiran
selanjutnya adalah terkait cara kita mendapatkan ilmu. Seorang muslim nan da'i
hendaknya selalu memiliki ruang konsentrasi bagi hal-hal yang mendekatkannya
dengan ilmu. Ada baiknya kita mencermati kondisi-kondisi terkait hal ini yang
pernah disajikan oleh Dr. Sa'd bin Ali bin Wahf al Qahthani pada 22 tahun yang
lalu.
Selasa, 07 Juni 2016
MENYAPA MASYARAKAT DENGAN ILMU (2)
![]() |
sumber: clipartpanda.com |
"Para Nabi tidak mewariskan dirham atau dinar, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambil ilmu tersebut, maka ia telah mendapatkan bagian yang amat berlimpah." Itu adalah sabda Rasulullah, beredar di banyak kitab Ilmu; dalam Sunan Abu Dawud, Sunan At Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah.
Senin, 06 Juni 2016
MENYAPA MASYARAKAT DENGAN ILMU (1)
![]() |
sumber: pixabay.com |
Menarik ketika mendapati Imam Bukhari meletakkan ayat ke 19 dari surat Muhammad pada bab "Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat" dalam Shahih-nya. Karena permulaan ayat itu adalah perintah Allah kepada RasulNya untuk memantapkan pengetahuan dan keyakinan. Memantapkan pengetahuan didahulukan, baru kemudian memantapkan keyakinan. Atau, memantapkan pengetahuan hingga kita benar-benar mencapai derajat keyakinan akan pengetahuan tersebut. Tentu pengetahuan yang paling utama adalah pengetahuan tentang Allah azza wa jalla, lalu semua ilmu yang datang dari Rasulullah, hingga segala ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan ini.